Afta itu mengaturan perdagangan barang, bukan tenaga kerja. yg bebas biaya 
masuk adalah barangnya, bukan manusianya. Mengenai pedagang retail dari 
tiongkok, itu tak ada sangkut pautnya dng Afta!

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "anthonyrayindra" <anthonyrayin...@yahoo.com>
Date: Mon, 04 Jan 2010 09:46:47 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Pandangan Anda tentang AFTA ?

Sorry ya... walaupun menurut pak Erik AFTA itu 'level makro', menurut saya 
tidak ada salahnya sdr Jackson mempertanyakan dampaknya pada 'ekonomi mikro', 
terutama yang mungkin sudah ia hadapi sehari-hari.
Faktanya memang ada pedagang dari RRT yang langsung berjualan di sini. 

Tidak apa2 toh mengajukan pertanyaan, rasanya tidak perlu langsung membungkam 
dengan mengatakan pertanyaan itu absurd. Masak bertanya saja tidak boleh... 
Kalaupun pak Erik tidak setuju dengan pertanyaannya, rasanya ada kata lain 
untuk berpendapat, tidak perlu menggunakan kata-kata yang galak. 


Kalau saya pribadi, masih 'wait and see' tentang AFTA ini. Teorinya sih bagus, 
karena kita (harusnya) mendapat akses ke pasar yang jauh lebih luas, dan contoh 
penyatuan Uni Eropa juga berjalan baik. 
Sedangkan bahaya paling dekat ya memang semangat produksi dalam negeri mungkin 
turun, karena logikanya buat apa susah2 buat pabrik kalau impor barang saja 
lebih menguntungkan? 

Kalau soal 'dampak mikro' dari sdr Jackson, mungkin Anda bisa berdiskusi dengan 
rekan2 sesama penjual yang memiliki kekuatiran sama, atau mengadukannya ke 
asosiasi, agar pihak berwenang dapat menertibkannya (karena mustinya mereka 
tidak dapat visa usaha, kan?). 
Tapi apakah akan ada yang mau menangani, itu masalah lain. Di negeri ini memang 
banyak pelanggaran kecil yang diabaikan saja, sampai membesar dan meletus, baru 
rame. 







--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Erik" <rsn...@...> wrote:
>
> Absurd amat menyikapi AFTA cuma untuk menghadapi pedagang eceran dari
> China!
> AFTA itu kan berlaku umum (dan timbal-balik) untuk semua negara yang
> menanda-tanganinya. Saya kira yang dimaksud oleh pelempar thread ini
> adalah bagaimana dampak kebijakan AFTA itu terhadap Makro Ekonomi kita,
> akankah ada industri (hulu atau hilir) yang harus gulung tikar
> gara-garanya. Sudah siapkah industri kita untuk bersaing dengan negara
> industri maju (dan sedang maju seperti China) di pasaran dunia? Kalau
> sudah bagaimana, kalau belon harus bagaimana pula?
> MUdah-mudahan ada miliser yang ahli dalam makro ekonomi memberikan
> pencerahan pada kita semua di sini.
> 
> Salam,
> 
> Erik
> ------------------------------------------------------------------------\
> ----------------------------------------------
> In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_yahya@ wrote:
> Wah topik bagus.
> Terus terang biar pun saya ke turunan tionghoa tapi saya juga khawatir
> melihat (takut bakul nasi dirampas) oleh orang2 china daratan yang
> datang berdagang di mangga 2 atau di pusat perbelanjaan lainnya di
> jakarta.
> Barang memang sama2 dari china tetapi jelas pedagang asli indonesia
> (tionghoa atau pribumi) pasti terkena imbasnya karena pedagang dari
> china daratan pasti bisa dapat barang jauh lebih murah karena faktor
> relasi mereka di china daratan
>   Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss...!
> ------------------------------------------------------------------------\
> ----------------------------------------------------->
> -----Original Message-----
> > From: "east_road" east_road@
> > Date: Mon, 04 Jan 2010 03:39:21
> > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Subject: [budaya_tionghua] Pandangan Anda tentang AFTA ?
> >
> > Dear all, saya membuka forum diskusi baru.
> > AFTA sudah ada didepan mata. Apa yang telah menjadi pemikiran
> tantangan ekonomi kita terhadap AFTA ?. Tahun baru bukan tahun ini.
> jangan diisi sebuah suka cita. Tapi tatangan ekonomi kedepan sudah ada
> didepan mata. AFTA sudah dibuka pada tahun ini.
> > Apa yang menjadi Revolusi dalam diri anda, yang anda siapkan untuk
> menghadapi era tatangan dari AFTA ?
> >
>



Reply via email to