Mpek sudahlah cape, boro2 yg rumit begitu. Beda tionghoa n tiongkok gak tau. 
Biarlah dia minta dipanggil cina yg penting jgn maksa manggil cina juga ke org 
laen. 
-----Original Message-----
From: liang u <lian...@yahoo.com>
Date: Sun, 25 Oct 2009 00:51:47 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina ===> penggunaan media 
massa

Dik Jackson, 
    Sudahlah, makin ngotot pengetahuan anda yang cuma segitu makin kelihatan 
bodohnya, maaf yah. Habis sudah dikatakan berkali-kali orang berkeberatan 
tentang istilah Cina bukan China. Cina adalah 支那,China adalah Tiongkok dalam 
bahasa Inggeris atau 中国。Nanti kalau ada orang mengatakan otak anda di dengkul, 
anda sakit hati lagi, padahal anda yang menghina orang duluan. 
   Saya prihatin saja generasi muda Tionghoa Indonesia yang menjadi harapan, 
termasuk harapan saya, koq begitu.
   Salam prihatin.
  Liang U




________________________________
From: "jackson_ya...@yahoo.com" <jackson_ya...@yahoo.com>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sun, October 25, 2009 11:50:30 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina ===> penggunaan media 
massa

  
Yah udah kalau begitu dimulai dari anda. Hapus peta dunia yang ada kata 
chinanya, barang2 elektronik yang ada tulisan made in china hapus juga dan 
lain-lain. Jangan omdo buktikan.... 
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!
________________________________

From: "younginheart5000" <crv...@yahoo. com> 
Date: Sun, 25 Oct 2009 03:23:22 -0000
To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Nabil, Mely dan cina ===> penggunaan media massa
  
Setuju!

Educate mereka yang masih suka pakai kata cina apa arti sejarah dan konnotasi 
yang sebenarnya. Tetapi jangan dimaki-mak.

malu dong pada tokoh tokoh non Tionghoa, yang lebih menghargai masyarakat 
Tionghoa daripada kita sendiri. Mereka sungkan pakai kata cina.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "B.H. Jo" <b...@...> wrote:
>
> Dr. Irawan dan Zhou-heng mempunyai poin yg. sangat bagus ttg. penggunaan 
> media massa utk. memberi contoh (educate atau re-educate) masyarakat. 
> 
> Percuma kita berdebat tidak ada habisnya cuma utk. kepuasan diri masing2. 
> 
> Penggunaan media massa (top-down approach) seperti Jawa Pos, Suarapembaruan, 
> Indonesia Media dll. utk. memberi contoh penggunaan kata Tionghoa dll. adalah 
> jalan/aksi yg. paling baik dan paling efektif dan adalah awal yg. baik/"a 
> good start".
> 
> Salam,
> BH Jo
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Dr. Irawan" <drirawan@> wrote:
> >
> > Asal tahu saja Indonesia Media sejak berdirinya ditahun 1998 sudah
> > menggunakan kata Tiongkok, Tionghoa, Mandarin, dan tidak mencetak dengan
> > kata Cina . Jawa Pos juga konsisten sama, majalah Sinergi juga , diikuti
> > juga oleh Suarapembaruan.
> > Memang kalau mau diperdebatkan , tidak ada habis-habisnya.
> > Tapi kalau berdasarkan hati nurani yang baik, kita sebagai manusia yang
> > berakal budi , tentunya tidak akan berniat manyakiti perasaan orang lain.
> > Kalau orang lain menyatakan keberatan menggunakan kata "Cina" kenapa harus
> > dipaksakan .
> > Sebaliknya apakah ada yang merasa terhina atau keberatan dengan kata
> > "Tionghoa" ?
> > Kalau ada, tolong balas email ini , kalau takut boleh juga lewat japri.
> > Jadi kembali disini, semua itu tergantung dari hati masing2.
> > salam,
> > Dr.Irawan
> > 
> > 2009/10/23 <zhoufy@>
> > 
> > > Sesuatu kesimpulan yg terlalu bias: mengangkat komentar seorang mely dan
> > > acara nabil award sbg standart tinggi ketionghoaan!
> > >
> > > Dalam memakai istilah, siapa jamin seorang pembawa acara dan para tokoh 
> > > tak
> > > terpengaruh bahasa masmedia dan situasi zaman?
> > > Krn saat ini media indonesia umum memakai istilah cina/china dlm menyebut
> > > Tiongkok. Para tokoh dan pembawa acara juga terbawa arus.
> > >
> > > Bila kita ganti waktunya, misalnya acara nabil award diadakan tahun 1965
> > > misalnya, apakah akan muncul istilah cina dlm menyebut tiongkok? Saya kira
> > > tidak.
> > >
> > > Sebaliknya, bila kita adakan acara "nabul" award di tahun 1975 misalnya,
> > > apakah akan muncul istilah tionghoa saat menunjuk "cina" indonesia? Saya
> > > kira tidak.
> > >
> > > Lalu dimana kontekstualnya? Tidak ada sama sekali, di kedua tahun tsb 
> > > semua
> > > dng istilah seragam: semua tionghoa atau semua cina. Jika ada segi
> > > konstektualnya ya konsteks zaman! Bukan konteks obyek!
> > >
> > > Jika saat ini terjadi pemakaian gado2, ini karena masyarakat memang masih
> > > serba bingung, gagap merespon perubahan zaman, sebagian cepat mengkoreksi
> > > kesalahan sejarah, sebagiab masih enggan, sebagian mau tapi masih malu2.
> > > Sebagian besar yg muda memang tak paham sejarah, dan masih merasa asing 
> > > dng
> > > istilah tionghoa apalagi tiongkok. Jadi Pemakaian ini bukan karena mereka
> > > Sadar akan kontekstual pemakaian istilah, mereka hanya mengikuti kebiasaan
> > > press yg sedang bingung!
> > >
> > > Coba tengok jawa pos, yg konsisten menggunakan istilah tionghoa dan
> > > tiongkok. Apakah mereka tdk konstektual? Apakah bhs mereka jadi rancu? 
> > > Tidak
> > > sama sekali, mereka justru sangat konsisten dlm berbahasa.
> > >
> > > Sent from my BlackBerry®
> > > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > >
> > > ------------ --------- --------- ------
> > >
> > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> > >
> > > .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :.
> > >
> > > .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua 
> > > :.
> > >
> > > .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :.
> > >
> > > Yahoo! Groups Links
> > >
> > >
> > >
> > >
> >
>





      

Kirim email ke