Salam,

Kita dapat menjadi pelopornya dalam penggunaan ini. Dengan kata lain, kita 
menjadi trendsetternya. Berdasarkan sejarah, suatu trend biasanya dimulai dari 
kelompok kecil dahulu dan baru setelah itu meluas penggunaannya. Pertama-tama 
dalam kelompok kecil kita ini, segala ide dimatangkan dahulu. Baru setelah itu 
saya yakin bila masyarakat merasakan manfaatnya, akan tersebar dengan 
sendirinya.
Apabila kita sanggup menjadi trend setter, maka BT ini akan semakin dikenal 
luas dan dianggap sebagai sumber rujukan yang aktual bagi berbagai kajian.

Salam damai,

IT.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ibc" <ibcin...@...> wrote:
>
> Rekan milis,
> 
> Maaf, Sedikit pertanyaan, kalu percobaan ini mencapai kata sepakat di milis.
> Bagaimana caranya agar "phrase"  kata yang mirip bunyinya dengan nama tempat
> ini bisa dipakai oleh khalayak umum. Dalam tulisan dan  percakapan??
> Mengingat bahasa haruslah dipakai oleh masyarakat dan tidak hanya  terbatas
> beberapa anggota milis saja yang sepaham ??  Maaf  bukan membuat kecil hati,
> tapi sekedar  brain storming untuk manfaat dan kepraktisan  apa  yang akan
> didiskusikan disini.
> 
> Salam erat,
> 
> Sugiri.
> 
> -----Original Message-----
> From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ivan_taniputera
> Sent: Wednesday, August 05, 2009 6:44 PM
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Dapatkah Aksara Mandarin Dipergunakan Untuk
> Menulis Bahasa Indonesia?
> 
> Benar saya setuju,
> 
> Penamaan Sanbaolong mungkin sudah ketinggalan zaman dan perlu disesuaikan
> dengan zaman sekarang. Contoh lain adalah Wanlong (Bandung), yang bisa
> ditulis Pantong.
> Mengenai bunyi "ra" bisa dipergunakan "la" (pedas). Ide ini sebenarnya sudah
> lama. Pernah dirintis oleh seorang laoshi (pengajar) Mandarin dari Semarang
> waktu saya masih SMP.
> Mengenai fonem r dapat digunakan er. 
> Demikian sedikit tambahan dari saya.
> 
> Salam damai,
> 
> IT.
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, dewa mabuk <cuei_pa_sien@> wrote:
> >
> > Ivan?heng, 
> > ?> Apabila tujuannya adalah untuk membantu pengucapan yang tepat,
> seharusnya untuk sebagian bisa.
> > Misalnya: Semarang bukannya ditulis atau dilafalkan sebagai "San Bao
> Long"?tapi ditulis sebagai "Shi Ma Rang"? "Rang" dari "rang -hou".? 
> > ?> Meskipun demikian, tidak semua ucapan dapat diwakili, masih banyak yang
> tidak terakomodir; misalnya?vonem "r" pada tengah atau akhir kata seperti
> "jakarta", "gemar",  dan bunyi "re" pada "remaja", "ra" pada "gembira".
> > ?> Salam,
> > Tjoei Sian
> > ?> 
> > ?>
> 
> 
> 
> 
> ------------------------------------
> 
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> 
> .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.
> 
> .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
> 
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
> 
> Yahoo! Groups Links
>


Kirim email ke