ViQ, kayaknya masalah ini pernah didiskusikan di milis ini, kalo tidak salah akhir tahun lalu.
Menurut ana. Kalo merujuk ke QS Al Baqarah:221, disitu dikatakan "Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik sebelum mereka beriman". Artinya *secara umum* laki-laki muslim haram menikah dengan wanita non Islam sebagaimana wanita muslimah yang haram dinikahi oleh laki-laki non muslim. Namun ada ayat yang mengecualikannya kalo ngga salah Al Maidah ayat 5. Menurut pendapat kebanyakan ulama keharaman menikahi wanita non muslim ini dikecualikan terhadap wanita dari kalangan Ahlul Kitab (Yahudi dan Nashrani), yang mana sejak awal wanitanya ini memeluk agama Yahudi atau Nashrani, bukan karena murtad. Tapi ada juga ulama menganggap makruh mengenai permasalahan ini. Mereka merujuk sebagaimana kisah Umar Bin Khattab yang pernah memerintahkan Hudzaifah untuk menceraikan istrinya yang beragama Yahudi. Dan perkataan beliau yakni kalo ngga salah bunyinya seperti ini "Allah mengharamkan menikahi wanita-wanita musyrik atas kaum muslimin dan saya tidak tahu sebuah kesyirikan yang lebih dahsyat dari wanita yang mengatakan bahwa Tuhannya adalah Isa, atau hamba dari hamba Allah. Namun Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menjelaskan bahwa ada perbedaan antara syiriknya orang-orang musyrik dengan syiriknya Ahlul Kitab, yakni kemusyrikannnya orang musyrik adalah asli ajaran mereka, sedangkan kemusyrikan pada Ahlul Kitab adalah bid'ah di dalam agama mereka. So... by default, Allah hanya membolehkan menikahi wanita Ahlul Kitab, jika wanita itu wanita yang selalu menjaga kehormatannya, selain itu hukumnya haram. Nah, saat ini yang perlu dipertanyakan itu adalah masih adakah wanita yang murni ahli kitab??? atau Adakah wanita Ahlul Kitab saat ini yang mampu menjaga kehormatannya??? Jangankan wanita Ahlul Kitab, wanita-wanita Muslim pun banyak yang tidak sanggup menjaga kehormatan diri mereka yang bisa saja disebabkan oleh profokasi wanita Ahlul Kitab. Logikanya... yang terpengaruh aja sudah sangat parah keadaannya, bagaimana dengan yang mempengaruhi. Adapun tentang teknisnya menikahi wanita Ahlul Kitab, sampai sekarang ana tidak mendapatkan referensi yang menjelaskan tentang hal ini. Yang ada hanyalah fatwanya MUI tentang haramnya menikah beda agama. Mending kita lebih berhati-hati dalam masalah agama untuk menghindari dosa... Wallahu'alam. 2008/10/23 VQ <[EMAIL PROTECTED]> > sur, > > satu yg masih mengganjal pa ana pe hati, kok ijab kabul di samakan dengan > akad jual beli. setahu saya ijab kabul adalah salah satu ritual perkawinan > yg sakral di mana kedua mempelai bersumpah dengan kitab suci atas nama > allah. sedang akad jual beli atas dasar kepercayaan dan kebutuhan. nah loh, > apakah orang nikah hanya karena di dasari kepercayaan dan kebutuhan ? > apalagi dalam akad nikah gimana yg nasrani bisa mengerti dan meyakini ucapan > kalimat dari penghulu islam kalo agama dan keyakinan saja sudah berbeda?/ > aduhhhhhhhhh...bingung men...tolong di perjelas supp.. > > > BI ADITU PA AMA > > VQ > > > Pada 23 Oktober 2008 12:41, Mansur Martam <[EMAIL PROTECTED]>menulis: > >> Om VQ yang terhormat... >> >> Dipostingan pertama jelas bahwa saya sependapat dan setuju dengan bolehnya >> lelaki muslim menikah dengan wanita kristen dan yahudi. Karena memang ini >> pendapat mayoritas ulama. Tidak ada alasan kuat yang mengharamkan pernikahan >> itu, selain hanya karena faktor lingkungan dan karakter si wanita kristen >> dan yahudi, yang katanya, tidak bisa dijamin lagi kesalahannya. Malah >> setelah menukil fatwa mufti Mesir, saya menambahkan. Dan namanya juga >> mensarikan, sedikit banyak saya tambahin atau kurangi, selama intisari dari >> tulisan itu tidak hilang. dan sengaja saya tuliskan sumbernya, agar pembaca >> bisa merujuk kesana nantinya. Nanti kalau saya balik, saya akan tunjukan >> buku-buku itu. Atau kalau mau pesan, kirimi aja uang kesini. Nanti saya akan >> belikan buku yang bisa menangkal dan menendang paham-paham liberal dan juga >> membendung paham-paham fundamentalis. Ups, saya orangnya moderat, karena >> al-Azhar mendidik kami menjadi kepala tidak dingin dan tidak panas. kayak >> air lawo2. :) >> >> Jawaban: >> Pertama: ijab qabul dalam pernikahan sama halnya dengan ijab qabul dalam >> transaksi muamalat. Dengan orang kristen dan yahudi kita bisa transaksi jual >> beli. Coba perhatikan, redaksi akad nikah, ada yang kurang tidak? >> Kedua: Memilih calon isteri muslimah saja, kita harus hati-hati, agar >> rumah tangga bisa bahagia, mawaddah dan penuh rahmat. Itu artinya, penting >> memilih calon isteri yang baik dan salehah. Dan kalau ada wanita kristen >> yang salehah zaman sekarang, saya siap dinikahkan dengannya. ini sekaligus >> menjawab pertanyaan yang ketiga. >> >> Salam. >> Bi Aditu Pa Ama >> >> --- Pada *Kam, 23/10/08, VQ <[EMAIL PROTECTED]>* menulis: >> >> Dari: VQ <[EMAIL PROTECTED]> >> Topik: Re: [GM2020] Apa Hukumnya Wanita Muslimah Menikah dengan Lelaki >> Kristen? to ustad mansur >> Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com >> Tanggal: Kamis, 23 Oktober, 2008, 10:48 AM >> >> >> sur, >> >> apakah pendapat yg di sarikan itu mewakili pandangan pribadi mu ataw hanya >> sekedar referensi ?? >> soalnya saya pengen tanya : >> 1. kalo di bolehkan kawin beda agama, trus ijab kabul nya pake agama apa >> ?? penghulunya dari agama apa ? karena prinsip ketuhanan islam dan >> kristen beda >> 2.agama nasrani ketika jaman rasullulah kitab dan ajarannya masih asli. >> jadi wanita2 nasrani pada jaman itu termasuk orang2 yg soleha. nah, dengan >> kehidupan sekarang dan isi alkitab yg sdh di rombak sana sini, bgmn pendapat >> anda ?? >> 3. kalo anda di nikahkan dengan wanita dari nasrani bgmn ?? >> >> salam dan sur i >> BI ADITU PA AMA >> >> VQ >> >> >> >> >> >> ------------------------------ >> Yahoo! sekarang memiliki alamat Email baru >> <http://sg.rd.yahoo.com/id/mail/domainchoice/mail/signature/*http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/> >> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan >> @rocketmail. br> Cepat sebelum diambil orang lain! >> > > > -- Salam, Suwito. blog : http://www.suwito.web.id ym : suwitopom