Salam,
Ibu Titien Yang Sangat Saya Cintai dan Banggakan...

Memang Undang-Undang kita bisa saja mengizinkan diskotik jika memenuhi syarat2 
tertentu. Dan kalau bicara Undang-Undang, berarti kita tidak sedang 
membicarakan dosa dan pahala. Sebab yang bicara dosa dan pahala adalah Hukum 
Islam. Contohnya begini; Sekh Puji menikah dengan Lutfiana Ulfa. Secara 
Undang-Undang pernikahan itu tidak dibenarkan karena melanggar tiga perkara: 1. 
Lutfiana belum cukup umur nikah, 2. Sekh puji tidak ada izin poligami, 3. Akad 
nikah tidak dicacatkan di KUA. Karena pernikahan ini tidak dibenarkan oleh 
Undang-Undang maka pelanggar dikenai hukuman atau denda. Bukan dosa. Sebab 
menurut Hukum Islam, ketiga pelanggaran diatas tidak membatalkan sahnya akad 
nikah karena tidak masuk dalam rukun dan syarat nikah. Sebaliknya, bila ketiga 
point diatas ditunaikan dan lalu ada salah satu rukun atau syarat nikah yang 
tidak terpenuhi, maka pelanggar mendapatkan dosa. Saya pikir ibu titin akan 
lebih hati-hati membedakan, mana sah menurut
 Undang-Undang dan Hukum Islam kita. Kembali ke diskotik, benar, kalau diskotik 
dilegalkan oleh negara, tidak kemudian praktek dalam diskotik itu menjadi benar 
dan tidak berdosa jika melakukan hal-hal buruk. Betapapun bagusnya sebuah 
diskotik, tetap praktek didalamnya bercampur dengan kemaksiatan, kalau tidak 
bisa disebut secara keseluruhan. Saya jadi teringat sebuah ungkapan yang sangat 
mendidik. Ungkapan ini dikhususkan kepada orang-orang yang sudah merasa biasa 
dan enjoi dengan kemaksiatan yang terjadi disekelilingnya. Yaitu, "Seorang yang 
berada dalam lingkungan pengap penuh bau kotoran setiap hari akan terbiasa 
penciumannya, akhirnya dia tidak mencium bau itu lagi"
Terakhir, saya hanya bisa tersenyum ketika membaca kalimat terakhir ibu Titien; 
"apa kita harus nyalahin orang2 yang pengen ke night club or what ever the 
name??". Ibu Titien yang Tak Kunjung2 Habis Penghormatan saya, tidak ada yang 
menyalahkan mereka, kalau memang mereka tidak merasa salah, dengan demikian, 
maka kitapun sebaliknya, HARUSNYA TIDAK MENYALAHKAN ORANG-ORANG YANG BERUSAHA 
MEMBERSIHKAN LINGKUNGAN MEREKA DARI MAKSIAT, WALAUPUN ITU DENGAN kekerasan, 
misalnya.

Salam.  

--- Pada Sel, 11/11/08, titien mohammad <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Dari: titien mohammad <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: Re: [GM2020] William Wallace, Pahlawan??? + To Bu Titin
Kepada: gorontalomaju2020@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 11 November, 2008, 1:13 PM










    
            
Ustadz Mansur yang terhormat...
 
Jawabannya liat langsung ke emailnya ya.. 
Titien FM    

 






From: Mansur Martam <ibnulkhairaat@ yahoo.co. id>
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Tuesday, November 11, 2008 4:07:25 PM
Subject: Re: [GM2020] William Wallace, Pahlawan??? + To Bu Titin








Ibu Titin yang saya Hormati.
Saya tau bahwa ibu adalah salah satu tenaga pendidik di salah satu universitas 
pendidikan di tanah air. Yang kebetulan mendapatkan rezeki belajar di luar 
negeri. Saya doakan, semoga ibu menjadi seorang pendidik yang baik dan menjadi 
suri tauladan bagi dosen-dosen lainnya. 
Selanjutnya, saya mau bertanya dua pertanyaan sederhana kepada ibu dosen. 
Sekaligus satu sanggahan.
Pertanyaan:
1. Buka diskotik ibu bilang sah-sah saja. Sah-sah menurut apa yang ibu dosen 
maksudkan?
Ustadz mansur yang terhormat.. 
Sah menurut apa?? mau nanya. apa ada undang-undang di Indo yang melarang 
dibangunnya discotik? atau undang-undang yang melarang orang ke discotik??? I 
dont think so.. 

2. Dilihat dari segi pendidikan, diskotik yang dibangun ditengah-tengah umat 
Islam yang taat beragama dan punya budaya (Gorontalo Misalnya), apakah tidak 
akan mempengaruhi moral, akhlak, dan adab orang-orang sekitaran? saya tidak 
paham, apa yang ibu maksud dengan kalimat SELAMA TIDAK MENGGANGGU HAK ORANG 
LAIN, MAKA TIDAK MENGAPA.
 
Mempengaruhi moral?? ahlak?? wah.. again  seperti yang saya bilang di email 
sebelumnya.. Semua tergantung pribadi masing-masing. . Kayaknya ti ustadz 
Mansur ini terlalu paranoid dengan kata discotic..club. .dan kehidupan malam 
lainnya.. Si ustadz sudah membayangkan kalo orang yang ke discotik atau bar itu 
pasti akan merusak akhlak.. Saya pribadi mau bilang.. Itu gak totally benar.. 
Ke discotik gak harus mabuk kan? gak harus minum kan?  atau ngedrug?? weew... 
cobalah ustadz..sekali2 ke tempat2 yang gitu..Untuk membuktikan kalo itu benar 
apa tidak seperti yang ada di benaknya pak Ustadz... Saya pernah diajak teman 
ke night club di  sini..Yang kata orang negara sekuler..saya rasa biasa aja 
ko.. Saya bisa milih mau ngapain aja.. minum pun ada air putih or oranye 
juice..asyik kan?? 
 Again..kita dihadapkan pada pilihan.. semua tergantung masing2 orangnya...Kalo 
teman saya bilang disini lah tempat kita menguji iman..wakakakkkk. ..

1. Sanggahan: Seakan ibu dosen mengatakan bahwa semua urusan baik buruknya 
seorang manusia ditentukan oleh pilihan hidupnya. Termasuk dalam hal ini, dia 
mau memilih menjadi buruk dengan masuk ke diskotik. Pada akhirnya, dia sendiri 
yang akan mempertanggungjawab kan keburukan dan dosanya dihadapan Tuhan. Saya 
dalam point ini sangat setuju. Namun pendapat itu tidak mutlak dan berhenti 
disitu saja. Sebab yang ibu dosen maksudkan hanya menyangkut HAK-HAK TUHAN. 
Hak-hak Tuhan pada umumnya bersifat memaafkan dan mengampuni, jika saja 
melanggar hak Tuhan dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Disisi
 lain, masih ada juga HAK-HAK MANUSIA yang juga harus dilindungi dan dihargai. 
Hak-hak ini bersifat merelakan jika saja ada hak sesama yang dilanggar. 
Artinya, jika tidak direlakan, maka berarti sipelaku akan berhadapan dengan 
sesamanya. Contoh hak manusia adalah mendapatkan lingkungan yang bebas polusi 
maksiat dalam lingkungan yang islami sangat dituntut oleh Islam. Saya pikir, 
hanya orang munafik saja yang suka merelakan lingkungan orang baik-baik 
terkotori oleh diskotik, misalnya.
 
Wah.. Munafik????  again..pak ustadz terlalu paranoid dengan kata discotikk... 
Makanya saya bilang tadi ustadz.. masing2 orang punya hak.. kalo ustadz mau 
menuntut seperti itu.. apa kita harus nyalahin orang2 yang pengen ke night club 
or what ever the name??
 
 
 
JADI PENASARA MO PANGGE PA TE USTADZ DI DISCOTIK EEYYY... AND WANNa SEE WHATS 
GONNA HAPPEN... 
 
 


Salam.
Mantan Mahasisiwa Jurusan Bahasa Inggris IKIP/UNG 2002

--- Pada Sel, 11/11/08, titien mohammad <[EMAIL PROTECTED] com> menulis:

Dari: titien mohammad <[EMAIL PROTECTED] com>
Topik: Re: [GM2020] William Wallace, Pahlawan??? + To Pak Abdul
Kepada: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Tanggal: Selasa, 11 November, 2008, 11:20 AM








Om.. kalo kata saya.. Mau dibuka discotik atau apapun di Indo or bahkan di 
Gorontalo.. sah-sah aja.. mau ikut apa gak.. mau clubing or apa aja..its their 
choice.. toh semuanya dah tau mana yang benar and mana yang salah.. soal dosa 
apa gak..saya rasa sebagai orang dewasa ( +18) kita udah bisa membedakan mana 
yg berdosa and mana yg gak.. toh masalah ini adalah masalah manusia dengan 
Tuhannya.. itu hak masing-masing utk nentuin kemana arah mereka....
 
kalo kata orang di sini.. WHO cares?? selama mereka gak ngeganggu hak2 aku...
 
 
 
Titien FM    

 






From: abdul ayub <rasyid_ayub@ yahoo.com>
To: gorontalomaju2020@ yahoogroups. com
Sent: Tuesday, November 11, 2008 3:06:46 PM
Subject: Re: [GM2020] William Wallace, Pahlawan??? + To Pak Abdul








 




Dapatkan nama yang Anda sukai! 
Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com.



      
      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      Berbagi foto Flickr dengan teman di dalam Messenger

Reply via email to