"Terimakasih, nama saya Tantono, julukan saya Lookay, pengemis tua, bodoh dan miskin."
hohoho... saya lebih bodoh lagi dari Anda ternyata, tidak mengetahui itu Tan Lookay adalah julukan Anda. Muhun dimaafkan kalau saya tidak sopan... "Waduh muhun maaf, muhun jelaskan dalam japri judgement mana yang anda maksud itu agar saya bisa memperbaikinya, karena bagi Lookay belajar adalah tujuan utama, dan menyinggung akan Lookay hindarkan (muhun japri saja karena ini kesalahan Lookay pribadi)" ya nanti saya coba cari2 di arsip milis dulu email mana yang saya maksud.. kalau ketemu, nanti tak forwatin ke email situ.. "Ya akan saya lakukan dan bahkan saya bisa melarang pendeta gereja kami untuk berbuat demikian. Tetapi untuk mengajak mengecam secara terbuka rasanya agak sulit karena umat KHC sendiri juga diam dan tindakannya hanya ribut dimilis. Nah kalau dari pelaku budaya tionghua mau menuntut, class action dls. saya akan ikutan bahkan nyumbangpun mau." ya mulai dari keluarga, lingkungan sendiri adalah yang terbaik. untuk class action ya boleh2 aja selama ada yang mau ikutan dan dapat dipertanggungjawabkan. Saya orangnya suka damai, seperti kata pepatah, damai di hati damai di bumi. hehe.. jadi saya lebih suka cara damai.. salam, hendra ----- Original Message ----- From: Tantono Subagyo To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, January 09, 2009 10:58 AM Subject: Re: Ilmu Hitam atau Bukan? Re: [budaya_tionghua] Re: budaya Tionghoa di acara tv kes Sdr Tan Lookay Yth, Terimakasih, nama saya Tantono, julukan saya Lookay, pengemis tua, bodoh dan miskin. Saya mengikuti tulisan2 Anda di milis ini semenjak beberapa waktu yang lalu, sempat saya mendapatkan Anda juga melakukan judgement terhadap sebuah kelompok tertentu, kebetulan saya ada di dlmnya. Well... kita belajar dari pengalaman dan kesalahan. it's okay, saya tidak mempermasalahkan itu. Waduh muhun maaf, muhun jelaskan dalam japri judgement mana yang anda maksud itu agar saya bisa memperbaikinya, karena bagi Lookay belajar adalah tujuan utama, dan menyinggung akan Lookay hindarkan (muhun japri saja karena ini kesalahan Lookay pribadi) Memang tidak mudah bagi kita bila berada dalam posisi dimana kelompok atau keyakinan kita dihujat dengan cara preman. semua orang punya emosi dan ego masing2. tetapi kalau menanggapi sesuatu lebih mengutamakan mengumbar ego dan emosi, terlalu sering malah menimbulkan masalah baru, bukan menyelesaikan masalah yang ada. Tetapi realita yang sering terjadi adalah seperti itu. bisa ngomong apa kita.. Meluruskan sesuatu yang bengkok itu tidak mudah, butuh daya dan upaya yang tidak kecil. Sebagai seorang anggota dewan penasehat di gereja, seperti kata Anda sebelumnya, untuk mengajukan permohonan kepada anggota Kelompok Gereja Anda untuk "mengecam" praktek oknum2 tsb, yang seperti kata Anda juga, saya kira itu tindakan yang terbaik untuk dapat Anda lakukan sesegera mungkin. Bila itu dapat dilakukan, saya yakin komunitas Tionghoa di Indonesia, khususnya kamunitas milis ini termasuk saya tentunya, akan sangat menghargai dan berterimakasih kepada Anda. Ya akan saya lakukan dan bahkan saya bisa melarang pendeta gereja kami untuk berbuat demikian. Tetapi untuk mengajak mengecam secara terbuka rasanya agak sulit karena umat KHC sendiri juga diam dan tindakannya hanya ribut dimilis. Nah kalau dari pelaku budaya tionghua mau menuntut, class action dls. saya akan ikutan bahkan nyumbangpun mau. Salam, hendra Sojah, Tan Lookay