utk apa? On Thursday, April 11, 2019, 4:22:15 PM PDT, kh djie <dji...@gmail.com> wrote: Ya, anda jelaskan saja apa itu budaya, dan apa alasannya/nalarnya mengatakanLGBT itu sebagai budaya Indonesia. Dan apa LGBT bukan sebagai budaya AMERIKA. Pada tanggal Kam, 11 Apr 2019 pukul 23.39 Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] <GELORA45@yahoogroups.com> menulis:
Sejak awal saya memang bilang LGBT bagian dari budaya Indonesia, seandainya anda menganggap hal itu tidak benar ya dibantah saja sertai dengan reasoning dan contoh kenapa kok bukan.Apakah "bayi kencing dicelana" yg anda sebut merupakan argumen anda? ---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote : Ente thulalit karena ente bilang lgbt = budaya Indonesia! Sedangkan arti kata budaya sendiri ente gak ngerti! Kalau bayi Indonesia suka kencing dicelana, itu budaya Indonesia ndak? Kalau orang tua indonesia nangis kesepian ditinggal anak2nya, itu budaya Indonesia ndak? Koq bisa karena ada suatu peristiwa, lalu disebut budaya? Koq gampang bener bikin budaya itu ya? Kalau ente ngeyel terus kayak gini ini, ini budaya amerika ya? Kalau ente sombong terus kayak gini ini, ini budaya ameriaka ya? Pernah denger kata: social learning mechanism dan normative dalam BUDAYA? Kalau belum coba ngintip2 dulu di pamanmu sebelum ngomong lagi yg sudah pasti akan tambah salah! Ini kebiasaan ente loh! Tapi ndak ane sebut budaya amerika loh! Dasaaarrrr… Nesare From: GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com> Sent: Thursday, April 11, 2019 11:35 AM To: GELORA45@yahoogroups.com; tmaslam.2007@... Subject: Re: [GELORA45] Brunei terapkan hukuman rajam LGBT, komisioner HAM PBB sebut 'hukum kejam dan tak manusiawi' [2 Attachments] Bagian yg ini respon ke bung Djie. Thulalit itu apa? On Thursday, April 11, 2019, 8:31:07 AM PDT, tmaslam.2007@... <tmaslam.2007@...> wrote: | Cegah ngeyel, thulalit alias diskursif, kembalilah ke tema pokok sesuai dengan judul subyek. salam, Titiek Maslam -------Oorspronkelijk bericht------- Van: Jonathan Goeij jonathangoeij@... [GELORA45] Datum: 11-4-2019 00:09:42 Aan: Yahoogroups Onderwerp: Re: [GELORA45] Brunei terapkan hukuman rajam LGBT, komisioner HAM PBB sebut 'hukum kejam dan tak manusiawi' [1 Attachment] Di THR Surabaya dulu ada gedung khusus yg dipakai untuk ketoprak dan ludruk, saya dulu pernah juga nonton selain juga Srimulat. Uniknya pada ke 3 macam pertunjukan itu ada waria/banci yg ikut main, atau mungkin juga lelaki yg berdandan seakan wanita tak tahulah. Tapi pada ketoprak, luduk, dan Srimulat itu kita bisa bilang banci/waria atau lintas gender (kalau pemainnya lelaki asli) merupakan hal yang umum dan biasa di masyarakat.. Sedang wayang saya kok agak meragukan budaya asli (bukan impor), banyak sekali kemiripannya dengan wayang di Tiongkok ataupun India. Bahkan dgn wayang India cerita2nya seperti lelakon2 yg dikutip dari Mahabarata dan Ramayana beserta sempalannya sama (dgn sedikit adaptasi). Anda bisa lihat sendiri di youtube dan bandingkan sendiri. Cerita Srikandi yang transgender itu merupakan bagian tak terpisahkan dari wayang, hanya saja di daerah2 Jawa dirubah jadi wanita asli sedang di Bali masih transgender. Foto pertama dibawah diambil dari wikipedia wayang di Tiongkok, sedang foto kedua dari Brighton Museum London menunjukan seseorang yg memainkan (dalang?) wayang India. Betapa miripnya dgn wayang Indonesia. Menurut dongeng gamelan merupakan alat musik ciptaan Batara Guru tetapi apa benar akan sukar sekali dibuktikan. ---In GELORA45@yahoogroups.com, <djiekh@...> wrote : Budaya asli Indonesia : 1. Ketoprak Mataram asli Jawa (Indonesia) ? https://id.wikipedia.org/wiki/Ketoprak_(seni_budaya) 2. Wayang. Sebelum masuknya Hindu sudah ada ayang ? http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/asal-usul-wayang-dan-sejarah.html 3.Karawitan : The gamelan predates the Hindu-Buddhist culturethat dominated Indonesia in its earliest records and thus represents an indigenous art form. In contrast to the heavy Indian influence in other art forms, the only obvious Indian influence in gamelan music is in the Javanese style of singing, and in the themes of the Wayang kulit (shadow puppet plays).[6] ps://en.wikipedia.org/wiki/Gamelanhtt 4. Seni nyanyi dan tari daerah2 ? Pada tanggal Sel, 9 Apr 2019 pukul 22.54 Jonathan Goeij jonathangoeij@.... [GELORA45] <gelor...@yahoogroups..com> menulis: ---In GELORA45@yahoogroups.com, <nesare1@...> wrote : Ketika ente bilang ada adaptasi cerita srikandi dipengaruhi oleh islam dll itu artinya ente bikin kesimpulan sendiri. Kesimpulan itu adalah adaptasi imaginary nya ente. Mahabharata (dgn srikandinya) dan Ramayana itu adalah epic dari india. Diindonesia populer krn dulu dinusantara ada kerajaan hindu dan budha. Ini sejarahnya. Ini kebudayaan Indonesia yg diajarkan turun temurun. Masalah srikandi transgender, lesbian, gay, eunuch/kasim, asli cewek, asli cowok itu adalah lakon. Jadi gak ada kebenaran krn itu semua adalah epic. Jadi kalau ente mau pakai srikandi sbg transgender = budaya Indonesia itu SALAH TOTAL. Kenapa salah total? Karena aslinya itu dari india sono. Ngerti ndak orang sombong?!! Ente itu cetekkkkkkk!!!!! Dah ngerti belum beda antara budaya dan kebudayaan? Masih mau bilang LGBT adalah budaya Indonesia? Hehehehehe Nesare From: gelor...@yahoogroups..com <GELORA45@yahoogroups.com> Sent: Monday, April 8, 2019 3:09 PM To: GELORA45@yahoogroups.com; tmaslam.2007@... Subject: Re: [GELORA45] Brunei terapkan hukuman rajam LGBT, komisioner HAM PBB sebut 'hukum kejam dan tak manusiawi' [1 Attachment] Saya tidak punya buku Cempala itu, mungkin kalau anda bersedia bercerita bagian Srikandi itu akan lebih baik. Memang tidak mengherankan kalau ada adaptasi cerita Srikandi yg merupakan wanita tulen (bukan transgender), tetapi itu merupakan adaptasi atau sempalan yang bisa saja terpengaruh ajaran agama yang anti atau tidak bersahabat dengan transgender atau bisa juga sebagai kisah heroik kepahlawanan wanita seperti yg anda sebutkan. |