Rekan-rekan,

Ukur-mengukur di Google Earth (7 degree 31' 40.5" S   112 degree 42'
23.34" E), menarik garis lurus ke arah pantai, terukur jarak 17-20 km
(17.000-20.000 m), berarti hanya dibutuhkan luas penampang kanal
sebesar 2.5 m - 3.5 m untuk mengalirkan lumpur dengan kecepatan 1
m/hari.  Kecepatan selambat ini saya pikir cukup untuk mengendapkan
lumpur dengan sendirinya, jadi gak perlu bikin parit besar-besar,
mungkin cukup dengan lebar 3 m kedalaman 1 m (plus tebal konkrit
penahan rembesan yang sesuai). Weir tetap diperlukan untuk menjamin
keterendapan fasa solid.

Mungkin ide ini perlu dikonfron ke pihak-pihak "penyayang lingkungan"
dengan meminta data-data apa yang mendasari mereka menolak ide
membuang airnya ke laut. Airnya sendiri dapat saja dipergunakan untuk
menghasilkan garam dengan cara tradisional.

Resistensi dapat dikonfrontir dengan data-data ilmiah dan kepala
lapang rasional.

On 8/22/06, Fajar Lubis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Ini bukan masalah serang menyerang pak ;p

  Solusi dibuang ke laut..sepertinya merupakan solusi terakhir ketika semua
upaya bisa dikatakan `game over`. Hal ini dikarenakan cukup banyak
`resistensi` ..untuk ide yang satu ini.

  Sayang saya hanya bisa `menonton` fenomena ini sambil berdo`a. Kalau ada
yang bisa berbagi info..apakah sudah ada simulasi model perubahan tata ruang
di daerah ini untukmasa mendatang? Sambil menunggu hasil dari strategi
terakhir tim penanganan lumpur saat ini.


  Salam,
  Fajar (1441)
  [EMAIL PROTECTED] terang, saya sangat kagum dengan Lapindo yang mempercayakan
penanganan masalah ini kepada bangsa-nya sendiri...

Pak Eko <[EMAIL PROTECTED]> sudah menulis:
  Itu ide simple dari saya, dan pastilah akan banyak yang dapat
diserang. Tapi perlukah kita menyerang terus ide-ide?


                
---------------------------------
Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+
countries) for 2ยข/min or less.


---------------------------------------------------------------------
-----  PIT IAGI ke 35 di Pekanbaru
-----  Call For Papers until 26 May 2006
-----  Submit to: [EMAIL PROTECTED]
---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Reply via email to