Joko Widodo itu manusia jujur. Tidak ada yang terlewatkan, seluruh janji sudah dipenuhinya dengan pasti. JOKOWI MUJUR
--- lusi_d@... wrote: Selagi kuasa Ayo utang untuk bayar utang Gali lubang tutup lubang Bebankan generasi mendatang Sepanjang usia penanggung utang Am 17 Oct 2016 18:27:24 -0700 schrieb jonathangoeij@...: > Artinya "ber-foya2" pakai utang ditengah ekonomi lesu? > > --- > "Mau nggak mau, karena pendanaan yang paling gampang untuk > mengurangi defisit, dengan meningkatkan utang ke luar negeri," > tuturnya. Di sisi lain, ULN swasta turun karena tidak adanya > kebutuhan industri untuk ekspansi. Hal ini disebabkan daya beli > masyarakat yang lemah. ... > http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/keuangan/16/10/18/of7qck383-utang-luar-negeri-pemerintah-akan-terus-naik-ini-penyebabnya > http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/keuangan/16/10/18/of7qck383-utang-luar-negeri-pemerintah-akan-terus-naik-ini-penyebabnya > > > Home http://www.republika.co.id/ > Ekonomi > http://www.republika.co.id/kanal/ekonomi > Keuangan > http://www.republika.co.id/kanal/ekonomi/keuangan Tuesday, 18 October > 2016, 06:28 WIB Utang Luar Negeri Pemerintah akan Terus Naik, Ini > Penyebabnya Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya > > > REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi > Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2016 tercatat sebesar > 323,0 miliar dolar AS, tumbuh sebesar 6,3 persen (yoy). ULN sektor > publik atau pemerintah tumbuh 19,2 persen (yoy), sementara ULN sektor > swasta melambat 3,9 persen (yoy). Ekonom Indef Eko Listiyanto > menjelaskan, dalam kondisi pelemahan ekonomi saat ini merupakan hal > yang wajar apabila pemerintah menambah utang. "Kalau pelemahan > ekonomi kayaknya sekarang, wajar ada utang. Sektor publik naik karena > pemerintah butuh dana, makanya mengeluarkan global bonds lagi," ujar > Eko pada Republika, Selasa (18/10). Apalagi saat ini penerimaan pajak > di luar pengampunan pajak turun, sehingga terjadi shortfall yang > besar dalam penerimaan pajak. Padahal pemerintah diharuskan menjaga > defisit di bawah tiga persen. "Mau nggak mau, karena pendanaan yang > paling gampang untuk mengurangi defisit, dengan meningkatkan utang ke > luar negeri," tuturnya. Di sisi lain, ULN swasta turun karena tidak > adanya kebutuhan industri untuk ekspansi. Hal ini disebabkan daya > beli masyarakat yang lemah. Menurut Eko, justru pemerintah yang lebih > ekspansif. Kalau pemerintah menarik utang lebih banyak ke pasar uang, > swasta akan sulit untuk mengeluarkan obligasi. "Karena kalau mau > jualan dibandingkan pemerintah pasti lebih laku pemerintah. Akhirnya > kalau kau menjual obligasi mereka harus meningkatan suku bunga supaya > lebih menarik,"tuturnya. Tidak adanya ekspansi ini menandai rendahnya > kebutuhan impor. Sehingga impor tercatat turun. "Jadi memang artinya > wajar, di ekonomi kita yang lemah saat ini, ditandai dengan adanya > masalah di swasta kita. Sehingga pertumbuhan ekonomi kita mungkin > tidak tercapai sesuai proyeksi pemerintah," katanya. > > >