Betul begitu. Adat Tionghoa menganut sistem patrilineal (garis ayah), bukan 
matrilineal (garis ibu). Si cihu yang bapanya Belanda ibunya Tionghoa ya ikut 
bapa jadi Belanda. Anak cici yang bapanya Belanda ya ikut Belanda juga, pake 
fam Belanda. Mana bisa dia dapat sne Tionghoa. Dari mana si anak memperoleh sne 
Tionghoa? Owe rasa tidak bisa diterima secara adat, karena si anak ikut bapanya 
yang Belanda.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Azura-Mazda <extrim_blue...@...> wrote:
>
> Cewe Tionghoa yg kawin dengan non-tiongoa ya uda gak tionghoa lagi.
> Anaknya pun ikut bapak. Brandon Lee masih tetap Tionghoa karena
> punya marga Lee.
> 
> --- On Thu, 9/17/09, Seny <seny...@...> wrote:
> 
> From: Seny <seny...@...>
> Subject: [budaya_tionghua] Marga
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Thursday, September 17, 2009, 4:22 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ?
> 
> 
> 
> 
>     
>                   Dear all,
> 
> 
> 
> Saya ingin mohon petunjuk mengenai pemberian marga.
> 
> 
> 
> Cici saya married dengan pria keturunan tionghoa-Belanda, yang mana cihu saya 
> ini menggunakan marga Belanda, dan tidak punya marga maupun nama mandarin.
> 
> 
> 
> Sekarang cici saya mengandung anak pertama, dan ternyata dari cihu saya ingin 
> anaknya punya nama mandarin. Yang jadi pertanyaan, etiknya marga siapa yah 
> yang dipakai?
> 
> 
> 
> Apakah menggunakan marga dari mamanya cihu, atau marga cici saya?
> 
> 
> 
> Terimakasih.
> 
> 
> 
> Salam,
> 
> Seny
>


Reply via email to