rasanya gelombang exodus dari tiongkok sono itu dimulai dari abad ke 19 hingga 
awal abad ke 20.

Masalah SBKRI itu kayaknya gak terkait masalah pendatang gelap ah. Wong itu 
masalah kewarganegaraan yg bikin mumet apalage buat org2 dikampung yg gak 
ngerti.

PP10 seinget aye masalah pemerataan ekonomi dgn usulan dipedesaan itu 
perekonomian TIDAK dipegang oleh orang asing alias WNA tapi prakteknya yg WNI 
jg kena imbas.

G30S itu belon jelas kenapa bisa meledaknya en emang sedikit aneh kalu tenglang 
rata2 menjadi sasaran dgn tuduhan antek rrc.
kalu nilik bukunye benny itu kayaknya emang ada sengaja mengarahkan ke etnis 
tenglang yg dikerjain ama badan intelejen asing.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "gsuryana" <gsury...@...> wrote:
>
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: shelly angelia
> 
> wah makasi ya atas jawabannya.
> 1.gini nih,dalam sejarah bangsa Indonesia, org tionghua(secara umum) kan 
> sering bgt tuh menerima perlakuan diskriminasi,contohnya:
> -.dulu kan sempet diberlakukannya SBKRI,org tionghua susah bgt buat dapetin 
> kewarganegaraa Indonesia,
> +++++
> Dulu banyak pendatang gelap dari RRT sehingga mau tidak mau pemerintah 
> membuat peraturan semodel SBKRI.
> 
> 
> -.peristiwa G30S/PKI n peristiwa mei 1998,dimana terjadi 
> pembakaran,perampokan dan pemerkosaan terhadap org tionghua
> ++++++
> Peristiwa G30S bukan issue rasial melainkan perang antar Komunisme dan 
> Nasionalisme/Kapitalisme/Amerika, dan Tenglang
> memiliki ormas Baperki yang umum nya juga anggota Komunisme, dalam hal ini 
> bukan Tenglang saja yang jadi korban, di Jawa Tengah
> juta an jiwa hilang.
> 
> -.pp-10, dimana terjadi pengusiran terhadap orang tionghua
> +++++++
> Bukan pengusiran melainkan memberi pilihan kepada para Tenglang, mau tinggal 
> di Indonesia apa mau balik, bagi yang balik silahkan bagi yang tinggal mau 
> tidak mau mengikuti peraturan mulai dari SBKRI sampai ganti agama dan 
> penutupan budaya Tionghoa termasuk ajaran KHC, semua dilakukan untuk menahan 
> pendatang dari RRT yang saat itu memang sangat miskin.
> 
> 
> dari reserach yg saya lakukan, pada saat ini memang tingkat diskriminasinya 
> sudah berkurang,hal2 diatas sudah jarang dan hampir tidak perna 
> terjadi.tetapi justru muncul diskriminasi tingkat kecil, contohnya si A 
> tidak mau memperkerjakan si B,karena B adalah org tionghua, yg saya 
> pertanyakan disini apakah ada pengalaman teman2, ato pengalaman org lain( 
> org tionghua khususnya)yg perna menerima perlakuan tidak adil dari 
> masyarakat pribumi.
> teman ada menyebutkan "buat sebagian lagi sampai sekarang pun diskriminasi 
> malah makin marak" >> contohnya bagaimana?
> +++
> Idem ditto bila si tenglang tidak diterima karena etnis tenglang, demikian 
> juga tenglang suka memilih tenglang.
> 
> sur.
>


Kirim email ke