Terima kasih Ko Erik, dengan rendah hati saya terima ditertawakan. Meski saya 
tahu bukan bermaksud untuk mengejek. Mohon petunjuk Anda pada saat pertemuan 
nanti ya?

Salam
Abdi Christ

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Erik" <rsn...@...> wrote:
>
> Bung Henyung:
> Soal fakta sejarah ga' usah dibuka di sinilah! Nanti aja saat copy darat kita 
> beberkan semua. Mau itu menurut versi Mainland atau bersi Taiwan.
> Namun, saya tetap tak bisa menahan geli membaca pernyataan Emanuel bahwa ia 
> bertekad menegakkan kebenaran dan menuntut keadilan dengan membela 
> kemerdekaan Taiwan. 
> Tahukah ia bahwa dinasti Qing itu roroh pada tahun 1911 (sebelum partai 
> Komunis berdiri) oleh gerakan nasionalis. 
> Tahukah ia tentang peranan Sun Zhongshan (Sun yatsen) dan Yuan Shikai dalam 
> gerakan meruntuhkan dinasti Qing?
> Kalo mau menuntut keadilan dan menegakkan kebenaran sasarannya bukan ke 
> pemerintah Komunis di Mainland donk, apa urusannya mereka dengan robohnya 
> dinasti Qing? Kok malah merapat ke sayap nasionalis dan mendukung kemerdekaan 
> Taiwan? 
> Ngawur amat!!!
> Tapi, ya udahlah, sebagaimana saya katakan dulu, anggaplah ini sebagai 
> lucu-lucuan untuk selingan atau hiburan dalam gathering kita nanti.
> Saya sungguhan loh dalam hal ini, jangan dibilang saya meledeak atau 
> menghina, karena memang pernyataan-pernyataan Emanual dan Abdiku lucu-lucu 
> semuanya kok!!
> 
> 
> Salam,
> Erik
> --------------------------------------------------------------------
> In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "henyung" <henyung@> wrote:
> Kalau begitu dengarlah kedua belah pihak. Jangan terjebak kepada naluri 
> membela yang "ditindas". 
> Saya tahu banyak yang tidak enak dengan bahasa beberapa rekan dalam kasus 
> ini. Yah apa boleh buat, itulah keterbatasan bahasa dalam bentuk tulisan. 
> Terhadap masalah ini juga sudah saya sampaikan langsung untuk lebih santun 
> bahasanya. Toh bung Abdi dan temannya tidak dibatasi kesempatan dalam 
> mengutarakan pendapat. Hanya saya minta agar diingat kebebasan itu berlaku 
> untuk semua, selama masih wajar. 
> Menurut saya sih tanggapan yang ada sudah lebih halus, ketimbang misalnya 
> kalau kasus ini dimunculkan di forum lain seperti *****history*****.com
> Di sana karena berkumpul orang dan ahli dari seluruh dunia, bisa lebih kejem 
> yang kasih sanggahan.
> Dari awal memang banyak fakta-fakta yang tidak cocok dengan catatan sejarah 
> baik itu catatan resmi maupun TIDAK RESMI. 
> Contoh kasus terakhir adalah kisah nenek si cicit yang katanya kakinya 
> diikat. Anda toh bisa membaca sendiri, termasuk bantahan yang dimulai dari 
> saudara Robby / Takezo. Juga disambung oleh saya sendiri yang memberikan 
> tanggapan dari ingatan. Kebenaran dan fakta TITAH KAISAR yang melarang foot 
> binding bagi perempuan Man itu terbuka jelas dan bisa diakses oleh semua 
> orang. Baik itu dalam sumber bahasa Han maupun bahasa Inggris.
> Lalu juga mengenai masalah marga Wang, yang dikatakan kaisar Guangxu aslinya 
> bermarga Wang dan orang Mongol. Masih panjang dan berderet-deret kejanggalan 
> yang diutarakan. Yah.... paling mungkin alasan yang diberikan adalah itu 
> bukan si cicit yang ketik sendiri, bung Abdi yang ketik. Memang benar sih 
> demikian. 
> Karena itu saya baru dihubungi secara pribadi untuk ANGKAT JARI (tutup mulut) 
> tidak lagi membuka/membagi fakta-fakta yang malah akan dijadikan senjata pada 
> pertemuan tanggal 20 nanti. Contoh nya catatan si nenek yang pertama dibilang 
> dalam bahasa Indonesia (mungkin maskudnya melajoe doeloe), habis saya kasih 
> tahu masalah bahasa Man, eh langsung muncul pernyataan bahwa catatan dalam 
> bahasa Man itu ada. Yah semoga bisa diverifikasi mengenai catatan dalam 
> bahasa Man ini.
> Saya hanya berharap bahwa bung Jackson sendiri bisa hadir di tanggal 20. 
> Sekalian kita berkenalan, seusai ajaran leluhur kita: seribu teman itu tidak 
> cukup, satu musuh sudah terlalu banyak. Lagian kalau tidak salah bung Jackson 
> juga sering ke petak sembilan ? Daerah Galangan VOC masih termasuk daerah 
> kota tua.
> > 
> > Hormat saya,
> > 
> > Yongde
>


Reply via email to