Ophoeng ini dari gaya bahasanya kayaknya kenal...hehehe Apa kabar? Sudah makan?
Luis BSDCITY 2008/9/17 Ophoeng <[EMAIL PROTECTED]> > TTM BT semuah, > > Hai, apakabar? Sudah makan (sahur)? > > Itu judul sebenernya merupakan teka-teki anak-anak saya waktu > mereka masih pada SD. > > Suatu kali anak-anak pulang sekolah, kami makan siang bersama, > dan anak saya yang perempuan menanyakan teka-teki itu. Koko- > nya sudah mau jawab tapi dicegah adiknya. > > Saya tentu tidak bisa menjawab pertanyaan "mengapa anak babi > jalannya nunduk" itu. Sebab memang begitulah pertanyaan teka- > teki. Cuma yang mengajukan pertanyaan yang tahu jawabnya.Ke- > cuali teka-teki yang sama anda ajukan lagi berulang-ulang. > > Jawabnya: si anak babi malu karena ibunya seekor babi! > > Jaman dulu, kalau ada anak yang kurang ajar, berbuat ulah yang > memalukan dengan perkataan dan perbuatannya, yang malu ada- > lah orangtuanya. Sebab orangtua merasa sudah gagal mendidik > anak-anaknya. > > Jaman sudah berubah, sekarang anak-anak merasa malu kalau > orangtuanya berbuat ulah yang memalukan, misal korupsi, atau > berkata dan berbuat yang memalukan lain-lainnya. > > Dari kedua hal ini, orangtua yang malu akan ulah anak-nya yang > memalukan, atau anak yang malu akan ulah orangtuanya yang me- > malukan itu, mungkin kita bisa tarik satu pelajaran: ke atas, kita > mesti menyelamatkan muka orangtua kita. Jangan berbuat ulah > yang memalukan mereka. Ke bawah, jaga kelakuan kita, supaya > anak-2 tidak merasa malu punya orangtua seperti kita. > > Jagalah perkataan kita, walau di milis kita tidak kelihatan muka. > Sebab perkataan kita adalah karakter kita, walau kita bisa sem- > bunyi dengan memilih nama samaran, tapi kita tahu bahwa itulah > kita. Kita tidak mungkin bisa bersembunyi dari diri sendiri toh? > Lha, diri kita pan ya ada di dalam diri, ikut kemana-mana saja. > > Kita punya orangtua, kita punya anak-anak, juga lingkungan > pergaulan yang terhubung relasi dengan kita. Kalau kita sudah > terbiasa berkata kasar, mencaci maki orang tanpa sebab yang je- > las, sebab kita merasa bahwa kita berhak mengeluarkannya. Men- > jadikan kekasaran itu sebagai kebiasaan sehari-hari, itu sah-sah > saja, memang itu hak kita. Kita manusia bebas, jeh! > > Tapi, ingatlah, yang menilai kita bukan saja kita sendiri, tapi > ada anak-anak, orangtua dan lingkungan kita. Mungkin kita > merasa hebat, merasa selalu menang, tapi apa artinya ya kalau > anak-anak kita, orangtua kita, lingkungan kita merasa malu > sebab seumur hidup mesti terhubung relasinya dengan kita? > > Bisakah kita hidup tanpa ada hubungan relasi dengan mereka? > > Tentang perkataan makian, kita mesti mengutip ujar-ujar sang > filsuf Confusius (Khong Hu Chu): IT TAKES ONE SECOND TO BE > BAD (kita tinggal maki orang dengan 'anjing' misalnya, itu di- > anggap cuma 'one second'-sedetik ajah) , YET ONE WHOLE YEAR > TO BE GOOD (kita mesti sabar dan baik terus kepada orang lain). > > Pilihan tentu di tangan kita: to be the one second or one year? > > Kalau ada yang mengatai kita anjing, ayam, kucing, kerbau, ba- > bi, setan, dan sebagainya itu, usah kita layani dan kecil hati. Se- > bab pada nyatanya kita toh tetap saja berupa orang. Kalau saja > sampai ada yang mengatai kita 'orang', nah itu baru harus kita > sesali dan murkai kalau memang perlu. Sebab kita sudah tidak > lagi dianggap sebagai orang, jeh! Bener ndak? > > Jadi, kalau ada yang bilang " lo anjing deh" - anggap saja kita > sedang terpapar peribasa: "Anjing menggongong, kafilah tetap > berlalu". Masak kita mesti berhenti meladeni anjing iseng ya? :D) > > Anjing-anjing memang suka iseng, coba anda perhatikan, kalau > ada orang naik motor lewat, anjing suka menguber-ubernya. Ta- > pi kalau motor itu berhenti, si anjing bodoh itu lalu diam tak ta- > hu mau ngapain. Padahal, menguber-uber motor itu bahaya se- > kali, pernah ada seekor anjing saya yang mati karena terlindas > motor yang diuber-ubernya. Apalagi di Jakarta yang padat ya! > > Begitu ajah sih ya, kira-kira. > Kalau salah tolong dibetulkan, kalau kurang sila ditambahkan. > > Salam kompak selalu, > Ophoeng > BSD City, > Tangerang > > > -- My words of wisdom Life is too short to feel unhappy - Elizabeth Huang When the power of love defeats the love of power, the world will know peace - NN To control yourself use your brain, to control others use your heart - NN