Demonstrasi itu wujud kemarahan akibat teguran, kritik, dan protes-protes 
diabaikan penguasa. Lha kenapa 'marah' cuma Anda artikan sebagai 'ngamuk', 
'tidak damai'? Apa setiapkali marah Anda otomatis ngamuk?
Cobalah sesekali keluar rumah turun ke jalan, saksikan aksi unjukrasa dari 
jarak dekat supaya tahu siapa sebenarnya yang memulai kerusuhan. 
Nekolim-neolib-neocon sudah lama punya rumus: kerusuhan harus ditindak dengan 
segala cara. Maka, dibuatlah alasan untuk bertindak seenak dengkul, dibuatlah 
kerusuhan itu. 
Mosok beginian saja Anda nggak ngerti.
--- SADAR@.... wrote:
       
 

Pihak BEM jelas tidak semarah itu! BEM tegas turun kejalan menyampaikan 
pendapat secara DAMAI, TIDAK dengan kekerasan! Jangan bung balik, ... ! Adanya 
penumpang gelap dalam aksi Mahasiswa itulah yg bikin kekerasan dan kerusuhan yg 
bung bilang SEMARAH itu!!! Yang jelas punya tujuan POLITIK tersendiri, GAGALKAN 
Pelantikan Jokowi Presiden Periode-2, alias gulingkan dan ganti Presiden, ...!
 
Kalau bung tidak hendak dibilang dalang kerusuhan, setidaknya bung sependapat 
dengan aksi KEKERASAN menunjukkan KEMARAHAN bahkan gerakkan anak-anak dibawah 
umur, ...
 
 

 
 ajeg 於 4/10/2019 9:39 寫道:
Pertanyaannya salah. Harusnya: "kenapa orang protes sampai semarah ini?"
Ya, saya sering bilang Jokowi ngibul. Karena faktanya dia memang begitu. Tapi 
yang bilang Jokowi goblok, penipu dsb. itu Anda. Dan, itu fakta. 
Anda menuduh saya dalang kerusuhan? Hahaha! Anda ini hybrid Wiranto-Karnavian 
yang panik lantaran penyusupan  buzzer-buzzer istana di medsos terbongkar. Lalu 
asal jeplak untuk mengalihkan perhatian dari beredarnya banyak  video dan 
rekaman cctv yang menangkap kebrutalan polisi merusak apa pun yang ada di 
depannya (warung, mobil, motor, manusia). 
Rapopo. Biasa kok orang panik biasa asal jeplak sampai memfitnah. 
--- SADAR@.... wrote:
MEMANGNYA siapa yang MARAH sampai bikin KEKERASAN, KERUSUHAN, PENGRUSAKAN dan 
PEMUKULAN, ...??? Demo mahasiswa atau penumpang gelap??? Pihak BEM jelas dan 
tegas-tegas tujuan mereka turun kejalan mengajukan pendapat/pemikiiran secara 
DAMAI dan baik-baik2, TIDAK ADA AGENDA kekerasan! Juga TIDAK ada TUJUAN politik 
menggagalkan pelantikan Jokowi apalagi usaha menggantikan Jokowi!
Bung beserta DALANG kerusuhan kali inilah yang sangat, sangat KEJAM sekali! 
Mendompleng maksud jahat dibalik aksi demo mahasiswa! Bung boleh-boleh saja 
punya pendapat terhadap Jokowi yg bung bilang goblok, penipu dsb., ... bahkan 
hendak gagalkan pelantikan Jokowi Presiden periode  ke-2 nanti 20 Oktober, 
TAPI, lancarkanlah Gerakkan bung itu dengan gunakan massa pendukung sendiri, 
... jangan dompleng dibalik aksi BEM yang polos itu, apalagi nyeret anak-anak 
sekolah dibawah umur! 

ajeg 於 3/10/2019 13:11 寫道:
Apa yang mau diperdebatkan? 
Saya sudah bilang tidak ada alasan orang untuk protes sampai semarah ini kalau  
pemerintah bekerja dengan benar, tapi tidak Anda tanggapi. Kejam! 😅 
Saya sudah kasih tahu bahwa Jokowi berkali-kali perintahkan polisi untuk tidak  
represif, tapi polisi seperti Anda tidak peduli perintah Jokowi. Kejaaaam...! 😆 
😆

--- SADAR@.... wrote:
Siapa yang KEJAAAAM, Tidak manusiawi??? Mari kita perdebatkan, ...
Disini JELAS Polisi menjalankan TUGAS, yang tidak bisa  ditolak, menjaga 
KETERTIBAN dan KEAMANAN masyarakat! Pada saat ada aksi turun kejalan  dan 
melakukan kekerasan, kerusuhan TENTU SAJA harus ditindak! Pada saat perusuh 
melakukan perlawanan, tidak nurut saat ditangkap, tentu  saja kekerasan harus 
dilakukan! Siapa yang SALAH dan KEJAM?
Pendemo yg jalankan kerusuhan, teror, pengrusakan, pembakaran dan  pemukulan, 
... itulah yg KEJAAAM dan tidak manusiawi! Sekalipun mereka merusak harta milik 
negara, itu kan juga milik rakyat juga, sungguh  sangat tidak manusiawi kalau 
gedung DPR boleh dihancurkan, jalan-jalan diblokir seenak  udelnya, ... adalah 
tugas polisi mencegah dan melindungi ketertiban dan keamanan masyarakat!
Pendapat dan perjuangkan idealisme yg dianggap baik dan indah tentu  
boleh-boleh saja, ... tapi lakukanlah dengan baik-baik. Jangan hidup dalam 
mimpi, mengharapkan sesuatu yg indah dalam bayangan, lalu lebih  dahulu 
mendobrak, merusak hancurkan yang sudah ada sekalipun tidak sebaik dan  seindah 
dalam mimpinya itu! Lakukan dan perjuangkanlah secara baik-baik, ... dengan 
perhitungkan kekuatan lawan dan kekuatan diri sendiri.  Jangan main seruduk 
secara serampangan, yg berakibat merusak dan jatuh korban yang tidak diperlukan!
Orang-orang yang berjuang secara serampangan dengan main  seruduk itulah yang 
KEJAAAM dan sangat, sangat TIDAK MANUSIAWI! Dan akan GAGAL  TOTAL, apa yang 
dimimpikan tinggal dalam mimpi saja, ...
ajeg 於 2/10/2019 23:46 寫道:
Berarti Anda kejam. Tidak berperikemanusiaan. Senang-senang saja melihat 
seorang anak sekolah dikeroyok segerombolan polisi. Anda sama  saja atau malah 
melebihi Orba.
Kalau pemerintah bekerja dengan benar, sekurangnya menjamin  harga kebutuhan 
terjangkau, tidak ada alasan orang untuk protes sehingga marah begini.  
Cilakanya, pemerintahan neo-Orba ini justru semakin memanjakan koruptor. 
--- SADAR@... wrote
Polisi, polisi itu juga manusia biasa saja, ... disaat menghadapi  
perusuh-perusuh bisa saja jadi jengkel, tidak sabaran bahkan marah pada 
aksi-aksi demo  kekerasan itu! Jadi melampiaskan kejengkelan dan kemarahannya 
pda pendemo yg tertangkap, ... itu yg terlihat di video yg bung kirim. Biadaab? 
Nggak jugalah,  itu kan cuma memukuli, menjotos dan menendang saja dan tidak 
sampai berdarah-darah apalagi luka parah! Tentu saya pun TIDAK benarkan cara 
kekerasan begitu,  apalagi kalau yg dipukuli anak-anak sekolah masih dibawah 
umur! TIDAK PERLU begitu dan harus diadukan untuk juga di kenai sansi HUKUM, 
... Yang juga  perlu diusut, adalah kepala sekolah dan guru dimana anak sekolah 
itu, dimintai  tanggungjawab, kenapa muridnya dibiarkan turun kejalan lakukan 
aksi kekerasan!
Hanya saja, jangan dibalik menjadi tuduhan polisi yg jalankan tugas  
penertiban/kemanan itu BIAADAAAB didahulukan pengusutannya, sedang tindak aksi  
demo-kerusuhan dibiarkan menjadi-jadi! Bagaimanapun juga tugas dan kewajiban 
polisi mempertahankan ketertiban dan keamanan masyarakat, menindak  TEGAS 
setiap pelanggar HUKUM, menindak aksi-aksi demo-kekerasan yg merusak,  membakar 
harta masyarakat, ...
ajeg 於 2/10/2019 17:46 寫道:
Sudah lihat perlakuan polisi terhadap demonstran? Salahsatu  pengeroyokan saya 
lampirkan videonya di bawah (yang ini thd seorang anak STM).. 
Itu pertama. Kedua, lagi-lagi terbongkar keterlibatan anggota Polri sebagai 
buzzer di medsos. Kali ini mereka menyusup sebagai anak-anak STM  yang saling 
menyalahkan lalu dialihkan "teman-temannya" untuk menyerang mahasiswa. 
Ketiga, pengeroyokan dalam video lampiran tsb. terjadi tanggal  30/9 malam. 
Padahal, pagi harinya Jokowi untuk kesekiankali mengulang perintah ke kapolri 
agar tidak represif. Faktanya, polisi tidak peduli. Apa ini tidak  biadab 
menurut sudut pandang Anda (terhadap Jokowi, yang perintahnya dianggap angin 
lalu terus).
Soal polisi HK, saya tidak tahu apa penguasa di sana sudah  memerintahkan 
polisi untuk tidak biadab.
--- SADAR@... wrote:
Biadaaaab??? Dari sudut pandang mana bung melihatnya, dan bisa menuduh  polisi 
biadab?Ada perbedaan mencolok antara demo HK dan Jkt, nampaknya polisi RI lebih 
 agresif dan tegas dibanding polisi HK dalam menindas aksi-demo! Polisi HK yg 
BEGITU SANTUUUN saja juga dituduh kejam, biadab dalam menindas  aksi demo! 
Lalu, bagaimana polisi harus menundukkan aksi kekerasan massa dan  
mempertahankan ketertiban dan kemanan masyarakat??? Sedikit saja kekerasan 
berlebih sudah dituduh biaadaaab dan menuntut bentuk komisi independen  
mengusut tindak berlebih polisi! Apa jadinya kalau membalik masalah begitu???!!!
Orang-orang yg TIDAK mau melihat masalah utamanya darimana muncul  kekerasan 
itu! TANPA melihat kenyataan, POLISI tidak perlu turun menertibkan keamanan,  
kalau saja aksi demo damai-damai saja, hanya berorasi dan berteriak-teriak 
sekeras-kerasnya, tidak ada kekerasan, pengrusakan, pemukulan, ... yg 
dilakukan! KEKERASAN polisi itu terjadi sesuai dengan tingkat kekerasan  
aksi-demo itu! Untuk menundukkan kekerasan demo yg terjadi tentu saja polisi 
harus keluarkan lebih keras! Tanpa tindak polisi lebih keras, bagaimana bisa  
menekan kekerasan demo yang terjadi??? Begitu juga saat polisi menangkap 
perusuh, polisi HARUS gunakan kekerasan untuk menundukkan, makin keras  
melawan/meronta makin keras polisi lakukan! Kecuali perusuh nurut tidak melawan 
untuk  diborgol, ...!
Dan, ... jangan gunakan satu-dua kasus yg terjadi untuk menuduh  dan menekan 
kekerasan yg dilakukan polisi yg bertugas mempertahankan ketertiban dan  
keamanan masyarakat! Adukan saja kasus pemukulan berlebih yg tidak seharusnya 
dilakukan itu pada komisi independen Pengaduan Polisi untuk diusut lebih  
lanjut. Jalankan dan berlakukan saja HUKUM sebaik-baiknya, tindak TEGAS 
Pelanggar HUKUM siapapun dia! Pendemo yg melakukan kekerasan/pengrusakan  dan 
melanggar lebih dahulu harus diTINDAK HUKUM, begitu juga polisi dalam 
melaksanakan tugas  penertiban yg dianggap telah melanggar HUKUM juga ditindak 
sesuai HUKUM yg berlaku! Hanya saja, penelitian, pengusutan terhadap 
tindak-tanduk polisi  (perseorangan) yg dianggap melakukan kekerasan berlebih 
dilangsungkan selesai ketertiban dan keamanan masyarakat kembali kondusif dan 
tidak diusut saat  kerusuhan masih berlangsung, ...! Biarlah masyarakat kembali 
TERTIB dan AMAN dahulu, ...tidak lagi terjadi kerusuhan!

ajeg 於 1/10/2019 23:48 寫道:
https://youtube.com/embed/1YxJplkiekA
Cuma satu orang anak, pak. Sendirian. Kenapa dipukuli dan  harus dikeroyok?! 
(menit 2:05)
https://youtube.com/embed/oDKhJVN3i_I
Menurut kabar, pengeroyokan ini terjadi tanggal 30 September  2019 malam di 
sebuah pom bensin pejompongan. Artinya, setelah Jokowi perintahkan  polisi 
untuk tidak represif terhadap mahasiswa-pelajar-demonstran. Faktanya?






#yiv2728862146 -- #yiv2728862146ygrp-mkp {border:1px solid 
#d8d8d8;font-family:Arial;margin:10px 0;padding:0 10px;}#yiv2728862146 
#yiv2728862146ygrp-mkp hr {border:1px solid #d8d8d8;}#yiv2728862146 
#yiv2728862146ygrp-mkp #yiv2728862146hd 
{color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:700;line-height:122%;margin:10px 
0;}#yiv2728862146 #yiv2728862146ygrp-mkp #yiv2728862146ads 
{margin-bottom:10px;}#yiv2728862146 #yiv2728862146ygrp-mkp .yiv2728862146ad 
{padding:0 0;}#yiv2728862146 #yiv2728862146ygrp-mkp .yiv2728862146ad p 
{margin:0;}#yiv2728862146 #yiv2728862146ygrp-mkp .yiv2728862146ad a 
{color:#0000ff;text-decoration:none;}#yiv2728862146 #yiv2728862146ygrp-sponsor 
#yiv2728862146ygrp-lc {font-family:Arial;}#yiv2728862146 
#yiv2728862146ygrp-sponsor #yiv2728862146ygrp-lc #yiv2728862146hd {margin:10px 
0px;font-weight:700;font-size:78%;line-height:122%;}#yiv2728862146 
#yiv2728862146ygrp-sponsor #yiv2728862146ygrp-lc .yiv2728862146ad 
{margin-bottom:10px;padding:0 0;}#yiv2728862146 #yiv2728862146actions 
{font-family:Verdana;font-size:11px;padding:10px 0;}#yiv2728862146 
#yiv2728862146activity 
{background-color:#e0ecee;float:left;font-family:Verdana;font-size:10px;padding:10px;}#yiv2728862146
 #yiv2728862146activity span {font-weight:700;}#yiv2728862146 
#yiv2728862146activity span:first-child 
{text-transform:uppercase;}#yiv2728862146 #yiv2728862146activity span a 
{color:#5085b6;text-decoration:none;}#yiv2728862146 #yiv2728862146activity span 
span {color:#ff7900;}#yiv2728862146 #yiv2728862146activity span 
.yiv2728862146underline {text-decoration:underline;}#yiv2728862146 
.yiv2728862146attach 
{clear:both;display:table;font-family:Arial;font-size:12px;padding:10px 
0;width:400px;}#yiv2728862146 .yiv2728862146attach div a 
{text-decoration:none;}#yiv2728862146 .yiv2728862146attach img 
{border:none;padding-right:5px;}#yiv2728862146 .yiv2728862146attach label 
{display:block;margin-bottom:5px;}#yiv2728862146 .yiv2728862146attach label a 
{text-decoration:none;}#yiv2728862146 blockquote {margin:0 0 0 
4px;}#yiv2728862146 .yiv2728862146bold 
{font-family:Arial;font-size:13px;font-weight:700;}#yiv2728862146 
.yiv2728862146bold a {text-decoration:none;}#yiv2728862146 dd.yiv2728862146last 
p a {font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv2728862146 dd.yiv2728862146last p 
span {margin-right:10px;font-family:Verdana;font-weight:700;}#yiv2728862146 
dd.yiv2728862146last p span.yiv2728862146yshortcuts 
{margin-right:0;}#yiv2728862146 div.yiv2728862146attach-table div div a 
{text-decoration:none;}#yiv2728862146 div.yiv2728862146attach-table 
{width:400px;}#yiv2728862146 div.yiv2728862146file-title a, #yiv2728862146 
div.yiv2728862146file-title a:active, #yiv2728862146 
div.yiv2728862146file-title a:hover, #yiv2728862146 div.yiv2728862146file-title 
a:visited {text-decoration:none;}#yiv2728862146 div.yiv2728862146photo-title a, 
#yiv2728862146 div.yiv2728862146photo-title a:active, #yiv2728862146 
div.yiv2728862146photo-title a:hover, #yiv2728862146 
div.yiv2728862146photo-title a:visited {text-decoration:none;}#yiv2728862146 
div#yiv2728862146ygrp-mlmsg #yiv2728862146ygrp-msg p a 
span.yiv2728862146yshortcuts 
{font-family:Verdana;font-size:10px;font-weight:normal;}#yiv2728862146 
.yiv2728862146green {color:#628c2a;}#yiv2728862146 .yiv2728862146MsoNormal 
{margin:0 0 0 0;}#yiv2728862146 o {font-size:0;}#yiv2728862146 
#yiv2728862146photos div {float:left;width:72px;}#yiv2728862146 
#yiv2728862146photos div div {border:1px solid 
#666666;min-height:62px;overflow:hidden;width:62px;}#yiv2728862146 
#yiv2728862146photos div label 
{color:#666666;font-size:10px;overflow:hidden;text-align:center;white-space:nowrap;width:64px;}#yiv2728862146
 #yiv2728862146reco-category {font-size:77%;}#yiv2728862146 
#yiv2728862146reco-desc {font-size:77%;}#yiv2728862146 .yiv2728862146replbq 
{margin:4px;}#yiv2728862146 #yiv2728862146ygrp-actbar div a:first-child 
{margin-right:2px;padding-right:5px;}#yiv2728862146 #yiv2728862146ygrp-mlmsg 
{font-size:13px;font-family:Arial, helvetica, clean, sans-serif;}#yiv2728862146 
#yiv2728862146ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;}#yiv2728862146 
#yiv2728862146ygrp-mlmsg select, #yiv2728862146 input, #yiv2728862146 textarea 
{font:99% Arial, Helvetica, clean, sans-serif;}#yiv2728862146 
#yiv2728862146ygrp-mlmsg pre, #yiv2728862146 code {font:115% 
monospace;}#yiv2728862146 #yiv2728862146ygrp-mlmsg * 
{line-height:1.22em;}#yiv2728862146 #yiv2728862146ygrp-mlmsg #yiv2728862146logo 
{padding-bottom:10px;}#yiv2728862146 #yiv2728862146ygrp-msg p a 
{font-family:Verdana;}#yiv2728862146 #yiv2728862146ygrp-msg 
p#yiv2728862146attach-count span {color:#1E66AE;font-weight:700;}#yiv2728862146 
#yiv2728862146ygrp-reco #yiv2728862146reco-head 
{color:#ff7900;font-weight:700;}#yiv2728862146 #yiv2728862146ygrp-reco 
{margin-bottom:20px;padding:0px;}#yiv2728862146 #yiv2728862146ygrp-sponsor 
#yiv2728862146ov li a {font-size:130%;text-decoration:none;}#yiv2728862146 
#yiv2728862146ygrp-sponsor #yiv2728862146ov li 
{font-size:77%;list-style-type:square;padding:6px 0;}#yiv2728862146 
#yiv2728862146ygrp-sponsor #yiv2728862146ov ul {margin:0;padding:0 0 0 
8px;}#yiv2728862146 #yiv2728862146ygrp-text 
{font-family:Georgia;}#yiv2728862146 #yiv2728862146ygrp-text p {margin:0 0 1em 
0;}#yiv2728862146 #yiv2728862146ygrp-text tt {font-size:120%;}#yiv2728862146 
#yiv2728862146ygrp-vital ul li:last-child {border-right:none 
!important;}#yiv2728862146   

Kirim email ke