Masyaampun, kopi gue sampe kesembur gara-gara baca yang ini. MASA LALU itu anaknya siapa sih? bikin salah apa sih, sampe mesti dimaafkan segala? "Sebelum bisa memaafkan masa lalu kita harus yakin bahwa masa lalu memang buruk" "selama masih ada yang meragukan keburukan masa lalu, saya merasa wajib untuk meyakinkan mereka"
Ini sindrom model apa lagi? Kalau Cinderella sendiri yang mengalami nasib buruk, apakah harus memaksakan keburukan masa lalunya kepada Mickey Mouse?? Lalu meyakinkan Mickey Mouse bahwa masa lalu itu buruk, harus yakin, lalu maafkanlah. YEEE, orang nggak kenape-kenape dipaksa-paksa suruh yakin, udah yakin disuruh maafin. tuk tuk tuk, cra pikirnya gimane sih. Mbok ya nggak usah memaksakan sakit hati sendiri kepada orang lain. Masa lalu itu sudah berlalu kok, dan waktu itu berjalan ke depan, enggak berjalan mundur. Itu baggage masa lalu nya ditinggalkan saja. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Fy Zhou <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Sungguh aneh, anda sering memberi nasehat untuk tak mengingat2 kegetiran Tionghoa masa lalu, padahal anda sendiri terus2 mengungkit perlakuan negatif keluarga besar anda thd anda di masa lalu !? anda juga tak bisa melupakan bukan ? > ? > Anda mungkin berdalih bahwa meski anda mengungkit tapi anda sudah memaafkan.. Sebelum sampai ke hal? maaf memaafkan ini anda tentu s udah yakini bahwa fakta negatif itu memang nyata bukan? > ? > Masalahnya memang disini : Sebelum kita bisa memaafkan masa lalu, kita harus yakin masa lalu memang buruk! Karena ini bukan persoalan yang menimpa pribadi tapi persoalan masyarakat, maka selama masih ada orang yang meragukan keburukan masa lalu, saya merasa wajib untuk meyakinkan mereka. Setelah orang sepakat dng fakta keburukan, baru bisa memaafkan bukan ??? > ? > Salam sejarah > ZFy > > --- On Wed, 10/8/08, Tantono Subagyo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > From: Tantono Subagyo <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.. > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com > Date: Wednesday, October 8, 2008, 4:11 PM > > > > > > > > Kalau anda bertanya dengan baik dan pakai nama akan saya jawab.? Saya tidak tahu dan tidak perlu tahu apakah saya punya andil apapun dalam keputusan yang akan diambil oleh Tuhan karena saya percaya Tuhan mempertimbangkan segalanya.? Jadi mengapa berdoa ?. Ya karena saya ingin dekat dengan Tuhan, dan doa saya bukan "deretan permintaan" seperti yang anda bayangkan.? Kalau saya berdoa, adalah karena saya ingin pasrah kepada Tuhan dan pertolongan Tuhan dan berkali-kali hal ini terjadi dalam hidup saya.? Pertama ketika umur 12 tahun ayah saya meninggal, saya besar dalam lingkungan kakak Tenglang tulen yang menyampingkan saya karena Ibu saya Jawa, saya sekolah sambil bekerja sampai saat ini, kedua ketika sebagai pegawai negeri saya di non jobkan karena Kristen dan keturunan Cina, pertolongan Tuhan datang juga.? Anda tidak akan dapat mengerti karena tidak merasakan, tetai bagi saya itu nyata.? Salam, Tantono > > > 2008/10/8 als <[EMAIL PROTECTED] id> > > > > > > > > > Jadi Anda berpikir bahwa doa Anda itu punya andil dalam keputusan yang akan diambil oleh "Tuhan" Anda itu? Atau dengan kata lain apakah Anda berpikir bahwa doa Anda itu bisa mempengaruhi "Tuhan" Anda? Nama kecil saya Andy, sne saya Liem (hokkian). J > ? > Salam serius, > als > ? > > > > > From: Tantono Subagyo [mailto:[EMAIL PROTECTED] com] > Sent: Wednesday, October 08, 2008 9:29 PM > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ajaran Budaya Tionghua tentang memaafkan.. > ? > > > > > Tantono-heng, kini owe yang minta 'petromaks'nya. Kalau Anda diam- diam ber'doa' kepada 'Tuhan' Anda agar PSSI bisa 'perform' dengan sebaik-baiknya. Apakah "doa" minta-minta Anda ini ada pengaruhnya sama sekali terhadap 'performance' PSSI? Tolong petromaksnya jangan lupa diisi minyak dulu dan memompanya yang penuh ya! J > > als > Setelah saya berdoa, saya akan serahkan kepada Tuhan apa keputusan Tuhan yang terbaik.? Jadi apakah PSSI akan perform sebaik-baiknya atau tidak bukan urusan saya lagi.? Nah anda gak bayar saya kok minta isi petromaks, minyak mahal tahu !.? Eh sebut nama dong, jangan als doang.? Salam, Tan Lookay > > > > -- > Best regards, Tantono Subagyo >