Lho...... bung Chan, saya cuman menyarikan inti tulisan anda saja. Pengertian 
yg saya dapat dari tulisan anda ya ini "ditempat yg Prabowo menang artinya 
daerah garis keras/radikal, sedang ditempat yg Jokowi menang kelompok 
radikalnya lebih "garang dan GANAS" apakah salah pemahaman?
Coba simak tulisan bung doktor tentang pembantaian jutaan PKI, memangnya itu 
dimana? di daerah yang Jokowi menanglah.

    On Monday, April 29, 2019, 9:27:12 PM PDT, ChanCT <sa...@netvigator.com> 
wrote:  
 
  
Karena ternyata anda berpikiran RADIKALIS juga! Memutlakan segalanya, ...! Atau 
memang kerjanya ngeyel saja???
 
 
Dari basis suara kubu-02 adalah "garis keras", "fanatik" Islam, sekarang 
membalik jadi daerah basis suara kubu-01, kelomok radikalnya lebih "garang dan 
GANAS"!
 

 
 Jonathan Goeij 於 30/4/2019 11:34 寫道:
  
 
 
  oh.... begitu toh. ditempat yg Prabowo menang artinya daerah garis 
keras/radikal, sedang ditempat yg Jokowi menang kelompok radikalnya lebih 
"garang dan GANAS" 
  lha kok NKRI masih ada? atau "NK"-nya sudah ganti jadi "Negara Khilafah".  
  
      On Monday, April 29, 2019, 7:52:35 PM PDT, ChanCT <sa...@netvigator.com> 
wrote:  
  
     
INGAT, ... sekalipun Jawa Timur suara Jokowi menang, tidak berarti suara 
Prabowo kosong, NOL besar! TIDAK bisa hanya melihat Jawa Timur basis suara 
kubu-01, lalu tidak ada Islam radikalis disitu! Lepaskan kaca mata kuda anda! 
Dalam menghadapi basis suara kubu-01 yg mayoritas itu, sebaliknya kelompok 
Islam radikal disitu bisa lebih garang dan GANAS, ... karena terjepit dan 
berusaha lebih keras melawan dan membuat kekacauan, chaos, ... !!!
 
 
Dan itulah yang terjadi dan anda lihat, ...!
 

 
 Jonathan Goeij 於 30/4/2019 10:06 寫道:
  
 
     
  Berkisar pertengahan th 1996-an saya bersama rombongan mengunjungi gereja2 
kecil didaerah pelosok Jawa Timur, tidak berapa lama sekitar 2-3 bulan setelah 
itu banyak gereja2 itu yg dibakar, dirusak, bahkan ada pendeta sekeluarga yg 
dibakar hidup2 didalam gerejanya. Di Jawa Tengah nisan salib kuburan-pun 
digergaji, mereka yg non-Islam diusir keluar. Baik Jawa Timur ataupun Jawa 
Tengah merupakan basis pemilih Jokowi-Ma'ruf. Apakah kemudian mau dibilang 
Jokowi-Ma'ruf didukung/dipilih garis keras? 
  Mengatakan para pemilih sekian puluh bahkan ratusan juta garis keras adalah 
hal yg absurd. 
      On Monday, April 29, 2019, 8:28:39 PM EDT, ChanCT <sa...@netvigator.com> 
wrote:  
  
     
Tentu menjadi salah kalau kita jadi main gebuk semua pemilih kubu-02 adalah 
"garis keras" dan fanatik  Islam, ... Tapi, juga tidak salah kalau diperhatikan 
kelompok "garis keras, "fanatik" Islam itu lah pemilih kuat kubu-02! Jadi, ... 
yang benar dan bijaksana kita pilah-pilah saja saat  melihat dan menilai orang 
perorang pendukung dan pemilih kubu-02 itu, tidak main gebyah uyah.
 
Selama ini yang berhasil saya ikuti pembicaraan Mahfud cukup baik dan 
mencjernihkan, kok. Tidak terdengar suara sumbang  keluar dari mulutnya, sikap 
perpindahan dukungan dari semula menjadi tim sukses Prabowo ditahun  2014 
kemudian menjadi pendukung Jokowi bahkan dibatalkan jadi cawapres juga cukup 
baik dan bijaksana. Bukan dirinya sendiri yg diutamakan, tapi kepentingan 
negara dan rakyat! 
 
 
Atau bung Ajeg bisa memberikan penjelasan lebih lanjut, mengapa menyatakan 
serba SAMPAH yang keluar  dari mulut Mahfud??? 
 
 
Sedang Maruf Amin yg dinobatkan Jokowi menjadi cawapresnya itu, sekalipun 
mungkin belum bisa dikatakan  "garis keras", tapi sulit disangkal tergolong 
Islam fanatik yg juga bertujuan berlakukan syariat Islam dinegeri ini! Hanya 
saja penekanannya berlakukan syariat Islam secara damai,  dijalankan dan 
diperjuangkan melalui jalur konstitusi saja, ... Makanya Maruf berada dalam 
barisan NU dan saat jadi ketua MUI bisa keluarkan fatwa Ahok menodai Agama 
Islam, sekalipun  akhirnya mengakui "terpaksa" akibat tekanan massa ketika itu!
 

 
 

 
 Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] 於 30/4/2019 6:13 寫道:
  
 
        Saya kira pen-dikotomi-an para pemilih sebagai "garis keras" yg 
berkonotasi jelek adalah sebuah  kesalahan besar, sungguhpun kemudian coba 
diperhalus dengan kata "fanatik" yang lucunya juga berkonotasi jelek. Lagipula 
dengan para pemilih yang tersebar  sedemikian rupa lha apa iya semuanya "garis 
keras" dan/atau "fanatik" 
  Ada cukup banyak tokoh yg dulunya pendukung Prabowo kemudian beralih ke 
Jokowi, diantara Mahfud  MD ini dan cawapres Ma'ruf Amin. Apakah mau dibilang 
"mantan garis keras"? 
  Btw, kelihatannya ada cukup banyak yg kemudian berbaris dibelakang Ma'ruf 
Amin, mungkinkah  minta jatah? ha ha ha ha. 
  
   ---In GELORA45@yahoogroups.com, <ajegilelu@...> wro te :
 
    Saya pernah tanya di mana cawapres Ma'ruf karena sejak 17 April seperti 
ditelan bumi. Sebaliknya, Mahfud kelihatan di mana-mana  dan cerewet sekali. 
  Melihat gelibat-gelibetnya, Mahfud ini frustasi karena dibuang dan mau balas 
dendam. Manusiawi saja kecewa dipermalukan secara  nasional begitu. Hanya saja 
cara yang dia pilih untuk tetap  eksis dan "didengar" terlalu kekanak-kanakan 
yaitu, melempar isu kegemaran PDIP, isu perpecahan,  lalu pura-pura jadi 
pahlawan kesorean dengan menyuruh Jokowi (sebagai presiden, bukan capres) untuk 
 rekonsiliasi.  
  Terus terang saya tidak pernah meragukan kepinteran dan gelar akademik Mahfud 
yang serba sampah. Sekarang ini kewarasan akal  sehat dan kondisi kejiwaannya 
betul-betul  menggelikan untuk ukuran tokoh nasional. Membawa dendam pribadinya 
ke masyarakat. 
   
  
  --- jonathangoeij@... wrote:        
kalau tdk salah menurut quick count Prabowo menang di 18  propinsi sedangkan  
Jokowo cuman 16 propinsi, artinya 18  propinsi garis keras. gawat  juga.
 
 ---djiekh@... wrote :
 
 
  Lha lalu kenyataannya  kan daerah bekas Di/TII Kartosuwiryo,  daerah ex 
DUI/TII Kahar  Muzakar. daerah ex DI Daud Bureueh,  daerah ex PRRI. Dan Prabowo 
anak  ex tokoh PRRI?   
  Pada tanggal Sen, 29 Apr 2019 pukul 02.13 Sunny ambon menulis:   
      
 
 
     
https://www.suara.com/news/2019/04/28/230357/dahnil-anzar-sebut-pernyataan-mahfud-md-bukanlah-seorang-pancasilais
 

 
 
Dahnil Anzar Sebut Pernyataan Mahfud MD Bukanlah Seorang  Pancasilais
      
 
           
 
      
     
 
|  | 不含病毒。www.avg.com    |

                  
  • Re: [GELORA45] Dahnil An... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
    • Re: [GELORA45] Dahn... ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
      • Re: [GELORA45] ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
        • Re: [GELORA... ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
          • Re: [GE... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
            • Re... ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... 'nesare' nesa...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... ajeg ajegil...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
              • ... Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45]
              • ... kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]

Kirim email ke