Irving Hutagalung wrote: > > > Ya, setuju sch.id sebisa mungkin dipertahankan gratis. > > Kalau bisa or.id juga gratis, karena banyak ilmu pengetahuan > > di or.id > > Kalau gratis, bagaimana proses renewal tahunannya? Renewal > tahunan tetap harus berjalan, biar tidak mengulang sejarah lagi, > yg membuat banyak domain yang "tidur panjang". > > Jadi, sebaiknya dibuat proses renewal untuk domain gratis. Apa > cukup dengan mengirimkan email saja ke alamat tertentu? Atau > dengan mekanisme lain? > > Saya sih tetap tidak setuju dengan gratis2an. Kan bisa dibuat > "sangat murah", misalnya hanya 1 dolar per tahun (untuk menutup > biaya IANA). Masa bayar 10 ribu per tahun juga ngga bisa? Atau > ngga mau?
SANGAT SETUJU dengan saran dari Pak Irving. Semua domain .ID tetap diberlakukan pembayaran tahunan, dengan rincian (ini cuma saran lho ya, monggo di-'rembug' kalo berkenan): Kelompok 1: Untuk domain yang berkaitan dengan dunia pendidikan, .SCH.ID dan .AC.ID, maka biaya renewal fee sekitar 15 ribu rupiah per tahun (omong2, berapa minimum pembayaran harga per domain ke IANA-nya?). Kalo bisa, ya dideketin lah, angka minimum pembayaran tersebut dengan renewal fee-nya. Kelompok 2: Untuk domain 'dunia lain', .OR.ID, biaya renewal fee sekitar 30 ribu per tahun. Ini harga, di atas harga Kelompok 1, tapi di bawah harga Kelompok 3. Di tengah2 maksudnya. Kelompok 3: Untuk domain .GO.ID, .CO.ID, .MIL.ID, .WAR.NET.ID, .NET.ID (ada yang kelewatan gak ?), maka biaya renewal fee sekitar 50 ribu rupiah per tahun. Kelompok 3 ini yang dianggap lebih mampu untuk membayar biaya tahunan. Catatan: Untuk Kelompok 1, kenapa tidak di-gratis-kan saja, biaya renewal fee-nya? Mohon maaf, saya balik bertanya, berapa minimum biaya pengeluaran untuk pulsa telpon seluler per bulannya? Ambil misal angka terendah, isi ulang pulsa 5 ribu per bulan. Nah, biaya setahun untuk isi ulang pulsa, kan jauh lebih besar daripada renewal fee domain untuk Kelompok 1 seperti tersebut di atas. Begitu juga untuk yang berada di Kelompok 2. Tolong lah, coba kita bantu dunia per'domain'an di Indonesia dengan tidak selalu minta di-'gratis'-kan sesuatu yang sebenarnya dapat terbayarkan. Emang, terus terang enak kalo dapat yang 'gratis'an. Cuma, untuk tertib dan mempermudah pekerjaan administrasi, gak ada salahnya kan merubah pola 'gratis'an tersebut? Budhi S.