Yang saya masih belum tahu - Skyburial diTibet dan dari Zoroastren apakah 
asalnya dari agama manichaenism ini
Andreas

--- On Sat, 1/2/10, shinmen takezo <hisashi.mits...@gmail.com> wrote:


From: shinmen takezo <hisashi.mits...@gmail.com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Manichaenisme di China
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Saturday, January 2, 2010, 12:04 AM












saya ada , nanti saya share deh klo ada yg berminat 

(Nag Hammadi and Manichaean Studies) ,
Zsuzsanna Gulácsi | Pages: 256 | 

salah satu quotenya 

The designation “Chinese” for roots of two other groups of Uygur Manichaean art 
is due to their stylistic
relationship with Chinese pictorial art of the Tang and Song dynasties. As we 
shall see, the use of
Chinese styles by the Manichaeans in the Turfan region, possibly already prior 
to the mid ninth century,
resulted from the intense cultural ties of the Uygur ruling elite with Tang 
China. Furthermore, after the
fall of the Uygur Steppe Empire (841 ce) and the resettling of two Manichaean 
clans of the Uygurs in the
Tian Shan region and east of Dunhuang, local and “imported” Chinese artists 
contributed to the creation
of these works of art.




2010/1/2 ANDREAS MIHARDJA <mihar...@pacbell.net>


  








Tulisn mengenai aliran agama ini belum banyak ketemukan. Haru cari kii dan 
kanan.
 
Tetapi ini agama bukan berakar dari zoroastern atau lain agama dari central 
Asia - 
tetapi berasal dari Gnostic dan christianity. Mungkin juga dari agama Ba'al 
dari injil.
Mani berasal dari daerah Mesopotamia jadi Iraq jaman sekarang 
yg pd abad ke 2-3 adalah sumber filsafat gnostic   Agama ini mungkin juga 
dibaur 
menjadi nestorian christianity dan memang diketemukan juga sewaktu jaman 
Yuandynasty 
Agama ini ditulis dlm bah. Aramaic - bah. Judea sewaktu jaman Jesus.
Sejarahnya menyebarannya - sewaktu ajaran ini masuk negara Persia ini dibaur 
dgn agama Zoroastren Filsafat mereka boleh dikata jaman sekarang hampir semua 
dipakai.
Memang ini agama semakin ketimur semakin tidak jelas sampai dlm pemerintahan 
Paus Johannes Paulus II dan sekarang Benedict XVI, mereka yg tetap kristen 
diambil kembali.
 
Manichaeism adalah salah satu perpecahan dari agama hebrew-christian yg ada 
didaerah ini dan bukan merupakan agama tersendiri. Didalam buku suci mereka 
injil dipakai dan umpnya ada Enoch [testament lama] Ini aliran achirnya [abad 
ke3] menjadi gereja tersendiri dan pecah dari aliran Syriac. 
Gereja ini diIndia selatan mungkin membaur dgn gereja kristen dari Thomas dan 
menjadi 
gereja catholic. Ini gereja Melankara catholic dgn cardinal mereka  disebut 
Catholicus.
sekarang dikategori menjadi agama syriac kristen.
 
Manicaeism juga kebarat ke Roma tetapi oleh karena didaerah ini gereja kristen 
dibantu empire Roma - dan setelah Nyceae - mereka terpaksa membaur atau 
dibasmi. Katanya St Augustine adalah dari aliran agama ini.
 
Aliran ini yg oleh Qing empire dianggap sebagai agama non chinese sama seperti 
agama yahudi [KaiFeng].agama islam dan christian ----  dipaksa utk membaur dgn 
penduduk dan agama setempat atau dibasmi.  Mereka achirnya survive sebagai 
agama suku Hui. Utk Qing ini semua Mo-chiao.
Dikalangan ahli silat ini masih disebut Ming Chiao - [cerita NyoKo- ahli burung 
rajawali] dgn agama holy fire. Ini agama juga dikenal sebagai Moni chiao dan 
achirnya dianggap sebagai Mo chiao
 
Filsafat dari aliran ini sebetulnya tidak berbeda banyak dgn Dao sebab memakai 
juga 5 element tetapi filsafat creation mereka sangat abstract dan utk saya 
sulit dimengerti. Menurut saya caramereka berpikir sudah seperti super-string 
mathematic jaman sekarang.
 
Andreas

--- On Thu, 12/31/09, Ivan <ivan_taniput...@yahoo.com> wrote:


From: Ivan <ivan_taniput...@yahoo.com>
Subject: [budaya_tionghua] Manichaenisme di China
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Thursday, December 31, 2009, 9:00 PM



Manichaenisme di China

Ivan Taniputera
(1 Januari 2009)

Tulisan singkat ini disarikan dari buku berjudul Chinese Civilization karya 
Werner Eichhorn, halaman 196 – 197. Manichaenisme adalah agama yang kini sudah 
punah dan berasal dari Persia. Inti sari ajarannya adalah fusi antara 
Kekristenan, Zorastrianisme, dan Buddhisme.  Agama ini masuk ke Tiongkok semasa 
pemerintahan Dinasti Tang (618 – 906). Yang pembawanya adalah para pedagang 
yang datang ke Tiongkok melalui jalur sutera.  Para pengikut Manichaenisme yang 
datang ke Tiongkok memperoleh penghargaan istana karena kemampuan mereka dalam 
astronomi, sehingga dapat menyelesaikan perdebatan yang terjadi antara para 
penyusun almanak kerajaan.
Kaisar Dinasti Tang memberikan toleransi yang besar bagi agama ini dan juga 
agama lainnya. Kemajuan lain yang dicapai agama ini adalah masuknya salah 
seorang khan suku Uighur ke agama Manichaenisme. Saat itu, bangsa Uighur memang 
sedang menanjak pamornya dan bersamaan dengan ini Manichaenisme memperoleh 
peran yang cukup penting, termasuk dalam bidang politik.  Meskipun demikian, 
dalam kurun waktu pertengahan abad ke-9, kekuatan imperium Uighur mulai 
menurut, sehingga antara tahun 840 – 843 berlaku penganiayaan terhadap 
Manichaenisme. Akibatnya, komunitas Manichaenisme mulai punah. Apalagi setelah 
tahun 845, yang merupakan puncak penganiayaan terhadap hampir seluruh agama 
asing di Tiongkok semasa Dinasti Tang.

Kendati demikian, Manichaenisme tidaklah punah sama sekali, karena pada masa 
Dinasti Song (960 – 1279) telah berdiri kuil-kuil agama tersebut walau 
jumlahnya tidak banyak. Selain itu terdapat pula serikat rahasia Manichaenisme, 
yang "berkumpul pada malam hari dan bubar lagi di pagi harinya." Menurut 
laporan, para penganut Manichaenisme hanya makan sekali sehari (sore hari), 
bervegetarian, serta menjauhkan diri dari minum keras, mentega, dan susu.

Hal menarik adalah beberapa elemen Manichaenisme masuk dalam dalam agama-agama 
asli Tiongkok, seperti Daoisme. Bahkan terdapat pula peneliti yang mengatakan 
bahwa jejak-jejak Manichaenisme dapat pula dijumpai dalam Buddhisme Tiongkok. 
Para mengikut Manichaenisme memasukkan perhitungan minggu yang terdiri dari 
tujuh hari, dimana ini diambil dari planet2 yang dikenal masa itu (matahari, 
bulan, Merkurius, Venus, Mars, Yupiter, dan Saturnus). Bahkan, di propinsi2 
sebelah timur, dalam almanak lokal hari Minggu disebut dengan istilah mi. 
Istilah ini berasal dari kata bahasa Sogdian mir, yang berarti matahari. Selain 
itu, ada pendapat bahwa nama Dinasti Ming (1368 – 1644) juga berasal dari 
Manichaenisme.

Dengan mempertimbangkan fakta-fakta di atas, pengaruh penting Manichaenisme di 
Tiongkok tidaklah dapat diabaikan sama sekali. Hingga saat ini, masih sedikit 
penelitian yang mengulas secara mendalam perkembangan Manichaenisme di China. 
Buku-buku yang ada hanya mengulas secara singkat perkembangan Manichaenisme. 
Belum terdapat telaah mendalam yang berupaya menggali lagi pengaruh-pengaruh 
Manichaenisme dalam agama-agama di Tiongkok.  Oleh karena itu, riset dalam 
bidang ini masih sangat kaya dan menarik.




------------------------------------


.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links










Kirim email ke