Cespleng argument bung!
Bung mestinya sudah tahu siapa si ajeg ini walaupun masih samar2
karena dia pandai menutupi dirinya hehehehe.
Persoalannya adalah mahasiswa itu ditunggangi. Ini masalah republic.
Ini bukan masalah presiden. Ini yang dilupakan.
Kalau anak STM demo itu banyak muatan politiknya. Gak ada agenda anak
STM itu. Mereka turun kejalan itu karena ikut2an. Wong saya dilapangan
lihat sendiri (oh ya ngomong2 si Ajeg suruh bung turun kejalan, ttp
saya gak yakin dia turun kejalan hehehe), anak2 STM itu ditanya “apa
agenda kalian?”, dijawab “pokoknya demo RUKPK dan RUKUHP harus
direvisi”. Terus ditanya “apa itu RUKPK dan RUKUHP”, dijawab “gak tahu
ttp pokoknya demo terus”.
Kalau anak2 BEM memang ada agendanya.
Ini lucu sebetulnya. Persoalannya adalah rancangan undang2 KPK dan
KUHP. Ini sudah ada mekanismenya. Ada grace period dalam
mensosialisasikan pelaksanaannya. Ini semua ada undang2nya. Ini sudah
disepakati oleh perwakilan BEM utk membicarakan ini. Hasutan masuk.
Politik masuk. Jadi tertunda2.
Ujung2nya ya sasarannya: Jokowi. Presidensi!
Untung apparat baik ABRI dan kepolisian sekarang Bersatu. Wajahnya
kelompok nasionalis ini tidak selalu merah. Banyak hijaunya juga.
Tetapi kedua kubu nasionalis ini Bersatu, tahu ada bahaya keutuhan
republic.
Yang lain masalah buzzer, WA anak STM, polisi gebuk pendemo dll itu
riak2 kejadiannya.
Tetapi garis besarnya bukan ini masalahnya, tetapi semua ini dipakai
si Ajeg si Ajeg yg banyak utk menarik kesempatan di air keruh.
Aparat sangat santun. Kenapa? Karena aparat takut bikin kesalahan yg
bisa berakibat chaos. Ini yg diharap2kan oleh para penumpang gelap.
Pasti ada yg idealis juga. Kalau kelompok ini yg memang buta dari
sononya tidak akan bergeming. Mereka2 ini baru melek mata nantinya.
Ini sudah pernah terjadi seperti ceritaluar biasa Farida, sang anak yg
berani mengkoreksi kesalahan bapaknya yg dulu menganggap dia pejuang
krn membunuh orang PKI. Jadi teringat sama juga dengan yusuf hasyim
anaknya Hasyim As'yari yang sampai mati dia menyesal.
*Kisah anak algojo PKI di Blitar selatan yang mendampingi penyintas
kasus 1965: 'Saya minta maaf'*
Heyder AffanWartawan BBC News Indonesia
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-49871541
SiAjeg ini belum ketahuan siapa dia: idealis atau penumpang gelap?!!
Tetapi sudah jelas sekali si Ajeg ini basher nya Jokowi!
Semua masalah dibawa2 sama dia dari rupiah melemah s/d RUKPK dan
RUKUHP dipakai utk menyerang Jokowi!
Lucunya gak berani dia diskusi sama saya hehehehe!
Bung sudah bener sekali waktu bilang: *“Bung beserta DALANG kerusuhan
kali inilah yang sangat, sangat KEJAM sekali! Mendompleng maksud jahat
dibalik aksi demo mahasiswa!”*
Nesare
*From:* GELORA45@yahoogroups.com <GELORA45@yahoogroups.com>
*Sent:* Friday, October 4, 2019 2:31 AM
*To:* GELORA45@yahoogroups.com; ajegil...@yahoo.com
*Subject:* Re: [GELORA45] biadab
Turun kejalan berdemo, ajukan pendapat, mengkritik pemerintah itu
normal dan boleh-boleh saja! Demo-damai, ... itulah yang dijalankan
mahasiswa-mahasiswa BEM! Mau bung bilang merupakan kemarahan tentu
saja juga boleh, ... Tapi, tetap BUKAN yang dijalankan penumpang gelap
sengaja lakukan kerusuhan, kekerasan, pengrusakan! Jangan bung campur
adukkan! Untuk lebih jelas lihat dan dengarkan saja wakil BEM di Rosi
semalam, ...
Penumpang Gelap Demo Mahasiswa - ROSI
*https://www.youtube.com/watch?v=vNxmnlY8swM*
ajeg ajegil...@yahoo.com <mailto:ajegil...@yahoo.com> [GELORA45] 於
4/10/2019 13:11 寫道:
Demonstrasi itu wujud kemarahan akibat teguran, kritik, dan
protes-protes diabaikan penguasa. Lha kenapa 'marah' cuma Anda
artikan sebagai 'ngamuk', 'tidak damai'? Apa setiapkali marah Anda
otomatis ngamuk?
Cobalah sesekali keluar rumah turun ke jalan, saksikan aksi
unjukrasa dari jarak dekat supaya tahu siapa sebenarnya yang
memulai kerusuhan. Nekolim-neolib-neocon sudah lama punya rumus:
kerusuhan harus ditindak dengan segala cara. Maka, dibuatlah
alasan untuk bertindak seenak dengkul, dibuatlah kerusuhan itu.
Mosok beginian saja Anda nggak ngerti.
--- SADAR@.... wrote:
Pihak BEM jelas tidak semarah itu! BEM tegas turun kejalan
menyampaikan pendapat secara DAMAI, TIDAK dengan kekerasan!
Jangan bung balik, .... ! Adanya penumpang gelap dalam aksi
Mahasiswa itulah yg bikin kekerasan dan kerusuhan yg bung
bilang SEMARAH itu!!! Yang jelas punya tujuan POLITIK
tersendiri, GAGALKAN Pelantikan Jokowi Presiden Periode-2,
alias gulingkan dan ganti Presiden, ...!
Kalau bung tidak hendak dibilang dalang kerusuhan, setidaknya
bung sependapat dengan aksi KEKERASAN menunjukkan KEMARAHAN
bahkan gerakkan anak-anak dibawah umur, ...
ajeg 於 4/10/2019 9:39 寫道:
Pertanyaannya salah. Harusnya: "kenapa orang protes sampai
semarah ini?"
Ya, saya sering bilang Jokowi ngibul. Karena faktanya dia
memang begitu. Tapi yang bilang Jokowi goblok, penipu dsb. itu
Anda. Dan, itu fakta.
Anda menuduh saya dalang kerusuhan? Hahaha! Anda ini hybrid
Wiranto-Karnavian yang panik lantaran penyusupan buzzer-buzzer
istana di medsos terbongkar. Lalu asal jeplak untuk
mengalihkan perhatian dari beredarnya banyak video dan rekaman
cctv yang menangkap kebrutalan polisi merusak apa pun yang ada
di depannya (warung, mobil, motor, manusia).
Rapopo. Biasa kok orang panik biasa asal jeplak sampai memfitnah.
--- SADAR@.... wrote:
MEMANGNYA siapa yang MARAH sampai bikin KEKERASAN, KERUSUHAN,
PENGRUSAKAN dan PEMUKULAN, ...??? Demo mahasiswa atau
penumpang gelap??? Pihak BEM jelas dan tegas-tegas tujuan
mereka turun kejalan mengajukan pendapat/pemikiiran secara
DAMAI dan baik-baik2, TIDAK ADA AGENDA kekerasan! Juga TIDAK
ada TUJUAN politik menggagalkan pelantikan Jokowi apalagi
usaha menggantikan Jokowi!
Bung beserta DALANG kerusuhan kali inilah yang sangat, sangat
*KEJAM *sekali! Mendompleng maksud jahat dibalik aksi demo
mahasiswa! Bung boleh-boleh saja punya pendapat terhadap
Jokowi yg bung bilang goblok, penipu dsb., ... bahkan hendak
gagalkan pelantikan Jokowi Presiden periode ke-2 nanti 20
Oktober, TAPI, lancarkanlah Gerakkan bung itu dengan gunakan
massa pendukung sendiri, ... jangan dompleng dibalik aksi BEM
yang polos itu, apalagi nyeret anak-anak sekolah dibawah umur!
ajeg 於 3/10/2019 13:11 寫道:
Apa yang mau diperdebatkan?
Saya sudah bilang tidak ada alasan orang untuk protes sampai
semarah ini kalau pemerintah bekerja dengan benar, tapi tidak
Anda tanggapi. Kejam! 😅
Saya sudah kasih tahu bahwa Jokowi berkali-kali perintahkan
polisi untuk tidak represif, tapi polisi seperti Anda tidak
peduli perintah Jokowi. Kejaaaam...! 😆 😆
--- SADAR@.... wrote:
Siapa yang KEJAAAAM, Tidak manusiawi??? Mari kita perdebatkan, ...
Disini JELAS Polisi menjalankan TUGAS, yang tidak bisa
ditolak, menjaga KETERTIBAN dan KEAMANAN masyarakat! Pada saat
ada aksi turun kejalan dan melakukan kekerasan, kerusuhan
TENTU SAJA harus ditindak! Pada saat perusuh melakukan
perlawanan, tidak nurut saat ditangkap, tentu saja kekerasan
harus dilakukan! Siapa yang SALAH dan KEJAM?
Pendemo yg jalankan kerusuhan, teror, pengrusakan, pembakaran
dan pemukulan, ... itulah yg KEJAAAM dan tidak manusiawi!
Sekalipun mereka merusak harta milik negara, itu kan juga
milik rakyat juga, sungguh sangat tidak manusiawi kalau gedung
DPR boleh dihancurkan, jalan-jalan diblokir seenak udelnya,
... adalah tugas polisi mencegah dan melindungi ketertiban dan
keamanan masyarakat!
Pendapat dan perjuangkan idealisme yg dianggap baik dan indah
tentu boleh-boleh saja, ... tapi lakukanlah dengan baik-baik.
Jangan hidup dalam mimpi, mengharapkan sesuatu yg indah dalam
bayangan, lalu lebih dahulu mendobrak, merusak hancurkan yang
sudah ada sekalipun tidak sebaik dan seindah dalam mimpinya
itu! Lakukan dan perjuangkanlah secara baik-baik, ... dengan
perhitungkan kekuatan lawan dan kekuatan diri sendiri. Jangan
main seruduk secara serampangan, yg berakibat merusak dan
jatuh korban yang tidak diperlukan!
Orang-orang yang berjuang secara serampangan dengan main
seruduk itulah yang KEJAAAM dan sangat, sangat TIDAK
MANUSIAWI! Dan akan GAGAL TOTAL, apa yang dimimpikan tinggal
dalam mimpi saja, ...
ajeg 於 2/10/2019 23:46 寫道:
Berarti Anda kejam. Tidak berperikemanusiaan. Senang-senang
saja melihat seorang anak sekolah dikeroyok segerombolan
polisi. Anda sama saja atau malah melebihi Orba.
Kalau pemerintah bekerja dengan benar, sekurangnya menjamin
harga kebutuhan terjangkau, tidak ada alasan orang untuk
protes sehingga marah begini. Cilakanya, pemerintahan neo-Orba
ini justru semakin memanjakan koruptor.
--- SADAR@.... wrote
Polisi, polisi itu juga manusia biasa saja, ... disaat
menghadapi perusuh-perusuh bisa saja jadi jengkel, tidak
sabaran bahkan marah pada aksi-aksi demo kekerasan itu! Jadi
melampiaskan kejengkelan dan kemarahannya pda pendemo yg
tertangkap, ... itu yg terlihat di video yg bung kirim.
Biadaab? Nggak jugalah, itu kan cuma memukuli, menjotos dan
menendang saja dan tidak sampai berdarah-darah apalagi luka
parah! Tentu saya pun TIDAK benarkan cara kekerasan begitu,
apalagi kalau yg dipukuli anak-anak sekolah masih dibawah
umur! TIDAK PERLU begitu dan harus diadukan untuk juga di
kenai sansi HUKUM, ... Yang juga perlu diusut, adalah kepala
sekolah dan guru dimana anak sekolah itu, dimintai
tanggungjawab, kenapa muridnya dibiarkan turun kejalan lakukan
aksi kekerasan!
Hanya saja, jangan dibalik menjadi tuduhan polisi yg jalankan
tugas penertiban/kemanan itu BIAADAAAB didahulukan
pengusutannya, sedang tindak aksi demo-kerusuhan dibiarkan
menjadi-jadi! Bagaimanapun juga tugas dan kewajiban polisi
mempertahankan ketertiban dan keamanan masyarakat, menindak
TEGAS setiap pelanggar HUKUM, menindak aksi-aksi
demo-kekerasan yg merusak, membakar harta masyarakat, ...
ajeg 於 2/10/2019 17:46 寫道:
Sudah lihat perlakuan polisi terhadap demonstran? Salahsatu
pengeroyokan saya lampirkan videonya di bawah (yang ini thd
seorang anak STM)..
Itu pertama.. Kedua, lagi-lagi terbongkar keterlibatan anggota
Polri sebagai buzzer di medsos. Kali ini mereka menyusup
sebagai anak-anak STM yang saling menyalahkan lalu dialihkan
"teman-temannya" untuk menyerang mahasiswa.
Ketiga, pengeroyokan dalam video lampiran tsb. terjadi tanggal
30/9 malam. Padahal, pagi harinya Jokowi untuk kesekiankali
mengulang perintah ke kapolri agar tidak represif. Faktanya,
polisi tidak peduli. Apa ini tidak biadab menurut sudut
pandang Anda (terhadap Jokowi, yang perintahnya dianggap angin
lalu terus).
Soal polisi HK, saya tidak tahu apa penguasa di sana sudah
memerintahkan polisi untuk tidak biadab.
--- SADAR@... wrote:
Biadaaaab??? Dari sudut pandang mana bung melihatnya, dan bisa
menuduh polisi biadab?Ada perbedaan mencolok antara demo HK
dan Jkt, nampaknya polisi RI lebih agresif dan tegas dibanding
polisi HK dalam menindas aksi-demo! Polisi HK yg BEGITU
SANTUUUN saja juga dituduh kejam, biadab dalam menindas aksi
demo! Lalu, bagaimana polisi harus menundukkan aksi kekerasan
massa dan mempertahankan ketertiban dan kemanan masyarakat???
Sedikit saja kekerasan berlebih sudah dituduh biaadaaab dan
menuntut bentuk komisi independen mengusut tindak berlebih
polisi! Apa jadinya kalau membalik masalah begitu???!!!
Orang-orang yg TIDAK mau melihat masalah utamanya darimana
muncul kekerasan itu! TANPA melihat kenyataan, POLISI tidak
perlu turun menertibkan keamanan, kalau saja aksi demo
damai-damai saja, hanya berorasi dan berteriak-teriak
sekeras-kerasnya, tidak ada kekerasan, pengrusakan, pemukulan,
... yg dilakukan! KEKERASAN polisi itu terjadi sesuai dengan
tingkat kekerasan aksi-demo itu! Untuk menundukkan kekerasan
demo yg terjadi tentu saja polisi harus keluarkan lebih keras!
Tanpa tindak polisi lebih keras, bagaimana bisa menekan
kekerasan demo yang terjadi??? Begitu juga saat polisi
menangkap perusuh, polisi HARUS gunakan kekerasan untuk
menundukkan, makin keras melawan/meronta makin keras polisi
lakukan! Kecuali perusuh nurut tidak melawan untuk diborgol, ...!
Dan, ... jangan gunakan satu-dua kasus yg terjadi untuk
menuduh dan menekan kekerasan yg dilakukan polisi yg bertugas
mempertahankan ketertiban dan keamanan masyarakat! Adukan saja
kasus pemukulan berlebih yg tidak seharusnya dilakukan itu
pada komisi independen Pengaduan Polisi untuk diusut lebih
lanjut. Jalankan dan berlakukan saja HUKUM sebaik-baiknya,
tindak TEGAS Pelanggar HUKUM siapapun dia! Pendemo yg
melakukan kekerasan/pengrusakan dan melanggar lebih dahulu
harus diTINDAK HUKUM, begitu juga polisi dalam melaksanakan
tugas penertiban yg dianggap telah melanggar HUKUM juga
ditindak sesuai HUKUM yg berlaku! Hanya saja, penelitian,
pengusutan terhadap tindak-tanduk polisi (perseorangan) yg
dianggap melakukan kekerasan berlebih dilangsungkan selesai
ketertiban dan keamanan masyarakat kembali kondusif dan tidak
diusut saat kerusuhan masih berlangsung, ...! Biarlah
masyarakat kembali TERTIB dan AMAN dahulu, ...tidak lagi
terjadi kerusuhan!
ajeg 於 1/10/2019 23:48 寫道:
https://youtube.com/embed/1YxJplkiekA
<https://youtu.be/1YxJplkiekA>
Cuma satu orang anak, pak. Sendirian. Kenapa dipukuli dan
harus dikeroyok?!
(menit 2:05)
https://youtube.com/embed/oDKhJVN3i_I
<https://youtu.be/oDKhJVN3i_I>
Menurut kabar, pengeroyokan ini terjadi tanggal 30 September
2019 malam di sebuah pom bensin pejompongan. Artinya, setelah
Jokowi perintahkan polisi untuk tidak represif terhadap
mahasiswa-pelajar-demonstran. Faktanya?
<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>
不含病毒。www.avg.com
<http://www.avg.com/email-signature?utm_medium=email&utm_source=link&utm_campaign=sig-email&utm_content=emailclient>