Klenteng2 aliran mahayana atau tao bukan asli dari budaya cina? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
-----Original Message----- From: agoeng_...@yahoo.com Date: Thu, 22 Oct 2009 15:53:18 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina Terbalik, budaya setempat yg mempengaruhi agama. Bukan sebaliknya. Yg ada agama membawa budaya luar mempengaruhi budaya lokal. -----Original Message----- From: jackson_ya...@yahoo.com Date: Thu, 22 Oct 2009 14:53:12 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina Saran saya Kalau mau dalami kebudayaan tionghoa mulai lah dari sisi religiusnya. Karena Budaya tidak terlepas dari agama / kepercayaan, apalagi budaya china sangat saran dengan kepercayaan / agama. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -----Original Message----- From: beng mazmuri <beng...@yahoo.com> Date: Thu, 22 Oct 2009 05:23:36 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina Salam... Maaf, argumen sdr jackson tidak tepat, saya rasa sudah ada brapa tulisan2 pendapat yang menerangkan latar belakang sejarah, kebudayaan , sosial atau situasi saat itu berkenaan dng istilah yang diributkan. Saya yakin , istilah Tiongkok . Tionghoa tidak akan hilang atau diganti dengan istilah lain, ( dlm hal koneksitas , konstektual ,konsep pengertian di Indonesia) Kalau kita mengerti konteks sejarah dan masalah2 yang menjadi latar belakang pemakaian nama2 tersebut , tidak ada yg perlu diributkan , dan seharusnya kita menjadi lebih mengerti dan sepaham , kata atau istilah mana yg tepat dan cocok untk hal tertentu, misalnya : made in China ( dan ngak usahlah kata China itu dikasih tanda kurung ( Cina ). dan kata mana yg tepat untk memberikan rasa hormat , santun dan bangga akan akar asal muasal kebudayaan dan jati diri kita. Saya melihat tidak ada pemaksaan dalam tulisan2 di milis ini, cuma ada beberapa orang yang melemparkan argumentasi yang sifatnya umum dan kita sudah tahu kalau istilah yg diperdebatkan itu mempunyai dua sisi pandangan yang berbeda, karena lingkup dan konstektual atau kebiasaan tempat pemakaian istilah itu berbeda pengertian, karena salah kaprah atau ketidak tahuan . ( misalnya kata cabo, cabolang; atau cungkok yang dikonotasikan negatif untk hanya segelintir orang , kelompok tertentu ). Saya hanya tertawa , ktk melihat perdebatan2 itu , semua ada benarnya. Justru saya mau mengikuti milis "budaya tionghoa " karena saya ingin belajar dan ingin lebih tahu mengenai banyak hal tentang kebudayaan Tionghoa, sejarah dan kebudayaannya , terutama yg menyangkut atau ada kaitannya dengan keturunan Tionghoa di Indonesia. ( karena kita pernah mengalami masa pembekuan , diskriminatif ), jadi ada benarnya kalau banyak generasi keturunan tionghoa sekarang yang kurang mengetahui sejarah dan kebudayaan akar jati dirinya . Harapan saya , milis "budaya tionghoa" dapat menjadi wadah untuk sharing, bertukar pikiran , kegiatan2 , untuk kita2 warga keturunan atau siapapun yang tertarik dengan kebudayaan Tionghoa di Indonesia . Tidak bisa dihindari kalau terjadi polemik, perdebatan dllnya , karena itu dinamikanya berkehidupan. Toh , kita akan tahu siapa yang cuma iseng , atau mau provokasi ( karena mau tahu intelektualitas seseorang ..? ). salam hormat, beng mazmuri. note; ( terlahir dng nama tan kiat beng, pada thn 1967,, aneh tapi nyata ganti nama jadi musa mazmuri, dan seandainya tahun itu saya sudah mengerti hak saya sebagai "manusia" sesuai hukum "human right" ( international dan berlaku umum ), saya tidak akan pernah mau untuk mengganti nama saya, karna nama itu adalah akar identitas jati diri saya,, saya lebih senang seperti " Yap Thiam Hien atau Kwik Kian Gie atau Soe Hok Gie ..........dan ketika kesadaran itu datang,sampai saat ini saya memakai nama panggilan "beng dng embel2 mazmuri, bahkan untk business card saya, 'beng mazmuri'. ( maaf, ini adalah masalah sentimentil pribadi saya sendiri , bukan untk diperdebatkan,,,ah..ah...atau ntar katanya 'pemaksaan ) . Sekali lagi, salam hormat...... --- On Wed, 10/21/09, Nasir Tan <hitaci2...@yahoo.com> wrote: From: Nasir Tan <hitaci2...@yahoo.com> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 21, 2009, 5:43 PM hehehe...bro Jackso bole juga argumennya nih...:) kapan selesainya yah..? --- On Tue, 10/20/09, jackson_yahya@ yahoo.com <jackson_yahya@ yahoo.com> wrote: From: jackson_yahya@ yahoo.com <jackson_yahya@ yahoo.com> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, October 20, 2009, 11:40 PM Ini masalah perasaan ya. Nanti kalau istilah tionghoa dipakai ledekan sama orang lain, lalu ganti nama mau dpanggil cungkuo, lalu kalau kalau istilah cungkuo dijadikan bahan ledekan lagi ganti nama lagi..... Jadi tiongkok, tiongkok diledek lagi mau diganti nama jadi apa...??? Kapan selesainya?? ? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: agoeng_...@yahoo. com Date: Wed, 21 Oct 2009 03:11:00 +0000 To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina "Banyak org tionghoa tidak bermasalah dipanggil cina" berarti ada yg bermasalah dipanggil cina donk, so ada gak yg bermasalah dipanggil tionghoa? Kenapa udah tau ada yg bermasalah masih juga dipaksa panggil? From: jackson_yahya@ yahoo.com Date: Wed, 21 Oct 2009 02:48:38 +0000 To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa yang tidak masalah di panggil cina. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: "ulysee_me2" <ulysee_...@yahoo. com.sg> Date: Tue, 20 Oct 2009 16:12:05 -0000 To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com> Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina Eeeeh, kumaha sih, ieu jelema teh hayang pasea wae! Mamawa Engkong deuih!! Kapan gue maksa-maksa orang pake sebuah istilah? Tunjukkin coba! Gue sih kaga maksa orang, mau pake istilah yang mana terserah aje. Statement gue khan sudah jelas: GUE pribadi mah nggak masalah disebut Cina ataupun Tionghoa, buat gue nggak ada bedanya, selama orang enggak ada maksud menghina. Liat donk, istilah Cina dan Tionghoa yang gue pake sama sama banyak kok, kadang ini kadang itu, toh buat gue artinya sama. Sadar diri donk! Ngaca! Sendirinya yang maksa2 orang pake satu istilah dan melarang-larang orang pake istilah lain. Justeru sikap seperti itu yang gue sebel tuh, overacting, pake maksa maksa segala, lebay! Situ sendiri yang memakai sebuah istilah untuk menghina-hina, hayo berani ngaku nggak! Tetap saja, bukan istilahnya yang salah, bukan istilahnya yang harus dihilangkan, tapi orang yang punya maksud menghina itulah yang keji. Na kalo situ sendiri yang alergi sama kata Cina, ya problem situ donk itu mah. Jangan maksa orang yang enggak kenapa-napa untuk ikut alergi donk! Orang nggak punya maksud buruk, nggak ada niat menghina, kok situ mendadakan sewot. Penyakit akut apa sih tu namanya.... Cina Phobia kali ya. Begitu ada kata Cina langsung blingsatan. Na tu ada artikel berjudul "Cina, 60 tahun Kedepan", apa langsung kebakaran jenggot juga kali ya? Gue kasi tahu ya, Situ kalo panggil nama gue dengan yang enggak enggak lagi, mau Cabo kek, mau Sayang kek, mau Pretty Woman kek, kalau terkesan menghina sih gue bales kontan aje deh. Nah gimana, apa masih betah dipanggil "Koh Tionghoa"? Ini panggilan sudah sangat memberi muka lhoh. Balasan yang sangat tidak setimpal sebetulnya, tapi mengingat yang berambut putih... apa boleh buat. Gue kasi muka deh, kasi muka. Muhahaha.... . --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zho...@... wrote: > > Rupanya, penyakit kamu memang sudah akut! > Engkong kamu rupanya tak pernah ngajari: jangan pakai panggilan yg orang lain > tdk suka! > Kamu mau pakai istilah cina silahkan di rumah kamu sendiri, diantara teman2 > kamu yg tak alergi thd istilah ini. Di tempat umum yg sebagian orang merasa > terhina dng istilah ini, kamu tetap memaksa pakai, ini sudah kurangajar! > Apa kamu masih senang dipanggil cabo uly? > Sent from my BlackBerry® > powered by Sinyal Kuat INDOSAT > > -----Original Message----- > From: "ulysee_me2" <ulysee_me2@ ...> > Date: Tue, 20 Oct 2009 02:14:27 > To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina > > Apa yang salah dengan kalimat,"sembahyang di klenteng di malam sincia itu > merupakan bagian dari budaya masyarakat Cina." ??? > > Wadoh, ini nih,refot donk jawabnya nih. > "Mohon tanya, yg dimaksud "masyarakat Cina" di atas itu termasuk saya apa > tidak?" > > Kalau dibilang termasuk, khan koh Tionghoa sudah jelas menyatakan diri bukan > Cina, kalau gue bilang termasuk, ntar gue dimaki pula. > > Kalau dibilang enggak termasuk, nanti dibilang gue memisahkan dia dari > komunitasnya. Salah juga. > > Mendingan Koh Tionghoa jawab sendiri aje deh, merasa termasuk "masyarakat > Cina" atau tidak? Termasuk ya monggo, enggak juga silakan. Khan nggak ada urusannya sama gue. > > Mending bahas soal si A Q aje deh, nggak perlu nanya yang enggak-enggak. > Dan.... please deh, jangan lebay.... > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, zhoufy@ wrote: > > > > > > Jangan menghindarlah. Kamu memang tak pernah memanggil langsung saya cina, > > tapi setiap anda posting dng memakai istilah cina, apa itu tdk merujuk ke > > saya juga? > > Misalnya: "sembahyang di klenteng di malam sincia itu merupakan bagian dari > > budaya masyarakat Cina." > > Mohon tanya, yg dimaksud "masyarakat Cina" di atas itu termasuk saya apa > > tidak? > > > > Sent from my BlackBerry?® > > powered by Sinyal Kuat INDOSAT >