Bukankah ada ungkapan "Lebih baik berikan kail daripada ikan, ...!"


Jonathan Goeij jonathango...@yahoo.com [GELORA45] 於 27/8/2019 22:19 寫道:
Dimakan habis juga nggak apa2, kekurangan gizi teratasi, kebutuhan sandang pangan papan terpenuhi, memang apa keberatannya? Dengan masyarakat mempunyai uang ditangan, artinya ada daya beli yang tinggi yang akan dibelanjakan didaerah setempat, ada daya beli artinya ada perternakan perkebunan toko2 dlsb, artinya usaha2 akan berkembang pesat. Ini adalah hukum ekonomi utama.

Anda yang mengaku kapitalis kok nggak ngerti hukum ekonomi sih!
Malah percayanya pada birokrat2 yg sudah jelas korupsi, apa maunya melanggengkan budaya korupsi?

---In GELORA45@yahoogroups.com, <SADAR@...> wrote :




Tentu, masalah serius dan mendesak yang dihadapi bangsa ini MENTAL manusia yang korup! Mau diapakan juga sulit mengatasinya, karena sudah bisa dikatakan membudaya dari atas sampai bawah, dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, ... Namun usul RR, dana alokasi Otonomi Khusus (Otsus) yang 62 Triliun untuk Papua itu dibagikan pada 3,5juta warga Papua, juga tidak realistis! Hanya akan HABIS digunakan untuk makan saja, ... dan TIDAK jadi apa2 yang bisa mensejahterakan warga Papua.

Kenapa tidak berusaha mendorong pejabat Pem. daerah Papua untuk menemukan cara membangun daerah masing-masing sesuai dengan kondisi alam dan kesadaran warga setempat? Dorong mereka supaya keluarkan rencana pembangunan, mau bikin apa didaerahnya untuk berusaha, entah nanam apa, pelihara ternak apa, ... dan perkirakan butuh bantuan apa dari Pem. Pusat! Untuk itu Pem. Pusat juga harus siap membantu daerah bukan hanya kucurkan dana, tapi juga teknologi untuk berkarya, ... membangkitkan inisiatif dan kemampuan setiap daerah memperbaiki NASIB nya, meningkatkan kesejahteraan warga setempat!



'Lusi D.' lusi_d@... <mailto:lusi_d@...> [GELORA45] 於 26/8/2019 17:24 寫道:

    Nah bagaimana dng usul kongkrit Rizal Ramli berikut ini?

    1. Kalau Kita Lewat Birokrasi, Birokrasi Kita Ini Korup Kok

    Agar terserap oleh Rakyat, Rizal Ramli Sarankan Skema Alokasi Dana
    Otsus Papua Diubah

    Oleh Muslimin

    Senin, 26 Agustus 2019 14:26 WIB

    AKURAT.CO, Ekonom senior Rizal Ramli menyarankan agar skema pemberian
    dana alokasi Otonomi khusus (Otsus) untuk Papua dan Papua Barat
    diubah,
    agar Dana Alokasi dana Otsus itu tepat sasaran.

    "Kita harus ubah, selama ini kan Rp 62 triliun tahun untuk 3,5 juta
    rakyat Papua tapi dalam prakteknya rakyat dikampung-kampung di
    gunung-gunung nyaris nggak terima apa-apa," kata Rizal Ramli dalam
    diskusi bertajuk Ngobrol Bareng RR bertajuk "Papua" di Kawasan Tebet,
    Jakarta Selatan, Senin (26/8/2019).

    Mantan menteri koordinator perekonomian era presiden RI ke-4
    Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menyarankan agar sistem penyalurannya
    diganti yakni bukan lagi melalui pemerintah pusat turun ke pemerintah
    daerah, namun langsung ke masyarakat Papua dan Papua Barat.

    Caranya, Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencetak ATM untuk seluruh
    masyarakat bumi Cendrawasih yang penduduknya berjumlah 3,5 juta
    tersebut. Sebab, Otsus Rp 62 triliun dibagi perpenduduk Papua 3,5
    juta
    jiwa maka mereka akan menerima dana Rp 17,7 juta perorang. Naasnya,
    uang Rp 17,7 juta itu belum dirasakan oleh masyarakat di Papua dan
    Papua Barat.

    "Sistemnya kita minta BRI kasih ATM sama semua rakyat di Papua
    pertama
    kasih sama ibu-ibunya, mama-mama, setiap bulan pemerintah ngasih 2,5
    juta nggak ada masalah itu. Hari ini kan 17,7 juta perorang rakyat
    nggak dapat apa-apa," kata dia.

    Oleh karena itu, tegas RR, bila dibuat ATM dan diberi langsung ke
    perorang, masyarakat Papua akan langsung merima manfaat dari
    Otsus itu
    untuk keperluan mereka.

    "Mending Rp 2,5 juta, mereka bisa pakai buat makanan, pendidikan,
    Kesehatan dan itu cara yang lebih bagus. Kalau kita lewat birokrasi,
    birokrasi kita ini korup kok," tukasnya.[]

    2. Aparat Kita Sadis

    Penyelesaian Persoalan Papua Jangan Lagi Pakai Militer

    EDITOR by EDITOR

    48 mins ago in Nasional

    Kronologi, Jakarta – Penyelesaian persoalan di bumi Cendrawasih
    hendaknya menggunakan pendekatan kemanusian. Pendekatan melalui
    pengiriman militer seharusnya ditinggalkan.

    Demikian disampaikan oleh mantan menteri koordinator perekonomian era
    presiden Gus Dur, Rizal Ramli, di kawasan Tebet, Jakarta Selatan,
    Senin
    (26/8/19).

    “Kita harus lebih mengutamakan pendekatan kemanusian, damai, dalam
    menyelesaikan mslh Papua jgn lagi menggunakan cara-cara
    kekerasan, cara
    militeristik,” tegas RR, sapaan karibnya.

    Menurut RR, jika pemerintah memakai pendekatan militer justru
    masyarakat akan semakin tidak percaya terhadap pemerintah pusat.
    Akibatnya, mereka berpotensi mendukung gerakan separatis.

    “Cara-cara militer justru memacu ketidakpuasan yang lebih besar.
    Akhirnya, malah mendorong rakyat mendukung gerakan militer (OPM/KKB
    dll),” paparnya.

    Sebaiknya, lanjut RR, Indonesia belajar dari peristiwa Gerakan Aceh
    Merdeka (GAM) dan lepasnya Timor Timor, yang sekarang lepas dan
    merdeka
    menjadi Timor Leste. Penyebab semuanya, karena pemerintah menggunakan
    pendekatan militer dalam penyelesaian persoalan.

    “Seperti terjadi di Aceh, Timor Leste, karena aparat kita sadis,
    hanya
    menggunakan kekerasan akhirnya rakat biasa bersimpati dengan gerakan
    kemerdekaan Timor Leste ataupun GAM, kita harus belajar,” tukasnya.



<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>


        


    AVG Free Antivirus Download | Virus Protection Software

Download FREE AVG antivirus software. Get protection against viruses, malware and spyware. Easy-to-use virus sca...



不含病毒。www.avg.com <http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>




---
此電子郵件已由 AVG 檢查病毒。
http://www.avg.com

Kirim email ke