----- Original Message ----- 
From: ANDREAS MIHARDJA 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
Sent: Saturday, January 02, 2010 2:32 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Manichaenisme di China

> Di kalangan ahli silat ini masih disebut
> Ming Chiao - [cerita NyoKo - ahli burung rajawali] 

------------------------------------------

Bukan Nyo Ko  (Yang Guo 楊過), melainkan Thio Bu-ki (Zhang Wu-ji 張無忌)

Wasalam.

======================

  ----- Original Message ----- 
  From: ANDREAS MIHARDJA 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Saturday, January 02, 2010 2:32 AM
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Manichaenisme di China


    
        Tulisn mengenai aliran agama ini belum banyak ketemukan. Haru cari kii 
dan kanan.

        Tetapi ini agama bukan berakar dari zoroastern atau lain agama dari 
central Asia - 
        tetapi berasal dari Gnostic dan christianity. Mungkin juga dari agama 
Ba'al dari injil.
        Mani berasal dari daerah Mesopotamia jadi Iraq jaman sekarang 
        yg pd abad ke 2-3 adalah sumber filsafat gnostic   Agama ini mungkin 
juga dibaur 
        menjadi nestorian christianity dan memang diketemukan juga sewaktu 
jaman Yuandynasty 
        Agama ini ditulis dlm bah. Aramaic - bah. Judea sewaktu jaman Jesus.
        Sejarahnya menyebarannya - sewaktu ajaran ini masuk negara Persia ini 
dibaur 
        dgn agama Zoroastren Filsafat mereka boleh dikata jaman sekarang hampir 
semua dipakai.
        Memang ini agama semakin ketimur semakin tidak jelas sampai dlm 
pemerintahan Paus Johannes Paulus II dan sekarang Benedict XVI, mereka yg tetap 
kristen diambil kembali.
         
        Manichaeism adalah salah satu perpecahan dari agama hebrew-christian yg 
ada didaerah ini dan bukan merupakan agama tersendiri. Didalam buku suci mereka 
injil dipakai dan umpnya ada Enoch [testament lama] Ini aliran achirnya [abad 
ke3] menjadi gereja tersendiri dan pecah dari aliran Syriac. 
        Gereja ini diIndia selatan mungkin membaur dgn gereja kristen dari 
Thomas dan menjadi 
        gereja catholic. Ini gereja Melankara catholic dgn cardinal mereka  
disebut Catholicus.
        sekarang dikategori menjadi agama syriac kristen.

        Manicaeism juga kebarat ke Roma tetapi oleh karena didaerah ini gereja 
kristen dibantu empire Roma - dan setelah Nyceae - mereka terpaksa membaur atau 
dibasmi. Katanya St Augustine adalah dari aliran agama ini.

        Aliran ini yg oleh Qing empire dianggap sebagai agama non chinese sama 
seperti agama yahudi [KaiFeng].agama islam dan christian ----  dipaksa utk 
membaur dgn penduduk dan agama setempat atau dibasmi.  Mereka achirnya survive 
sebagai agama suku Hui. Utk Qing ini semua Mo-chiao.
        Dikalangan ahli silat ini masih disebut Ming Chiao - [cerita NyoKo- 
ahli burung rajawali] dgn agama holy fire. Ini agama juga dikenal sebagai Moni 
chiao dan achirnya dianggap sebagai Mo chiao
         
        Filsafat dari aliran ini sebetulnya tidak berbeda banyak dgn Dao sebab 
memakai juga 5 element tetapi filsafat creation mereka sangat abstract dan utk 
saya sulit dimengerti. Menurut saya caramereka berpikir sudah seperti 
super-string mathematic jaman sekarang.

        Andreas

        --- On Thu, 12/31/09, Ivan <ivan_taniput...@yahoo.com> wrote:


          From: Ivan <ivan_taniput...@yahoo.com>
          Subject: [budaya_tionghua] Manichaenisme di China
          To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
          Date: Thursday, December 31, 2009, 9:00 PM


          Manichaenisme di China

          Ivan Taniputera
          (1 Januari 2009)

          Tulisan singkat ini disarikan dari buku berjudul Chinese Civilization 
karya Werner Eichhorn, halaman 196 – 197. Manichaenisme adalah agama yang kini 
sudah punah dan berasal dari Persia. Inti sari ajarannya adalah fusi antara 
Kekristenan, Zorastrianisme, dan Buddhisme.  Agama ini masuk ke Tiongkok semasa 
pemerintahan Dinasti Tang (618 – 906). Yang pembawanya adalah para pedagang 
yang datang ke Tiongkok melalui jalur sutera.  Para pengikut Manichaenisme yang 
datang ke Tiongkok memperoleh penghargaan istana karena kemampuan mereka dalam 
astronomi, sehingga dapat menyelesaikan perdebatan yang terjadi antara para 
penyusun almanak kerajaan.
          Kaisar Dinasti Tang memberikan toleransi yang besar bagi agama ini 
dan juga agama lainnya. Kemajuan lain yang dicapai agama ini adalah masuknya 
salah seorang khan suku Uighur ke agama Manichaenisme. Saat itu, bangsa Uighur 
memang sedang menanjak pamornya dan bersamaan dengan ini Manichaenisme 
memperoleh peran yang cukup penting, termasuk dalam bidang politik.  Meskipun 
demikian, dalam kurun waktu pertengahan abad ke-9, kekuatan imperium Uighur 
mulai menurut, sehingga antara tahun 840 – 843 berlaku penganiayaan terhadap 
Manichaenisme. Akibatnya, komunitas Manichaenisme mulai punah. Apalagi setelah 
tahun 845, yang merupakan puncak penganiayaan terhadap hampir seluruh agama 
asing di Tiongkok semasa Dinasti Tang.

          Kendati demikian, Manichaenisme tidaklah punah sama sekali, karena 
pada masa Dinasti Song (960 – 1279) telah berdiri kuil-kuil agama tersebut 
walau jumlahnya tidak banyak. Selain itu terdapat pula serikat rahasia 
Manichaenisme, yang "berkumpul pada malam hari dan bubar lagi di pagi harinya." 
Menurut laporan, para penganut Manichaenisme hanya makan sekali sehari (sore 
hari), bervegetarian, serta menjauhkan diri dari minum keras, mentega, dan susu.

          Hal menarik adalah beberapa elemen Manichaenisme masuk dalam dalam 
agama-agama asli Tiongkok, seperti Daoisme. Bahkan terdapat pula peneliti yang 
mengatakan bahwa jejak-jejak Manichaenisme dapat pula dijumpai dalam Buddhisme 
Tiongkok. Para mengikut Manichaenisme memasukkan perhitungan minggu yang 
terdiri dari tujuh hari, dimana ini diambil dari planet2 yang dikenal masa itu 
(matahari, bulan, Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus). Bahkan, di 
propinsi2 sebelah timur, dalam almanak lokal hari Minggu disebut dengan istilah 
mi. Istilah ini berasal dari kata bahasa Sogdian mir, yang berarti matahari. 
Selain itu, ada pendapat bahwa nama Dinasti Ming (1368 – 1644) juga berasal 
dari Manichaenisme.

          Dengan mempertimbangkan fakta-fakta di atas, pengaruh penting 
Manichaenisme di Tiongkok tidaklah dapat diabaikan sama sekali. Hingga saat 
ini, masih sedikit penelitian yang mengulas secara mendalam perkembangan 
Manichaenisme di China. Buku-buku yang ada hanya mengulas secara singkat 
perkembangan Manichaenisme. Belum terdapat telaah mendalam yang berupaya 
menggali lagi pengaruh-pengaruh Manichaenisme dalam agama-agama di Tiongkok.  
Oleh karena itu, riset dalam bidang ini masih sangat kaya dan menarik.




          ------------------------------------

          .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

          .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

          .: Pertanyaan? Ajukan di 
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

          .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

          Yahoo! Groups Links



       


  

Kirim email ke