----- Original Message ----- 
From: yulianto qin

Mbok yao para sesepuh mengajari saya ini yang generasi cacat, generasi yang 
udah ngga bisa bahasa mandarin (tapi bisa sedikit-sedikit ngomong hakka), 
generasi yang udah pake nama orang barat (Yulianto dari nama Julius Caesar, 
kalau Qin tentu saja marga saya, tapi bukan Qin yang sethan lho ya hehe). 
Pokoknya saya generasi cacat banget deh hehehe...anggap saja saya yang 
generasi cacat ini mewakili generasi cacat lain yang bikin artikel di 
CampusAsia, meminta maaf sebesar-besarnya atas kecacatan kami. Nah sebagai 
generasi yang cacat...kami perlu dibimbing, diarahkan, dikasih tahu...maka 
bimbinglah kami.
+++
Lha bagaimana bisa di ajar i budaya leluhur, belum apa apa sudah menghina 
budaya leluhur.

Anda masuk ke millis ini dengan kesadaran sendiri, dan dari millis ini anda 
bisa membaca topik lain melalui websitenya, dan apakah penulis dari majalah 
asia kampus mau ikut millis ini dan menjelaskan apa yang ditulis nya adalah 
sebuah kebohongan dan ketoloan semata ?.

Budaya Tionghoa pada hakekatnya tidak memiliki 'agama', beda dengan budaya 
barat yang sudah kadung terikat dengan 'agama' ( baru baru ini Uni Europa 
masih dan sedang terus ber diskusi untuk kembali memakai UU yang pernah 
dipakai dijaman Yunani, disini menandakan bahwa UU nya pun masih 
terkontaminasi dengan 'agama' ).

Budaya Tionghoa sama hal nya dengan budaya 'barat' bisa dibilang 
kedodorannya hanya oleh budaya ' Holywood ', dan RRT dalam hal ini 
pemerintahnya cukup gesit melakukan antisipasi, biarpun tidak bisa menangkal 
secara total, minimal masih menyisakan budaya yang bisa menahan lajunya 
budaya ' Holywood ', Prancis dan Italy bisa dibilang sudah give up, sedang 
Jepang masih bisa menahan dengan budaya lokal yang dijadikan momen perayaan 
lokal yang di rayakan secara kolosal ( biarpun level kota kecil )

Indonesia ?.......weleh weleh yang Tenglang Indonesia dari generasi muda 
kesana kagak ke sini gak ngerti, yang ada malah suka sok merasa paling 
benar, sampai orang tua saja bisa di ajar i harus begini dan begitu, budaya 
manakah yang dipakai oleh anak muda tersebut ?, timur tengah bukan, barat 
tidak, Asia kagak, Tionghoa boro boro.........en bolak balik yah 'agama' 
yang di persepsikan seenak jidatnya.

Eniwe melayani campus asia mah bisa ikutan gelo, mending antepin ajah, siapa 
menanam dia akan menuai.

sur.


Salam damai,


Yulianto Qin



Kirim email ke