Temans semua,

Salut untuk Ka Agung. Menulis seperti gaya dia itu susah juga. 
Setidaknya kita orang Gorontalo sudah punya intelektual idealis yang 
berkiprah di politik nasional melengkapi para idealis lainnya yang 
sudah duduk di DPR RI.

Sekadar tambahan untuk tulisan ka Agung, perjuangan pembentukan 
Provinsi Gorontalo (2000-2001) juga menggunakan isu etnis, 
primordialisme, dan "putra daerah". Tujuan penggunaan isu itu, 
sederhana saja, adalah untuk menggolkan kepentingan si pengguna isu.

Menurut hemat saya, untuk mengatasi isu teritorial seperti itu di 
Gorontalo, kita mesti menyediakan isu yang cerdas dan lebih menarik. 
Misalnya, rajin-rajinlah kita bicara tentang isu "meng-OK-kan otak 
orang Gorontalo", "mengatasi masalah kantong orang Gorontalo", serta 
"menjadikan masyarakat kita sebagai komunitas yang asyik punya".

Sulit untuk melawan isu-isu primordial itu jika kita tidak memberi 
alternatif isu yang lebih menarik dan lebih cerdas. Melulu menyatakan 
penolakan terhadap isu "putra daerah", misalnya, memang cukup efektif 
terkadang... Tetapi akan lebih mantap lagi bila kita mampu membuat 
seluruh saudara kita di Gorontalo berpikir tentang "kualitas lahir-
bathin SDM untuk kepentingan yang lebih besar".

Demikian. 

Odu olo atas atensinya,

Elnino

PS: Memang enak sekali saya bicara rada-rada 'teoretik' seperti di 
atas. Tetapi ketika memikirkan bagaimana konkritnya di lapangan, saya 
bingung euy..... Mohon solusi dari semua teman2 di milis ini.

Reply via email to