Ko Erik.

Saya sih OK OK saja. tinggal tunggu dari yang lain.

Kalau makan disana, Menu utamanya Gurami Kuah, Babat Jarik, Lincung Cha
Fumak, Udang Mutiara / Fu Thiek ( Kupu2 ) Lupa namanya mana yang benar. dan
Jangan sekali2 pesan Ayam Garam Ala Hakka, Seekornya kena 200 ribu. Padahal
ditempat lain yang sampai 100 ribu itu juga dah mahal. Kalau beli dipasar (
Mentah dan Hidup ) cuma 60 ribu he he he. Bikinnya gampang lagi. baru
kemarin saya bikin he he he.

Salam,
Budiman

2010/1/18 Erik <rsn...@yahoo.com>

>
>
> *Hai, bu Greysia, Ko Phoeng, ko Budiman, Agung, King Hian, Ulysee, Jackson
> dan TTM lain yang tertarik dan pernah nimbrung soal makan bareng ini. Apa
> kabar?  Sudah makan minum? Sudah tidur? Sudah dapt cuan hari ini?*
>
> *Sehabis membahas tuntas soal resto-resto dan kepindahan kokinya, lantas
> kapan realisasinya?? Tgl. 21 Feb. (seminggu pasca Sincia) sudah tidak
> mungkin, bagaimana dengan usulan  tgl. 26 Feb. (hari libur)??  Di Cahaya
> Kota ato Cahaya Lestari?? *
>
> **
>
> *Salam,*
>
> *Erik*
>
> --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------In
> budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ophoeng" <opho...@...> wrote:
> Bu Greysia, Bung Agoeng, Bung Budiman dan TTM semuah,
> Hai, apakabar? Sudah makan?
> Hehehe.... cerita berlanjut ke soal koki resto jadinya nih.
> Barusan kemarennya saya diajak makan sohib lama di May Star, Central Park,
> Jl. S.Parman, Jakarta barat. Kata teman saya, kokinya pindahan dari Taipan,
> Mangga Dua, makanya makanan-nya enak-enak tuh. Sekarang mereka malah lagi
> promo bebek panggang dijual per ekor cuma Rp 100(?) kalau anda sudah makan
> di situ senilai Rp 500.000. Eh, katanya mereka sedia sup tim ayam hitam tuh,
> jeh!
> Yang dimaksud Bung Agoeng, yang pindah ke Mabes di atas Apotik Roxy itu,
> apakah Cahaya Lestari-nya (si resto) atau koki-nya saja ya?
> Lalu, yang disebut pindah ke situ koq jadi 'Cahaya Kota'? Bukankah Cahaya
> Kota itu yang dulu-nya bernama Tung Kwong (Tjahaja Kota) - sekarang di KH
> Wakhid Hasyim, Jakarta pusat, sedang Cahaya Lestari dulunya Yung Kwang. Yang
> kalau ndak salah semula di Glodok City, lalu katanya pecah dua, satu pindah
> ke Roa Malaka[?] dan yang satu lagi terakhir di Hayam Wuruk dekat Hotel apa
> itu.
> Benar kata Bu Greysia, yang penting mana yang lebih enak nih? Saya sih cuma
> pernah sekali makan di Cahaya Lestari yang di HW itu, ndak tahu siapa
> kokinya.
> Back to the chef talk.  Kayaknya memang keunggulan Resto Tionghua,
> sekaligus 'kelemahan'nya juga, ada pada kokinya.
> Mereka sangat tergantung ama kokinya. Mungkinkah ini sebabnya Resto
> Tionghua agak susah dibikin franchise atau buka cabang. Cara koki memasak,
> gorang-gorengnya, bulak-balik sayurnya, masukkan bahan-bahannya dengan
> urutan bagaimana, cara menuang bumbu cairnya, itu semua bergantung kepada
> sentuhan seni si koki.
> Kalau pun ada cabang dengan koki hasil binaan sang chief chef ***apa sih
> bedanya chef ama koki ya? kayaknya orang lebih suka menyebut diri dengan
> 'chef' tuh, kayaknya lebih elite gitu tah?*** mungkin cuma mirip-mirip saja
> rasanya, ndak bisa sempurna sama seperti yang di 'pusat'nya.
> Di BSD Junction, pernah ada satu resto dengan koki impor dari HK. Lalu koki
> itu ndak betah, kalau gak salah, ya sudah, itu resto gak bisa lanjut buka
> lagi.
> Mungkin Resto Indonesia juga agak-agak mirip dengan resto Tionghua,
> bergantung sangat kepada sang koki. Puluhan tahun lalu, di MBM Tempo pernah
> diberitakan ada terjadi perebutan seorang koki tukang nasi goreng kambing di
> kawasan Kebon Sirih (ndak yakin yang mana) oleh 2 calon investor.
> Jaman itu belum begitu marak acara kulinari (nari dangdut tah?) di TV, tapi
> tu koki mandiri tukang nasi goreng kambing sudah tersohor, kabarnya memang
> nikmat sekali racikan dan masakannya. Akhirnya perseteruan dua calon
> investor itu berakhir dengan (kalau gak salah ingat) tewasnya sang koki yang
> mungkin berjanji ke sana dan mengiyakan ke sini. Cerita persisnya gak tahu
> lagi, apakah mungkin masih bisa dilacak beritanya di Tempo?
> Begitulah saja kira-kira.
> Salam makan enak dan sehat,
> Ophoeng
> BSD City, Tangerang Selatan
> http://ophoeng.multiply.com/
>
> ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, greysia susilo junus
> greysiagreysia@ wrote:
> kalau cahaya lestari pindah ke lokasari dan di tempat yg lama ganti nama
> sih gak masalah.. yang jadi pertanyaan mana yg lebih enak? ada yang tau?
> soale yang di lokasari keliatannya mewah benerrr... ntar kantong saya kaget
> lagi....
> kalo yang di tempat lama apakah benar rasa makanannya gak seperti cahaya
> lestari?
>
>  trims
> greysia
>
> ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
> From: "agoeng_set@" agoeng_set@
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Fri, January 15, 2010 1:39:53 PM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Makan Bareng Rame-rame. (Was: OOT -
> Ihwal Sapaan 'Sudah Makan'?)
>
> Restonya yg pindah, yg di HW sudah ganti nama tp yg jaga kayaknya tetap,
> sedangkan cahaya kota pindah ke mabes di atas apotik roxy yg deket lokasari.
> Dulu juga ada resto disana tp namanya saya lupa. Dim sumnya enak tp sayang
> tutup. Cahaya kota yg ditempat baru suasana lebih modern tp harga kayaknya
> sama atau naek dikit. Oh iya jam 2-5 tutup istirahat
>  ________________________________
> From: "BUD'S 1" bsugih2...@gmail. com>
> Date: Fri, 15 Jan 2010 17:01:35 +0700
> To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
>  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Makan Bareng Rame-rame. (Was: OOT -
> Ihwal Sapaan 'Sudah Makan'?)
> Kalau tanggal 21 aku tidak bisa. Dengar2 Resto Cahaya Lestari yang di HW
> kokinya dah pindah lagi, sekarang buka di Mangga Besar dekat pertigaan Lampu
> merah. Menang terakhir saya makan yang di HW rasanya kurang mantap.
> >
> > Salam,
> > Budiman
>
> 
>

Kirim email ke