Jikalau yg dibicarakan adalah Nichiren buddhism - itu memang saya kenal yg 
membawanya dari Jepang kekota Bogor. Aliran ini memang aliran dikategori 
kedalam mahayana buddhism tapi bukan Zen [chan] dan juga bukan tendai [tiantai] 
Nichiren adalah non tendai school. Tendai buddhism punya tendensi menjadi 
kearah chan- zen 
 dgn vajrayana teaching mereka. 
Nichiren  belajarnya semua dari aliran Tendai [mt hui]- aliran keluarga emperor 
tetapi dia memang concentrasi kepada lotus sutra atau pure filsafat dari 
sakyamuni. Karena itu mereka tidak punya budha image tetapi meditasi memakai 
Gohonzon - yg katanya ditulis oleh Nichiren. 
Tendai  membaur dgn shinto dan jadi buddhis kaya tridarma. --- Mana lebih bagus 
nobody knows sebab banyak jalan yg dpt dipakai utk mencapai tujuan dan harapan 
kita. Yg bagusnya dari Nichiren teaching - tidak ada fanatism.
 
Jikalau yg dibicarakan alah yiquandao secte - ini bukan aliran buddha. Memang 
saya tahu aliran ini yg juga diketemukan didaerah bayarea SF dan juga salah 
satu membernya
adalah asal Bogor. Memang mereka menyebut diri mereka aliran buddha tetapi 
kalau menurut saya tidak ada filsafatnya yg diketemukan. Cara mereka bukan 
tridarma dan juga bukan christianity tetapi rupanya laku sekali di ROC - 
Taiwan. Mereka memang memuja Ming ming sang ti - ini bukan buddhism. Mereka 
tidak mempergunakan lotus sutra 
dari tiantai sebagai filsafat mereka. Saya terus terang agak reserve sekali 
terhadap aliran ini.
Ini aliran adalah sangat baru 1970 dan diPRC ini aliran dilarang oleh 
pemerintah.
 
Andreas
 

--- On Mon, 1/4/10, Kawaii_no_Shogetsu <fenghuan...@hotmail.com> wrote:


From: Kawaii_no_Shogetsu <fenghuan...@hotmail.com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Manichaenisme di China
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, January 4, 2010, 10:47 AM


Klo aliran Tiantai/Tendai ya memang beda lagi itu sich Looheng. Nichiren bisa 
dibilang pecahan dari Tendai ini.

Saya juga gak berkomentar tentang alirannya Suma Chinghay. Saya komentar cuma 
soal Yiguandao yang asalnya dari Bailianjiao. Yang Fothangnya ada juga di 
Bogor. 

Banyak yang pake embel-embel Teratai atau Teratai Putih tapi jangan serta merta 
langsung bilang itu Bailianjiao donk. Jelas-jelas beda itu.


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ANDREAS MIHARDJA <mihar...@...> wrote:
>
> Saya kira pengikut pai lian chiao diIdonesia ada kemungkinan.
> Yg asal dari Jepang aau Zen buddism yg juga selalu memakai putih didalam 
> upacara mereka dan yg ke2 adalah yg asal dariTaiwan dari aliran ChingHai yg 
> memang berasal dari secte putih tetapi dari Tibet - kemudian dibaur dgn 
> ajaran dari Vietnam dan Taiwan.
>  
> Aliran ini diChina sebetulnya tidak sama. Mereka ada aliran white lotus, 
> white cloud
> dan aliran lotus sutra. Semua ini adalah aliran dari buddhism dan tdak ada 
> hugannya dgn Mani. Ming chiao
>  
> White lotus memang asalnya dari jaman pemberontakan Ming terhadap Yuan yg 
> berhasil.
> Zhu YuanChang memang berasal dari aliran buddhis ini. However setewleh 
> berkuasa ini aliran dilupakan dan agama umum dipakai kembali. Ini aliran 
> white lotus disenangi kaum hawa dan  memuja Maitreya atau milofu  ----  
> jadi tidak ada hubungannya dgn mani chiao.
> Jaman Qing ini aliran budha timbul kembali sebagai pemberontak atau 
> revolutioner negara. 
> Bbp kali digabung tetapi selalu dihancurkan. Ini aliran kemudian sewaktu 
> jaman dr Sun 
> adalah sponsor dari pemerintah republic Cina. Hampir semua komandan dari 
> pasukan republic dari pres Chiang berasal dari aliran - yg sayangnya sewaktu 
> republic sudah dibangun menjadi aliran Mafia yg menguasai kota Shanghai. 
> Disini kan kita kenal green gang, white gang etc.
>  
> Saya hanya ingin ilustrasi tidak ada hubungannya dgn pai lien Hua 
> diIndonesia. Yg diBogor saya kira aliran ini memuja guru mereka Suma Chinghai 
> - typical Lamais.
>  Mereka harus bermeditasi kira² 3 jam sehari dan harus hidup chiachai 
> setelah di'baptis"
> a'la chinese buddhism. Mereka bermeditasi dimuka gambar ini guru perempuan yg 
> dianggap sebagai boddisatwa atau archat dan dgn ini mereka percaya bahwa 
> sewaktu meditasi mereka dilindungi. 100% seperti pasang hio meuja Dalai Lama.
> Saya hanya memberikan warning - ini adalah sect yg mudah berubah jadi sesat. 
> Hati²lah
> Menurut pengalaman saya di semua benua - mereka yg memuja pemimpin mereka 
> seperti dewa  dpt dibandingkan dgn aliran kristen Jim Jones, David Goresh. 
> Berdasarkan ini pengalaman.aliran pai lienhua dari suma chinghai dilarang 
> diPRC.Ini aliran diTaiwan juga dihubungan dgn Ming ching tang.
>  
> Sewaktu jaman Yuan juga ada secte White cloud [Pai Ying] Aliran ini tidak 
> menjadi aliran rebellion dgn kuntao mereka. Ini aliran tetap tinggal passive 
> buddhis. Aliran mendapat pelindungan dari Yuan.Tetapi aliran ini jaman Ming 
> menghilang sama sekali.
>  
> Yg betul berkembang adalah Lotus sect Tientai yg juga masuk Jepang. Mereka 
> memuja Omitofu. Menurut kepercayaan mereka omotofu berjanji - siapa yg 
> menyebut namanya Omitofu akan dibantu. Sampai kini yg percaya buddha china 
> selalu kemak kemik omitohud. Di Tibet mereka sembayang dgn jampe Oh Mane 
> Padme Hum sampil memutar alat sembayang mereka[ prayer wheell -----  
> Yg beragama Hindu mereka jikalau memuja shiwa kemak kemik Ohm ohm.
>  
> Dgn info ini, saya kira dibuktikan Mani Chiao bukan Pai LianHua atau buddhis 
> lain.
>  
> Andreas
> 
>  
>  
> --- On Sun, 1/3/10, Kawaii_no_Shogetsu <fenghuan...@...> wrote:
> 
> 
> From: Kawaii_no_Shogetsu <fenghuan...@...>
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Manichaenisme di China
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Date: Sunday, January 3, 2010, 3:46 PM
> 
> 
> Iya bener itu Koh David. Yiguandao alias Tiandao alias Mile Dadao itu turunan 
> dari Bailianjiao.
> 
> Pengikutnya lumayan banyak di Indonesia sini. Di Bogor juga ada kan Koh?
> 
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "David Kwa" <david_kwa2003@> wrote:
> >
> > Apakah di era modern sekarang ini ajaran Beng Kau 明教 dan Peklian Kau 
> > 白è"®æ•™ sudah benar-hilang hilang dari panggung sejarah Tiongkok dan 
> > dunia, atau masih ada manifestasinya dalam bentuk suatu ajaran tertentu? 
> > Yiguan Dao 一貫é�", misalnya, dengan Mingming Shangdi 明明上å¸�-nya.
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Erik" <rsn_cc@> wrote:
> > 
> > Sebenarnya bagi teman-teman pencinta cerita silat, “Manicheanism� sudah 
> > sangat tidak asing! Lewat cerita “To Liong To� atau “Pedang Pembunuh 
> > Naga� kita kenal tokoh Thio Bu Ki yang dikisahkan sebagai seorang Jiaozhu 
> > (ketua) dari sebuah aliran bernama “Beng Kauw�. “Beng Kauw� inilah 
> > yang dimaksud dengan Manicheanism.
> > 
> > Lafal Mandarin untuk “Beng Kauw� adalah “Ming Jiao (明教)�, 
> > sebutan lain untuknya dalam bahasa Mandarin adalah pula Moni Jiao 
> > (牟尼教), merupakan sebuah aliran kepercayaan yang didirikan oleh 
> > seorang Persia bernama Mani pada pertengahan abad ke-3 dengan memperpadukan 
> > ajaran Kristiani dengan kepercayaan lokal di Iran ketika itu. Awalnya Mani 
> > bercita-cita mengembangkan ajarannya sebagai sebuah agama trans-nasional 
> > yang mampu mengatasi segala perbedaan yang ada pada pelbagai tradisi 
> > kepercayaan di zamannya. Bermula dari Babilonia pada tahun 242 masehi, lalu 
> > menyebar ke Persia di bawah dukungan kerajaan Sassanian, namun kemudian 
> > terpaksa harus “mati dalam kandungan� gara-gara berbenturan dengan para 
> > penganut “Zoroastrianism� dengan terbunuhnya Mani yang disalib pada 
> > tahun 277 masehi. Sisa-sisa penganut Manicheanism kemudian berpencar ke 
> > seantero penjuru dunia, sebagian biarawan
 pengikut Mani yang melarikan diri ke Roma pun dibunuh atas
>  perintah raja yang berkuasa ketika itu, hanya mereka yang berhasil tiba di 
>daerah yang sekarang dikenal dengan Uzbekistan dan Khazakstan tenggara yang 
>mampu bertahan dan mengembangkan ajaran Manicheanism.
> > 
> > Adapun inti ajaran Manicheanism antara lain adalah “Pertentangan Abadi 
> > antara Terang dan Gelap�’serta “Pertentangan Abadi antara Yang Baik 
> > dan Yang Jahat�. Tuhan adalah kebaikan Abadi, oleh karena itu segala yang 
> > tidak memiliki kualifikasi yang baik adalah musuh Tuhan
> > dan harus diperangi.
> > 
> > Ming Jiao (Manicheanism) di Tiongkok
> > 
> > Manicheanism masuk ke Tiongkok di zaman Tang lewat jalan sutra dan kemudian 
> > dikembangkan oleh Zhang Jiao (å¼ è§') dengan nama Ming Jiao lewat proses 
> > sinkretisasi dengan agama dan kepercayaan setempat antara lain Daoism, 
> > Buddhism dan juga Teratai Putih (Bailian Jiao/白莲教).
> > 
> > Adapun doktrin dasar mereka masih tetap yakni “Pertentangan Abadi antara 
> > Terang dan Gelap�; “Pertentangan Abadi antara Yang Baik dan yang 
> > Jahat�, hanya saja tokoh Mani telah didewakan dan disembah sebagai 
> > “Dewa Terang� lambang Kebenaran dan Kebaikan, di samping mereka juga 
> > menyembah Dewa Bulan dan Dewa Matahari.
> > 
> > Ciri khas kaum Manicheanis di Tiongkok adalah mereka menjunjung tinggi 
> > nilai-nilai persatuan, kesatuan, kedisiplinan dan keseragaman dengan selalu 
> > berjubah putih-putih dan kebiasaan bervegetarian, pantang minuman keras 
> > serta dikubur dalam keadaan bugil. Doktrin yang menjadi perekat kesatuan 
> > mereka adalah keyakinan bahwa “Pada akhirnya kekuatan terang yang 
> > melambangkan kebaikan dan kebenaran pasti akan mengalahkan kekuatan gelap 
> > lambang kejahatanâ€�. Pada zaman 5 Dinasti (äº"代), dinasti Song dan juga 
> > Yuan komunitas Manicheanism merupakan kelompok radikal yang acap memimpin 
> > pemberontakan petani terhadap penguasa, yang terkenal dalam sejarah antara 
> > lain pemberontakan Muyi terhadap kaisar Liang Zhenming pada tahun 920, 
> > pemberontakan Fang La, pemberontakan Wang Nianjing dll yang terjadi pada 
> > zaman dinasti Song di wilayah sekitar Huainan, Jiangxi, Fujian dll.
> > 
> > Di zaman dinasti Song, nama Manicheanism resmi diterjemahkan sebagai 
> > “Ming Jiao� dengan doktrin yang diringkas dan dipadatkan ke dalam 8 
> > kata “清净�光明�大力�智慧� yang artinya adalah “SUCI, 
> > TERANG, KUAT, CERDAS�. Pengikut Ming Jiao di zaman ini tersebar dalam 
> > segala lapisan masyarakat, ada petani, sarjana, pejabat sipil, militer, 
> > pendekar, penyamun dll. Untuk menghadapi tekanan penguasa, komunitas Ming 
> > Jiao menjelmakan diri ke dalam beberapa lembaga bawah tanah di pelbagai 
> > daerah di Tiongkok dengan nama yang berbeda-beda. Selain di Fujian masih 
> > dikenal dengan nama Ming Jiao, di Zhejiang mereka berganti nama sebagai 
> > Moni jiao, serta dikenal sebagai kelompok Er Kui Zi di Huainan, Si Guo di 
> > Jiangdong dan Jingang Chan di Jiangxi.
> > 
> > Tokoh sejarah Tiongkok yang terlibat dengan gerakan Ming Jiao adalah Zhu 
> > Yuanzhang (朱元ç'‹ <http://baike.baidu.com/view/1690.htm), sebelum 
> > berhasil merebut kekuasan dan naik tahta, Zhu Yuanzhang adalah bagian dari 
> > kelompok Ming Jiao dan sekaligus juga Bailian Jiao. Keterlibatannya yang 
> > amat intens dengan Ming Jiao menyadarkan ia akan bahayanya organisasi bawah 
> > tanah yang ini, sehingga secara perlahan dan bertahap ia pun meninggalkan 
> > dan akhirnya berseteru dengan kelompok Ming Jiao. Setelah berhasil menjadi 
> > kaisar, Zhu Yuanzhang menuruti saran Li Shanchang memerintahkan pelarangan 
> > resmi terhadap kelompok Bailian Jiao dan Mingjun Miao (nama lain Ming Jiao) 
> > lewat dekrit yang dituangkan dalam “Ming Lv� (明律). Semenjak itu, 
> > kelompok Ming Jiao masih berupaya bertahan dengan bermetafora ke dalam 
> > pelbagai bentuk dan nama yang berbeda-beda, sampai akhirnya meredup dan 
> > hilang dari panggung sejarah Tiongkok.
> > 
> > Salam,
> > 
> > Erik
> > 
> > In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ivan" <ivan_taniputera@> wrote:
> > 
> > Manichaenisme di China 
> > Ivan Taniputera (1 Januari 2009)
> > 
> > Tulisan singkat ini disarikan dari buku berjudul Chinese Civilization karya 
> > Werner Eichhorn, halaman 196 ?197. Manichaenisme adalah agama yang kini 
> > sudah punah dan berasal dari Persia. Inti sari ajarannya adalah fusi antara 
> > Kekristenan, Zorastrianisme, dan Buddhisme. Agama ini masuk ke Tiongkok 
> > semasa pemerintahan Dinasti Tang (618 ?906). Yang pembawanya adalah para 
> > pedagang yang datang ke Tiongkok melalui jalur sutera. Para pengikut 
> > Manichaenisme yang datang ke Tiongkok memperoleh penghargaan istana karena 
> > kemampuan mereka dalam astronomi, sehingga dapat menyelesaikan perdebatan 
> > yang terjadi antara para penyusun almanak kerajaan.
> > 
> > Kaisar Dinasti Tang memberikan toleransi yang besar bagi agama ini dan juga 
> > agama lainnya. Kemajuan lain yang dicapai agama ini adalah masuknya salah 
> > seorang khan suku Uighur ke agama Manichaenisme. Saat itu, bangsa Uighur 
> > memang sedang menanjak pamornya dan bersamaan dengan ini Manichaenisme 
> > memperoleh peran yang cukup penting, termasuk dalam bidang politik. 
> > Meskipun demikian, dalam kurun waktu pertengahan abad ke-9, kekuatan 
> > imperium Uighur mulai menurut, sehingga antara tahun 840-843 berlaku 
> > penganiayaan terhadap Manichaenisme. Akibatnya, komunitas Manichaenisme 
> > mulai punah. Apalagi setelah tahun 845, yang merupakan puncak penganiayaan 
> > terhadap hampir seluruh agama asing di Tiongkok semasa Dinasti Tang.
> > 
> > Kendati demikian, Manichaenisme tidaklah punah sama sekali, karena pada 
> > masa Dinasti Song (960 ?1279) telah berdiri kuil-kuil agama tersebut walau 
> > jumlahnya tidak banyak. Selain itu terdapat pula serikat rahasia 
> > Manichaenisme, yang "berkumpul pada malam hari dan bubar lagi di pagi 
> > harinya." Menurut laporan, para penganut Manichaenisme hanya makan sekali 
> > sehari (sore hari), bervegetarian, serta menjauhkan diri dari minum keras, 
> > mentega, dan susu. Hal menarik adalah beberapa elemen Manichaenisme masuk 
> > dalam dalam agama-agama asli Tiongkok, seperti Daoisme. Bahkan terdapat 
> > pula peneliti yang mengatakan bahwa jejak-jejak Manichaenisme dapat pula 
> > dijumpai dalam Buddhisme Tiongkok. Para mengikut Manichaenisme memasukkan 
> > perhitungan minggu yang terdiri dari tujuh hari, dimana ini diambil dari 
> > planet2 yang dikenal masa itu (matahari, bulan, Merkurius, Venus, Mars, 
> > Yupiter, dan Saturnus). Bahkan, di propinsi2 sebelah timur, dalam almanak 
> > lokal hari Minggu
>  disebut dengan istilah mi. Istilah ini berasal dari kata bahasa Sogdian mir, 
>yang berarti matahari. Selain itu, ada pendapat bahwa nama Dinasti Ming (1368 
>?1644) juga berasal dari Manichaenisme.
> > 
> > Dengan mempertimbangkan fakta-fakta di atas, pengaruh penting Manichaenisme 
> > di Tiongkok tidaklah dapat diabaikan sama sekali. Hingga saat ini, masih 
> > sedikit penelitian yang mengulas secara mendalam perkembangan Manichaenisme 
> > di China. Buku-buku yang ada hanya mengulas secara singkat perkembangan 
> > Manichaenisme. Belum terdapat telaah mendalam yang berupaya menggali lagi 
> > pengaruh-pengaruh Manichaenisme dalam agama-agama di Tiongkok. Oleh karena 
> > itu, riset dalam bidang ini masih sangat kaya dan menarik.
> >
> 
> 
> 
> 
> ------------------------------------
> 
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
> 
> .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.
> 
> .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
> 
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
> 
> Yahoo! Groups Links
>




------------------------------------

.: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

.: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

.: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

.: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

Yahoo! Groups Links



Reply via email to