Ass. Wr. Wb

Kawan-kawanku, mungkin kita selalu ingat rumus ekonomi yang sangat simpel
keuntungan adalah revenue - operating cost. Operating cost terdiri dari upah
pekerja, pembelian barang,pembelian teknologi
Kalau melihat rumus ini, maka agar devisa negara tidak terlalu banyak lari
ke luar negeri strateginya adalah memaintain upah pekerja untuk tidak boros
dikasihkan kepegawai asing, pembelian barang buatan dalam negeri tapi sayang
untuk bidang perminyakan ini dari hal yang kecil sampai besar masih diimpor
terutama dari USA, juga teknologi untuk meningkatkan produksi/explorasi
(contoh 3D seismic) masih bergantung pada teknologi luar negeri sehingga
tentu devisa akan lari ke luar negeri. Kalau melihat diatas kita dan
generasi penerus masih harus berjuang agar keuntungan untuk negara tetap
tinggi tidak hanya kebagian sisanya yang kecil, karena sebagian besar devisa
lari  ke luar negeri gara-gara tersebut diatas.

Agar keuntungan berputar didalam negeri maka usaha Exspan diantaranya
Drilling, simple logging dikejakan sendiri dengan menggunakan mostly
perusahaan lokal dan orang lokal yang tentu perlu kita dukung/perbaiki
bersama. 

Wassalam,
Rachmat S. Uweh
[EMAIL PROTECTED] 

>  -----Original Message-----
> From:         Toto Santosa  
> Sent: Monday, December 30, 2002 3:57 PM
> To:   Rachmat S Uweh; Hendri Wahyudiatmoko
> Subject:      FW: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
> 
> Fyi.
> 
> -----Original Message-----
> From: Istadi, Bambang P [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> <mailto:[SMTP:[EMAIL PROTECTED]]>
> Sent: Tuesday, December 31, 2002 6:52 AM
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:      RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
> 
> Pak Nengah,
> 
> Saya pikir sih ngga masalah pekerjaan diberikan ke sub-kontraktor atau
> service company yang asing ataupun yang semi asing (berafiliasi dengan
> perusahaan lokal).  Kalau Exspan sih bisa kasih drillingnya ke Medco, anak
> perusahaannya sendiri,.. he he he.  Kalau logging tool dll, perkembangan
> teknologi cepat sekali dan hampir ngga mungkin perusahaan lokal
> melakukannya sendiri tanpa keterlibatan asing sama sekali (dana,
> teknologi, expertise, knowledge).  Asing tetap dibutuhkan dengan azaz
> saling menguntungkan tentunya.  Saudi Aramco pun begitu, mereka
> majikannya, pihak asing sebagai konsultan dan service company.  Skema
> kerjasama yang saling menguntungkan banyak, e.g Petrobras nya Brazil yang
> menggandeng TFE berusaha di Bolivia dan Argentina etc, etc,..
> Faktanya dan yang dikhawatirkan saat ini adalah: produksi Indonesia sudah
> turun,(sekarang tinggal 1,2 juta bopd, perlu lihat grafik produksi !),
> sedangkan penemuan baru ngga banyak, i.e reserve replacement rationya
> rendah, dan kita hanya mengandalkan asing untuk melakukan exploration.
> Kata "hanya" mungkin perlu digaris bawahi. Padahal belum tentu aktifitas
> explorasi di Indonesia termasuk dari bagian agenda mereka (email saya yang
> pertama).  Selain masalah2 dan strategy internal perusahaan2 migas, juga
> lead timenya yang lama antara exploration, discovery to first oil, dan
> belum tentu mereka bisa me-monetize usaha mereka, apalagi kalau kesandung
> kasus seperti Cepu atau Terang-Sirasun.  Dimata mereka political dan
> security risk bukan isapan jempol belaka.
> Masalah diatas akan berakibat pada "long term impact" tapi mungkin saja
> pemerintah merasa ini bukan masalah, karena dewi fortuna masih berpihak
> pada kita. Lihat saja, pendapatan sektor migas melampaui target APBN 2002
> karena harga minyak yang tinggi saat ini, kurs rupiah yang kuat
> dibandingkan dengan asumsi, sehingga pendapatan surplus 8% dari yang
> ditargetkan dalam APBN 2002.  Jadi santai2 aja dulu akh,.. kumaha engke !
> Toch masih ada beberapa mega projects yang bisa mendatangkan devisa dimasa
> mendatang (LNG Tangguh, LNG Donggi dll). Padahal ada beberapa hal yang
> perlu dicermati mengenai bisnis ini dimasa mendatang.
> Kalau saja kita mau mengantipasi keadaan buruk,.. barangkali kita musti
> mengambil alih beberapa bagian dari industri ini, termaksud fasa explorasi
> dengan studi2 khusus antara lain di daerah2/basin2 yang belum berproduksi.
> Pilihannya adalah menunggu orang lain untuk merubah nasib, atau diri kita
> sendiri yang berubah  untuk merubah nasib. Kalau semua2nya diserahkan ke
> asing dan hanya menunggu asing saja mengambil daerah2 yang ditawarkan,..
> mungkin bisa jadi sama saja dengan menunggu Godot,... Wallaahu a'lam
> bisshawab.  
> wass.w.w.
> Bambang Istadi
> ConocoPhillips Inc.
> +1-281-293-3763
> 
> 
> -----Original Message-----
> From: I Nengah D. Sadiarta [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
> <mailto:[mailto:[EMAIL PROTECTED]]>
> Sent: Sunday, December 29, 2002 9:46 PM
> To:   [EMAIL PROTECTED]
> Subject:      RE: [iagi-net-l] Indonesia struggling to find new oil.
> 
> 
> Pak Bambang,
> Saya juga salut dengan Exspan atas prestasinya yang tidak kalah dengan oil
> company asing. Akan tetapi, apakah untuk pekerjaan2 yg di-subcontract-kan
> ke service company (drilling, logging dll) juga diberikan ke service
> company lokal yang tidak ada ada expat-nya?
> Salam, INS
> At 11:20 AM 12/27/02 -0600, you wrote:
>       >Cak Noor, aku salut sama Exspan.  Data produksi minyak yang saya
> punya
> dan ngga upto date, menunjukan mereka diposisi 4 setelah Caltex, Maxus dan
> TFE.
> Masih diatas BP, Unocal, Vico maupun Conoco dan Pertamina, padahal ngga
> punya expat (ini setahu saya, dan kakeknya Aris dan Shinta sudah pindah ke
> KL).  Nah, siapa yang akan nyusul jadi Exspan2 lainnya ? Saya yakin mas
> Djoko atau Cak Noor sanggup mengelola daerah ex-Vico atau ex-Total
> umpamanya. 
>       >wass.w.w.
>       >
>       >Bambang Istadi
>       >ConocoPhillips Inc.
>       >+1-281-293-3763
>       >
> 
> 
> 
> ---------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> 
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi
> Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> ---------------------------------------------------------------------
> 
> 
> ---------------------------------------------------------------------
> 
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> 
> 
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
> Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> 
> ---------------------------------------------------------------------

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi 
Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to