Lho, ya terserah. kok aneh sih anda ini... kebebasan bicara kan dijamin oleh UU. TETAPI ... sekali lagi, ada TETAPI-nya ... ketika cuap-cuap anda nanti mengganggu orang lain, ya siap2 aja dituntut. Disini, that's how it works. ente mau ngoceh apa aja terserah, tetapi begitu ada pihak yang tersinggung, siap-siap deh masuk ke court room. Itulah yang saya katakan, bagi yang merasa terganggu dengan siaran-siaran model begitu, langsung aja take action. kirim surat protes ke lembaga resmi agama yang bersangkutan, sekalian stasiun TV-nya kalau perlu. Jangan lupa sekarang ada KPI. manfaatkan donk. Ojok ngedumel2 wae di milis (bosen bacanya) tapi ndak pernah menyampaikan bukti faktual real actionnya bagaimana selain ngomel2 kanan kiri. ujung-ujungnya malah ikutan menghujat agama tersebut. lah podho wae to. emang omelan ente didengar oleh pihak sono? kan kemungkinan besar kagak. walhasil, siaran model begitu tetep tayang...trus anda ngomel-ngomel lagi. bosen bacanya...kapan selesainya neh? anda nampaknya tidak menyimak pesan-pesan saya terdahulu tetapi langsung ikutan terjun ngomong. mbok ya diliat dulu. jangan katakan anda sudah membaca, karena kalo benar anda sudah membaca pesan saya yg lampau, tentu anda mengerti maksud saya.
_____ From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of Fy Zhou Sent: 07 Januari 2009 19:19 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: budaya Tionghoa di acara tv kesaksian Agama2 tertentu Begini saja, senandainya ada sebuah TV umum swasta, yang setiap minggu punya program acara membicarakan budaya Tionghoa, dan yang mengisi acara begitu lantangnya menghujat agama2 lain, semua memang atas nama budaya Tionghoa. apakah sdr Other juga akan dng enteng mengatakan tak mengapa karena dia kan bicara thd masayarakat nya sendiri yang memang pengamal budaya Tionghoa? orang lain yang tak ada kaitan ya tak usah mendengarkan? Kalau dia mengiyakan, coba saja kita mulai dari millis ini. kita anggap saja millis budaya Tionghoa adalah rumah khusus bagi pencinta budaya Tionghoa, di sini kita bebas menyerang agama2 lain, yang tak sepaham ya biar nyingkir saja, setuju sdr Other? _____ From: jackson ang <jackson_ya...@yahoo.com> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 6, 2009 2:34:15 PM Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: budaya Tionghoa di acara tv kesaksian Agama2 tertentu Benere gampang aja. Ndak percaya ya ndak usah sewot. toh mereka-mereka itu bisa apa? yang penting ente-ente ndak dipaksa dan info itu hanya bersifat "internal" artinya "untuk kalangan sendiri" alias hanya berlaku bagi para "pemegang membership card".------------ --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- --------- - kalau ceramahnya di tempat ibadah mereka yah urusannya internal. tapi kalau sudah di TV swasta ???????? _____ From: Others <oth...@softwareinov asi.com> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Tuesday, January 6, 2009 1:52:01 PM Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: budaya Tionghoa di acara tv kesaksian Agama2 tertentu - Yoga = Penyembahan berhala = Tidak boleh. bingung saya Fitness2 asing dari mayoritas agama mereka seperti celebrity Fitnes, Gold Gym , FItness Firts ada kelas YOGA : Yoga dilarang karna kembali digeneralisasi mengandung unsur tata ritual agama tertentu (Hindu) sehingga dianggap juga "menduakan" YME. Padahal jelas-jelas selama tidak ada ritual tertentu dalam proses YOGA, YOGA juga bersifat UNIVERSAL... ..Yoga bukanlah milik agama tertentu! === Wah...beda lagi. Yang pernah saya dengar dari istri saya, yoga dilarang bukan karena mengandung ritual agama hindu. dia heran kok ada yang ngomong begitu. yoga dilarang karena gerakan yoga merupakan gerakan mantra, sedang penggunaan mantra mengandung kutuk ! mantra tidak mesti berupa ucapan, tetapi bisa gerakan. mantra apa ya ndak tau saya :P Nah lhooo...tambah seru bukan? Benere gampang aja. Ndak percaya ya ndak usah sewot. toh mereka-mereka itu bisa apa? yang penting ente-ente ndak dipaksa dan info itu hanya bersifat "internal" artinya "untuk kalangan sendiri" alias hanya berlaku bagi para "pemegang membership card". A. Syafii.