......................Indonesia Merdeka hanjalah suatu Djembatan-----
                   Sekalipun djembatan emas! --- jang harus dilalui ......
                           Seberang djembatan itu djalan petjah djadi dua:
                                         satu ke Dunia Keselamatan Marhaen,
                                             satu dunia kesengsaraan Marhaen;
                                                satu dunia Sama-rasa-sama-rata
                                             satu dunia sama-ratap-sama-tangis.
                                        Tjilakalah Marhaen bilamana Kereta itu
                                                   masuk keatas djala jang 
kedua,
  Menudju alamnja Kemodalan Indonesia dan kebordjuisan Indonesia
                                    (soekarno, Mentjapai Indonesia Merdeka)
   
   
  catatan diatas adalah kutipan dari tokoh besar bangsa yang mengantarkan kita 
menjadi sebuah bangsa.................yang dikenal dengan nama Indonesia. (Bung 
Karno)
   
  Mungkin manjadi sangat relevan dengan masyaraklat kita di gorontalo saat ini 
yang telah berhasil membuat dan melalui sebuah jembatan perubahan yang kita 
sebut jembatan  perjuangan provinsi....dan beberapa Jembatan perjuangan 
kabupaten pemekaran 
   
  Substansi jembatan perjuangan tersebut adalah bermakna pembebasan atas 
dominasi atau hegemoni satu bangsa satu atas bangsa yang lain, etnis satu atas 
etnis yang lain, kelompok satu atas kelompok yang lain yang bersifat 
ekspolitatif dan diskriminatif dalam peran politik dan distribusi ekonomi yang 
tidak berimbang.
   
  Dalam lingkup nasional terbangun sebuah sikap  sentimen politik, nasionalisme 
 yang bersifat anti asing, secara regional dalam pemekaran provinsi gorontalo 
terjadi anti sulut atau minahasa. artinya fanatisme lokal menjadi sulit 
dikendalikan jika tidak ingin  dikatakan chaos,  segala yang berbau manado dan 
minahasa menjadi momok politik gorontalo, dalam rekruitmen PNS sangat gorontalo 
centris, segala urusan administrasi dan kompetensi menjadi terabaikan, kecuali 
urusan atau bidang kerja tehnis direlakan untuk etnis non gorontalo asal bukan 
manado. seperti pak anda dan bererapa staff dari Jakarta
   
  Jika demikian potret semangat peran politik lokal yang mengalami pembebasan 
dari dominasi etnis atau kelompok lain yang berkepanjangan, apakah kita dapat 
memahaminya atau kita akan menghukum sebagai sebuah pengingkaran terhadap 
demokrasi?
   
  Mungkin kita perlu membaca kembali semangat bung karno ketika memperjuangkan 
kaum marhaen....................
   
  Caring (catatan ringa) ini bukan sebuah justifikasi atas  pro dan kontra 
terhadap  sebuah polemik tentang pemekaran yang menimbulkan  Fanatisme Lokal 
dan menuntut peran politik yang lebih besar. tapi semata-mata sebagai sebuah 
renungan atas proses prosedur demokrasi dan substansi demokrasi.
   
  Yang perlu menjadi perhatian kita semua khususnya saudara2 kita di gorut dan 
bolango atau juga di level provinsi,  apakah momentum pemekaran ini dapat 
memperbaiki kehidupan sosial ekonomi-politik masyarakat setempat?  Banyak 
pengalaman di berbagai tempat mengajarkan ternyata perubahan itu ternyata tidak 
dengan sendirinya mengubah pola-pola dasar penguasaan ekonomi -politik oleh 
kelompok-kelompok dominan yang ada selama ini.
   
  Fakta menunjukan kepada kita bahwa kelompok-kelompok dominan semasa orde baru 
atau atau periode sebelum pemekaran pada dasarnya tetap merupakan kekuatan yang 
mampu mengendalikan ekonomi-politik saat ini, dapat kita sebutkan beberapa nama 
di gorontalo  bahkan mereka telah menjangkau arena politik pilkada dengan 
panji2 partai dengan agenda politik yang sangat fragmatis dan memperkuat posisi 
mereka sebagai borjuasi lokal yang didukung oleh kekuatan massa yang 
membutuhkan sedikit kenyamanan dan kelangsungan hidup yang bersedia menjadi 
penjaga dan preman sang patron yang dalam politik dikenal dengan hubungan  
patron dan klien.
   
  Jika demikian halnya, maka kaum marhaen berada pada jalan yang mana?
  dan kaum elit lokal menjadi borjuasi lokal baru yang akan dominan atas 
kelompok lain......
   
  Mungkin disini kita membutuhkan aluran tangan peran politik para intelektual 
dari gorontalo maju 2020 untuk memberikan penguatan terhadap peran Civil 
Society membangun demokrasi yang substansial,  tergantung pada peran dan 
kemampuan kita masing2.
   
  Mengapa kita (GM2020) karena kita bukan klien dari para patron yang ada di 
panggung  peran-peran politik lokal.
   
   
  salam 
   
   
  agung mozin
   
   
   
   
   
   

       
---------------------------------
Never miss a thing.   Make Yahoo your homepage.

Kirim email ke