Dear kawan-kawan

Kebetulan saya mengkoleksi paper tentang arkeologi, geologi, perjanjian lama 
tentang lembah SIDIM, tempat tenggelamnya kaun nabi Luth. Kebetulan saja, saya 
yang geologist di kampus FT-UGM di-SK-kan untuk mengajar Pendidikan Agama Islam 
untuk kelompok Teknik Geodesi dan Teknik Geologi, dan materi kebencanaan 
"geologi" pada jamannya nabi Nuh, nabi Luth, dan kaum Adh, dll sering saya 
sampaikan di kelas dan saya tulis ringkas untuk materi kuliah dari tinjauan 
Al-Quran, sebagaimana sebagian diungkap oleh Pak Nana Djumhana, sebetulnya 
banyak sekali ayat-ayat Al Quran yang membahas tentang itu, termasuk munculnya 
tanah liat yang panas, gunungapi Gomorah dll. Sementara dari Kitab Perjanjian 
lama (sebagaimana diulas Pak Awang) juga lama saya koleksi. Jadi memang menarik 
sebagai pembelajaran kebencanaan geologi bagi kaum-kaum terdahulu untuk leason 
learned kita semua. Harun Yahya (ilmuwan mesir) juga telah mempublikasikan 
kehancuran kaum Nabi Luth, cuma dia backgroun-nya
 bioteknologi. 
Publikasi dari Teknik Geologi Univ.di Israel juga cukup bagus dengan pendekatan 
dari kitab Perjanjian Lama. 

Tapi untuk ditarik ke Lumpur Porong, yooo..........., nanti dulu..lah...,
kelihatannya ada semacam turning point peradaban kita semua yang relevan dengan 
eksplorasi sumberdaya bumi, kebencanaan bumi dan sifat ke-ummatan pada umumnya. 
Mungkin mas Maryanto (CPI) bisa menghitung mundur tentang Turning Point dengan 
teori SALAM.........., whalaaahh...., piye jal..

salam semua
agus hendratno 


"Agus Sutoto (BWM)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:        v\:* 
{behavior:url(#default#VML);} o\:* {behavior:url(#default#VML);} w\:* 
{behavior:url(#default#VML);} .shape {behavior:url(#default#VML);}        
st1\:*{behavior:url(#default#ieooui) }                     Bapak2 ada tidak 
yang punya peta (ilustrasi sederhana juga OK), struktur regional daerah sekitar 
Sodom Gomorah,
  sehingga lebih mudah  memahami  telaah Pak Awang tentang hal ini. Tentu saja 
  dengan posisi geografis secukupnya.
  Saya pernah baca tapi lupa lagi (sudah cukup lama), bahwa rift di daerah ini 
dan 
  sea floor spreading nya tidak sekedar lateral pull apart, tetapi ada gerakan 
‘anti-clock wise’ nya
  dari Arabian Plate (Laut Merah lebih lebar di ujung selatan –Yaman dan 
menutup di kanal Suez-Aqaba)
   
  Agus
   
   
   
      
---------------------------------
  
  From: Nana Djumhana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Thursday, April 19, 2007 8:57 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan 
Gomora
  
   
    Memang kasus kaumnya Nabi Luth di Sodom dan Amurah (Gomora) itu termasuk 
bencana geologi. Artinya azab Tuhan kepada orang-orang yang perbuatannya 
kebangeten dan melampoi batas itu terjadi di tempat sesuai kondisi geologinya. 
Dan itu merupakan skenarioNya yang tidak diketahui manusia. Namun Allah telah 
menginformasikan kepada kita (para geoscientist) untuk memahami tentang 
kejadian tersebut secara jelas : "Mereka (kaum Luth) dibinasakan oleh suara 
keras yang menggelegar ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bagian 
atas kota itu terbalik ke bawah, dan Kami hujani mereka dengan hijaaratammin 
sijjiil (bongkahan/butiran  tanah terbakar). Sesungguhnya pada yang demikian 
itu merupakan ayat-ayat (Allah) bagi orang yang memperhatikannya. Dan 
sesungguhnya kota itu terletak pada sabiilimmuqiim  (jalur yang ditempatkan 
/ditetapkan). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan 
ayat-ayat (Allah) bagi orang-orang yang beriman" (QS Al Hijr 74-77). Cerita
 geologinya .... ya kira-kira begitu seperti yang disampaikan Pak Awang. 
Wallahu'alam.
  
     
  
    Tentang kasus lumpur Porong, sebaiknya jangan dianalogikan dengan kasus 
kaumnya Nabi Luth. Saya masih percaya bahwa kasus Porong bukan sebuah azab 
Tuhan seperti halnya terhadap kaumnya Nabi Luth, tetapi lebih pas mungkin 
sebagai teguran Tuhan, terutama terhadap para penguasa dan pengusaha negri ini.
  
     
  
    Wassalam,
  
    Nana
  
      ----- Original Message ----- 
  
    From: Ahmiyul Rauf 
  
    To: iagi-net@iagi.or.id 
  
    Sent: Wednesday, April 18, 2007 2:04 PM
  
    Subject: RE: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan 
Gomora
  
     
  
  Tulisan Pak Awang kali ini seolah mengamini berbagai pendapat yang sedang  
berkembang dalam beberapa milis dan blogs, bhw Jatim sedang menuju 
kehancurannya..Ada yang memprediksi bhw dalam jangka waktu 30 tahun luapan 
lumpur akan membanjiri kawasan sejauh Waru/Surabaya. Belum lagi kalau Allah 
menghendaki, Dia percepat aliran lumpur, sehingga yang harusnya habis dalam 30 
tahun, ditumpahkannya dalam waktu 5 tahun.. Mudah saja bagi Allah utk berbuat 
demikian. 
   
  Lagipula tenggelamnya satu peradaban tidak mesti membanding ke Sodom dan 
Gomorah; karena disekitar kita.  Mengambil contoh kehancuran peradaban 
disekitar Borobudur, misalnya. Kita tidak punya bukti dosa apa yang telah 
diperbuat oleh penduduk waktu itu disekitar Borobudur (e.g. dikalangan Sodom 
dan Gomorah, ummat Nabi Luth, berkembang kebiasaan homoseks), namun pasti ada 
maksud tertentu dari Yang Maha Kuasa, sehingga Peradaban Borobudur dihancurkan 
lewat letusan G. Merapi, sehingga seluruh kawasan itu terbenam timbunan 
piroklastik, sebelum kemudian digali kembali oleh Raffles. 
   
  LUSI tidak secara cepat menenggelamkan Porong. Kita tidak perlu menuduh 
siapapun yang berbuat dosa sehingga bencana ini datang. Namun kalau kita 
sebagai bangsa segera bertobat, lalu meminta kepada Allah agar bencana ini di 
hentikan, sebagai bangsa yang beriman insya Allah ada solusi terbaik 
ditunjukkanNya kepada kita. 
   
  Wassalaamu’alaikum
  Ahmiyul Rauf
  -----Original Message-----
 From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Wednesday, April 18, 2007 13:29
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Erupsi Gununglumpur 2000 BC : Kiamat di Sodom dan Gomora
   
  Hampir tiga tahun lalu di milis ini saya pernah menulis bahwa kiamat di Sodom 
dan Gomora adalah akibat bencana geologi. Kalau kita lihat geologi Palestina 
dan Laut Mati serta semua hasil penggalian arkeologi di wilayah ini, kita akan 
tahu bahwa di bawah Sodom dan Gomora terdapat tatanan kebencanaan geologi yang 
siap meletus kapan saja secara katastrofik. Dalam banyak kasus, kalau punya 
maksud tertentu, Tuhan jarang menciptakan sesuatu yang baru, Dia akan 
menggunakan tatanan yang telah diciptakan-Nya dan mendayagunakan-Nya. Banyak 
kisah-kisah menakjubkan di Perjanjian Lama yang bisa diterangkan sebagai masuk 
akal. Tetapi, hanyalah Tuhan yang berkuasa menggerakkan semua tatanan Bumi yang 
telah diciptakan-Nya. 
   
  Dalam kasus kiamat di Sodom dan Gomora, Tuhan barangkali hanya menggerakkan 
sejalur sesar besar mendatar yang memotong Laut Mati dari Danau Yordan sampai 
ke Teluk Akaba. Pergerakan sesar ini telah meletuskan tatanan geologi yang siap 
menjadi bencana di bawah Sodom dan Gomora. Mujizat yang tak bisa diterangkan 
dengan akal tentu banyak juga dan kalau kita orang percaya kita hanya perlu 
mengamininya. Apa susahnya buat Tuhan mengirim bola api dan belerang panas dari 
langit menghujani Sodom dan Gomora, tetapi Dia memilih mendayagunakan apa yang 
telah diciptakan-Nya di bawah Laut Mati. Sebab Tuhan atas Langit adalah juga 
Tuhan atas Bumi, semua tunduk kepada Sang Maha Pencipta.
   
  Melihat kasus erupsi gununglumpur LUSI yang sedang kita alami membuat saya 
teringat lagi akan tulisan yang pernah saya sebarkan via milis tersebut. Saya 
tentu tak akan mengulanginya lagi di sini, hanya ingin menulis saja lagi bahwa 
Sodom dan Gomora musnah oleh erupsi gununglumpur. Penggalian arkeologi yang 
telah dilakukan di kawasan Laut Mati padal tahun 1920-an oleh Fullbright dan 
Kyle berakhir dengan kesimpulan bahwa peradaban maju dan lahan sangat subur 
terdapat di wilayah ini pada 2500-2000 BC. Pada 2000 BC semuanya tiba-tiba 
lenyap. Dari kisah Alkitab di kitab Kejadian 19 kita tahu bahwa peradaban Sodom 
dan Gomora lenyap dalam satu hari pada sekitar 2000 BC berdasarkan kronologi. 
Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Sodom dan Gomora terdapat di pojok 
baratdaya Laut Mati, terkubur dalam endapan hasil erupsi – tak mengherankan 
mengapa tempat ini di Laut Mati menjadi tempat terdangkal.
   
  Penelitian geologi di sekitar Laut Mati menemukan bahwa laut Mati dan Danau 
Yordan adalah lembah retakan hasil pull-apart basin. Kedua wilayah air ini 
dilalui sesar besar mendatar dari Laut Merah-Teluk Akaba-Laut Mati-Lembah 
Yordan. Kalau kita mau tarik secara regonal lagi, jalur retakan ini memanjang 
sepanjang Laut Merah menuju Afrika dan akhirnya terhubung ke retakan besar 
terkenal di Afrika bagian timur (East African Rift System). Ini adalah jalur 
retakan paling aktif di Bumi. Sebagai pull apart basin, sedimentasi pengisi 
Laut Mati berjalan sangat cepat berasal dari tinggian di sekitarnya (Tinggian 
Moab). Sebagai wilayah di Timur Tengah yang terkenal sangat tereduksi, wajar di 
bawah Laut Mati ada lapisan-lapisan tebal garam, belerang, dan akumulasi minyak 
dan gas yang sebagian telah menjadi aspal. Sedimentasi cepat dan tak stabil 
telah memicu gerak diapir sedimen2 halusnya. Kalau kita melihat data seismik 
regional Laut Mati saat ini dari utara ke selatan, ada dua
 diapir besar di bawah Laut Mati : diapir Sedom dan diapir Lisan. Kedua diapir 
ini mengangkat lapisan2 garam, belerang, dan akumulasi aspal. Diapir Sedom 
adalah diapir yang pernah meletus di kota Sodom dan Gomora.
   
  Bila sesar besar mendatar Trans-Yordania bergerak, maka kondisi elisional 
akan segera terbentuk. Dalam kondisi demikian yang terjadi adalah urutan sbb. : 
gerakan sesar yang disertai gempa atau gempa yang menggerakkan sesar akan 
memecahkan sealing overpressured shales yang plastis dan buoyant. Release 
tekanan itu akan mengekspulsi pore fluids, air, minyak, gas dan semua materi di 
sekitar Teluk Mati termasuk garam dan aspal. Di dekat sesar, materi menjadi 
liquefied dan buoyant dan akan terekstrusi melalui zona sesar sebagai mud 
diapir dan mud volcano ke  permukaan lengkap dengan material ekstrusinya.
   
  Laut Mati adalah tepat merupakan transform boundary terhadap Arabian Plate 
dalam hubungannya dengan Lempeng Afrika dan Eurasia. Saat Lempeng Arab bergerak 
ke timur, membukalah Laut Merah dalam mekanisme incipient sea floor spreading. 
Ke utara, rifting Laut Merah bercabang dua splay, ke BL membentuk Teluk Suez, 
ke TL membentuk Teluk Akaba-Laut Mati-Sungai Yordan. Rift Teluk Suez kemudian 
aborted, mati, seperti aulacogen berhungan dengan collision African Plate vs. 
Anatolian Plate, sementara Teluk Akaba-Laut Mati-Yordan aktif dan pada 2000 BC 
dipakai Tuhan untuk menggerakkan diapir Sedom di bawah kota Sodom dan 
terjadilah bencana katastrofik itu.
   
  Belerang panas, garam, aspal, semuanya dalam keadaan terbakar tersembur ke 
langit kemudian menjatuhi Sodom dan Gomora, menutupi semua yang ada di 
permukaan Bumi dengan endapan belerang, aspal, dan garam. Sementara itu, gempa 
yang terjadi menunggangbalikkan semua yang ada di atas tanah sehingga tak ada 
satu pun yang tetap berdiri tegak di atas tanah  (“Kemudian Tuhan menurunkan 
hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari Tuhan, dari langit; 
dan ditunggangbalikkanNyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk 
kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah”  - Kejadian 19 : 24-25). Kiamat itu 
terjadi sehari-semalaman. Keesokan harinya, saat Abraham menengok,  dia 
memandang ke Lembah Yordan, ke Sodom, ke Gomora, di mana Lot keponakannya 
pernah tinggal, maka hanya dilihatnya asap dari Bumi membubung ke atas sebagai 
asap dari dapur peleburan (Kejadian 19 : 28)….
   
  “Sesungguhnya, akan datang hari yang ditetapkan Tuhan….Pada waktu itu kakiNya 
akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah 
timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi 
suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara 
dan setengah lagi ke selatan. Maka tertutuplah lembah gunung-gunungKu, sebab 
lembah gunung itu akan menyentuh sisinya; dan kamu akan melarikan diri seperti 
kamu pernah melarikan diri oleh karena gempa bumi…(Zakharia 14 :1, 4, 5)”
   
  Bukit Zaitun kelak akan retak dan rusak oleh pull-apart strike-slip fault…
   
  Salam,
  awang
   
   
   
    
  

       
---------------------------------
Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

Kirim email ke