Sorri kiriman ulang - tadi keburu-buru di'klik' ... :)

Nah kalo ini yg dikau maksudkan. Aku lebih suka memanfaatkan pendekatan konsep 
"petroleum system" ... Kedalaman 2000-3000 meter (ultra deep) cukup menantang sebuah 
konsep, karena secara engineering, eksplorasi (data akuisisi), mengebor dan 
memproduksikan sumber alam di kedalaman ini memerlukan teknologi mekanik-konstruksi 
ekstra tuinggi.

Nah beberapa aspek dalam konsep "petroleum system" jangan dilupakan :

- Matured (effective) Source Rock --> HARUS ada
aku ga punya info ini (:(

- Reservoir --> could be any kind of rock .... 
Saya jadi inget presentasinya John Kaldi ttg "seal-reservoir" ... keduanya bisa 
terdapat dalam batuan apapun. Yg membedakan adalah porositas dan sifat 'porethroat'nya 
.... bisa saja "inter/intra granular grain", "pore fracture" (apalagi indonesia timur 
daerah aktif), dsb. Reservoir yg berhubungan dengan vulcanic juga bisa untuk di 
shallow water jelas ada (banyak) contohnya .... 
Selain itu juga kemungkinan adanya "contourites - reworking of turbidites"  - crita 
ini dari impiannya Emiliano Mutti wektu dulu field trip ke selatan kota Jogja th 
98(?). Nah kalo baca bukunya PakDe Mutti ttg deep water ini musti belajar 'deep water 
erosion', 'deep sea current', deep sea channel dll. Beliau crita kalo sakjannya sama 
saja prosesnya antara "subaerial sedimentation" dgn "sub-aqueus sedimentation" . ... 
yang membedakan keduanya hanya 'syarat batas' (ini bahasanya org fisika :) atau 
skalanya saja. Menurut beliau contourites ini terbentuk dari/berupa arus laminer 
sehingga akan terbentuk batuan yg well sorted di deep water dengan ketebalan 10-35 
meter... wuah boleh ngimpi donk !
Modelnya Mutti (kayaknya +Normark ya?) tidak mempermasalahkan sea level changes, 
sedangkan Vail model banyak dipengaruhi SL (?eustacy) ... nah mana model yang bagus ? 
... dulu PakDe Mutti bilang: "study the data you have and see for your self.

- Regional Seal (tadi kelupaan :) .... 
Nah ini juga suangat penting supaya minyak yg sudah terbentuk (generated/expelled) 
tidak lari kemana-mana ... kalo ngrembes pelan-pelan keatas ya sèèp (seep kt org sunda 
artinya habis :).

- Trap --> Can be "created" based on conceptual (?)

- etc (? eg.: retention dsb)

Nah asalkan semua faktor itu berinteraksi dalam "waktu" yang pas (critical time) --> 
then you have a play ...
Untuk Indonesia Timur aku juga bertanya-tanya, apa yg menjadi source rock dari 
petroleum system yg ada sekarang ini? misalnya yang di Seram (Kuffpec), atau 
ekivalensi dari 'source rock'-nya Wiriagar (Tangguh) dsk ?

Jadi menurut aku yg perlu dijawab dulu adalah --> apakah memungkinkan ada "Petroleum 
charging" ? Bukan ada tidaknya reservoir rocks.

Tapi secara praktis emang kebanyakan akhirnya 'njujug' saja di tempat berkumpulnya :( 
dan langsung dibom ... eh langsung di'Bor' ajah ..!!

hef e nais whik en ...

RDP
'akhirnya jum'at juga hari ini :p'

=====
>Benar, tidak setiap present-day deepwater setting harus memiliki deepwater
>reservoir. Arah diskusi yang saya inginkan sebenarnya adalah adakah
>deepwater reservoir (clastic) yang bagus (secara umum) di dearah yang tidak
>punya feeder delta. 
>
>Jika tidak ada, maka ranking daerah seperti ini akan menjadi kecil, tapi
>jika ada cara lain untuk membawa sedimen dari shelf ke deepwater setting,
>tentu harapan menjadi lebih besar. Pak Jossy sudah bercerita bahwa di lepas
>pantai Afrika barat ada deepwater petroleum province  yang tanpa delta besar
>untuk penyuplai sedimen. Offshore Mauritania sepertinya mewakili daerah
>seperti (tolong koreksi jika keliru). Daerah di sekitar lepas pantai Afrika
>Barat yang secara tektonik dianggap kurang aktif ternyata masih memiliki
>potensi, bagaimana dengan kawasan timur Indonesia yang dikenal aktif?
>
>min
>-----Original Message-----
>

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke