>Faktanya dan yang dikhawatirkan saat ini adalah: produksi Indonesia >sudah turun,(sekarang tinggal 1,2 juta bopd, perlu lihat grafik produksi >!), sedangkan penemuan baru ngga banyak, i.e reserve replacement >rationya rendah
Iseng-iseng saya pernah ngeplot annual production dari sekitar 12 lapangan minyak dan dan gas yang cukup besar. Untuk minyak kita memang sangat prihatin, karena produksi nasional masih mengandalkan dari lapangan yang sudah ditemukan tahun 40-an (Minas & Duri). Sementara untuk penemuan-penemuan baru kontribusinya masih jauh di bawah ke dua lapangan tsb. Untuk gas memang agak menggembirakan, karena lapangan-lapangan tua sudah 'terbaharui' oleh penemuan-penemuan yang lebih baru. Jadi produksi nasional boleh dikatakan cukup aman. Sebenarnya angka penemuan baru cukup besar (banyak, kurang lebih 30% dari seluruh lapangan yang ada sekarang), hanya saja reserves-nya memang kecil-kecil. Barangkali memang gajah-nya sudah pada habis ya, yang ada tinggal kelinci-kelinci saja. Kalau untung ya mungkin masih bisa nemu yang ukuran kerbau/sapi he...he...he.... Tapi sebenarnya ada fenomena yang agak sedikit memprihatinkan juga, karena hampir semua player itu senengnya 'ngrubutin' area yang sedang panas saja alias jarang yang berani bersolo karier di daerah yang agak 'nyleneh'. Coba perhatikan ramai di Natuna, ramai di Selat Makasar, dan sebentar lagi mungkin rame di East Java Sea he...he..he... Ini kali mungkin ada kaitannya dengan keberanian untuk 'thinking out of the box' yang belum termasyarakatkan ya..... salam, "Istadi, Bambang P" <[EMAIL PROTECTED]> 12/31/02 06:51 AM Please respond to iagi-net To: <[EMAIL PROTECTED]> cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Pak Nengah, Saya pikir sih ngga masalah pekerjaan diberikan ke sub-kontraktor atau service company yang asing ataupun yang semi asing (berafiliasi dengan perusahaan lokal). Kalau Exspan sih bisa kasih drillingnya ke Medco, anak perusahaannya sendiri,.. he he he. Kalau logging tool dll, perkembangan teknologi cepat sekali dan hampir ngga mungkin perusahaan lokal melakukannya sendiri tanpa keterlibatan asing sama sekali (dana, teknologi, expertise, knowledge). Asing tetap dibutuhkan dengan azaz saling menguntungkan tentunya. Saudi Aramco pun begitu, mereka majikannya, pihak asing sebagai konsultan dan service company. Skema kerjasama yang saling menguntungkan banyak, e.g Petrobras nya Brazil yang menggandeng TFE berusaha di Bolivia dan Argentina etc, etc,.. Faktanya dan yang dikhawatirkan saat ini adalah: produksi Indonesia sudah turun,(sekarang tinggal 1,2 juta bopd, perlu lihat grafik produksi !), sedangkan penemuan baru ngga banyak, i.e reserve replacement rationya rendah, dan kita hanya mengandalkan asing untuk melakukan exploration. Kata "hanya" mungkin perlu digaris bawahi. Padahal belum tentu aktifitas explorasi di Indonesia termasuk dari bagian agenda mereka (email saya yang pertama). Selain masalah2 dan strategy internal perusahaan2 migas, juga lead timenya yang lama antara exploration, discovery to first oil, dan belum tentu mereka bisa me-monetize usaha mereka, apalagi kalau kesandung kasus seperti Cepu atau Terang-Sirasun. Dimata mereka political dan security risk bukan isapan jempol belaka. Masalah diatas akan berakibat pada "long term impact" tapi mungkin saja pemerintah merasa ini bukan masalah, karena dewi fortuna masih berpihak pada kita. Lihat saja, pendapatan sektor migas melampaui target APBN 2002 karena harga minyak yang tinggi saat ini, kurs rupiah yang kuat dibandingkan dengan asumsi, sehingga pendapatan surplus 8% dari yang ditargetkan dalam APBN 2002. Jadi santai2 aja dulu akh,.. kumaha engke ! Toch masih ada beberapa mega projects yang bisa mendatangkan devisa dimasa mendatang (LNG Tangguh, LNG Donggi dll). Padahal ada beberapa hal yang perlu dicermati mengenai bisnis ini dimasa mendatang. Kalau saja kita mau mengantipasi keadaan buruk,.. barangkali kita musti mengambil alih beberapa bagian dari industri ini, termaksud fasa explorasi dengan studi2 khusus antara lain di daerah2/basin2 yang belum berproduksi. Pilihannya adalah menunggu orang lain untuk merubah nasib, atau diri kita sendiri yang berubah untuk merubah nasib. Kalau semua2nya diserahkan ke asing dan hanya menunggu asing saja mengambil daerah2 yang ditawarkan,.. mungkin bisa jadi sama saja dengan menunggu Godot,... Wallaahu a'lam bisshawab. wass.w.w. Bambang Istadi ConocoPhillips Inc. +1-281-293-3763 -----Original Message----- From: I Nengah D. Sadiarta [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Sunday, December 29, 2002 9:46 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil. Pak Bambang, Saya juga salut dengan Exspan atas prestasinya yang tidak kalah dengan oil company asing. Akan tetapi, apakah untuk pekerjaan2 yg di-subcontract-kan ke service company (drilling, logging dll) juga diberikan ke service company lokal yang tidak ada ada expat-nya? Salam, INS At 11:20 AM 12/27/02 -0600, you wrote: >Cak Noor, aku salut sama Exspan. Data produksi minyak yang saya punya dan ngga upto date, menunjukan mereka diposisi 4 setelah Caltex, Maxus dan TFE. Masih diatas BP, Unocal, Vico maupun Conoco dan Pertamina, padahal ngga punya expat (ini setahu saya, dan kakeknya Aris dan Shinta sudah pindah ke KL). Nah, siapa yang akan nyusul jadi Exspan2 lainnya ? Saya yakin mas Djoko atau Cak Noor sanggup mengelola daerah ex-Vico atau ex-Total umpamanya. >wass.w.w. > >Bambang Istadi >ConocoPhillips Inc. >+1-281-293-3763 > --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) ---------------------------------------------------------------------