Saya tidak membela kaum yg manapun, isi majalah juga belum sempat saya baca, 
kalau ada yg masih simpan tolong di forward lagi dong.

Saya cuman mengambil LOGIKA umum saja...
Sdr, yulianto.. Memang bener, kalau temen2 kita disini menghujat isi artikel, 
kita juga sama dengan penulis,sama2 "rusuh". Tapi ya juga diinget, kita 
bersifat defend, sementara artikel itu bersifat offense, dari segi manapun, yg 
membela diri dr serangan itu tidak salah... Kalau tidak ada sebab ya ngak ada 
akibat.

1 hal lagi.

KALAU MAU BELAJAR, JANGAN BANYAK BICARA/ MENULIS, LEBIH BANYAKLAH 
BERTANYA/MEMBACA, TULISAN ORANG BODOH, KALAU DIBACA ORANG APA NGAK MALU2IN?
Mungkin saja tulisan kamu itu dianggap bermutu sekali bagi sesama orang yg 
bodoh.. Tapi TIDAK untuk semua orang.. Jadi, sebelum terbitkan tulisan yah 
research dulu yg bener.



Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Alibi... Alibi.. Alibi...!

-----Original Message-----
From: yulianto qin <yulibea...@gmail.com>

Date: Thu, 26 Feb 2009 17:08:09 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Ada yang sudah baca majalah "Campus Asia"
        edisi/nomor 8 Volume 2 February 2009


Makanya saya tidak membikin artikel lelucon untuk mengolok-olok kebudayaan
siapapun. Tapi bukan berarti kita harus "memampuskan" orang yang bikin
artikel kan? atau memang harus? wah bunuh-bunuhan donk hehehe...katanya
berbudaya tinggi?? kok saya jd bingung ya hehehe...
Membaca beberapa tulisan disini, kembali terjadi penghakiman masal terhadap
satu agama. Padahal yang dibahas adalah isi artikelnya bukan agama si
pembuat artikel ataupun yang punya majalah. saya bukan membela ya, tapi
kalau dilihat2 kita jadi sama saja sama yang bikin artikel hahaha. Si
pembuat artikel mengolok-olok budaya tionghoa dan disini para `pendekar`
kang ouw turun gunung balik menghujat agama si pembuat artikel (padahal ini
majalah kampus ya? jadi belum ketahuan agama si pembuat artikel...jadiya
prejudice kan?).

Kalau kayak gini jadinya ora entek-entek (bahasa jawanya), ngga ada
habisnya...kalau bahasa mandarinnya saya ndak tau, maaf, karena saya
generasi cacat yang ndak gitu paham budaya Tionghoa yang aseli (yang aseli
kayak gimana ya?).

Mbok yao para sesepuh mengajari saya ini yang generasi cacat, generasi yang
udah ngga bisa bahasa mandarin (tapi bisa sedikit-sedikit ngomong hakka),
generasi yang udah pake nama orang barat (Yulianto dari nama Julius Caesar,
kalau Qin tentu saja marga saya, tapi bukan Qin yang sethan lho ya hehe).
Pokoknya saya generasi cacat banget deh hehehe...anggap saja saya yang
generasi cacat ini mewakili generasi cacat lain yang bikin artikel di
CampusAsia, meminta maaf sebesar-besarnya atas kecacatan kami. Nah sebagai
generasi yang cacat...kami perlu dibimbing, diarahkan, dikasih tahu...maka
bimbinglah kami.

Salam damai,

Yulianto Qin

Sent from my komputer pinjeman®
powered by Warnet pengkolan Jalan

====================================================================================

On Thu, Feb 26, 2009 at 3:38 PM, David rw <davidrw.mi...@gmail.com> wrote:

>    Lelucon ada batasan dan aturannya dong .coba bro yulianto buat artikel
> lelucon tentang islam.pasti mampus lu..
>
> Sent from my JAVELIN®
> powered by INDOSAT
>
> ------------------------------
>

Kirim email ke