Shofi, 

 

Saya juga setuju dengan pendapat Anda.   Presentasi Pak Kardaya ini
mungkin mirip dengan presentasi beliau waktu awal tahun di IPA.
Mengomentari point pertama, saya juga sama ragunya dengan Cak Noor.
Mungkin saja secara produksi ya, tetapi sebagai tambahan, sewaktu di
SEAPEX beberapa presenter menunjukkan jumlahh sumur explorasi tidak
seimbang dengan jumlah license yang dikeluarkan.  Ini artinya ada blok2
yang 'dipantek' orang tetapi tidak melaksanakan komitmen eksplorasinya.


 

Kalau soal tenaga kerja ya saya kurang mengerti juga ya, soalnya memang
tawaran kerja di luar negri tidak bisa disaingi oleh tawaran dalam
negri.  Wong namanya juga expat kok.  Mungkin kalo Jakarta ngga ribet
dan ngga macet dan sistem pendidikan untuk anaknya bagus, mereka akan
mikir2 untuk pindah ke luar.  Namanya juga negri sendiri, keluarga dan
teman2 ada di sini.  Biar bagaimana juga kalau menurut saya sejauh2nya
burung terbang, akan balik juga kok ke sarangnya...asal baliknya masih
pada saat usia produktif aja.  Ngobrol2 sama orang2, kekurangan orang
ini juga dialami di Vietnam.  Bukan di sini aja.  Cuma banyak yang
bilang kalau Vietnam lebih menarik untuk investment, birokrasinya lebih
dikit.  Nah, ada kemungkinan bakal kesedot lagi deh tuh ke Vietnam
tenaga kerja kita. 

 

Sekedar info...biasanya geoscientist perempuan yang punya suami yang
kerja mapan di Indonesia tidak mau bekerja di luar negri lho...

 

Parvita H. Siregar

Salamander Energy

Jakarta-Indonesia

 

 

Disclaimer:  This email (including any attachments to it) is
confidential and is sent for the personal attention of the intended
recipient only and may contain information that is privileded,
confidential or exempt from disclosure.  If you have received this email
in error, please advise us immediately and delete it.  You are notified
that using, disclosing, copying, distributing or taking any action in
reliance on the contents of this information is strictly prohibited.

________________________________

From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, May 24, 2007 6:43 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] FW : Info Migas Indonesia (dari Houston)

 

Saya belum bisa menarik alasan kunjungan ke Houston. Apakah GnG kita
yang terserap pasar disana tinggi? apakah tujuan utama kesana sekedar
sosialisasi kondisi perminyakan di indonesia? atau sebenarnya mau
mencoba merekrut kembali tenaga GnG yang terserap disana? 

 

Kalo tujuan yang terakhir yang dicari (perekrutan kembali tenaga GnG),
barangkali akan lebih efisien dan bagus daya saingnya dengan berkunjung
ke negara tetangga kita yaitu Malaysia dimana tenaga GnG indonesia saya
pikir melimpah ruah disana. 

 

Salam

 

Shofi


 

On 5/23/07, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

Dari milist tetangga,...

Ada comment ??

 

From: zulfakhar zulfakhar < [EMAIL PROTECTED]
<mailto:[EMAIL PROTECTED]> >
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 23, 2007 5:54:37 AM
Subject: [ex_ptb] Info Migas Indonesia

Friends,

 

Tadi malam Pak Konjen mengumpulkan para profesional migas Indonesia di
Wisma Indonesia Houston untuk sekedar ngobrol santai dengan Kepala
BPMIGAS dan rombongan (deputy, staff ahli Dept. SDM/Mantan Ka BPMIGAS
Pak Rahmat Sudibyo, Pofessor2 dari ITB) sehubungan dengan kunjungan team
BPMIGAS ke Houston. Ada beberapa point penting yang saya tangkap dari
diskusi tersebut yang akan saya share di sini: 

 

1. Penurunan produksi migas nasional yang terjadi sejak 1997 mulai
memasuki turning point dimana tahun ini sudah mulai terlihat menuju arah
kenaikan kembali. Kondisi ini banyak didukung dengan laju investasi
(lokal dan asing) yang mulai menanjak. ....This is good news...! 

 

2. Tenaga profesional migas yang ada saat ini di Indonesia sangat-sangat
kurang dan di BPMIGAS sendiri kekurangan hampir 100 orang staff
professioanal untuk mendukung laju investasi di sektor migas. Mengambil
tenaga dari PSC juga hanya memindahkan persoalan karena di hampir semua
PSC-pun sekarang sangat-sangat kekurangan tenaga professional. Artinya
orang2 migas yang ada dan beredar di Indonesia ya hanya yang itu-itu
saja dan laju kebutuhan tidak secepat laju perguruan tinggi produce
lulusannya ditambah dengan training development sampai menjadi staff
yang handal.  ....This is too bad....! 

 

3. Program retention akan digalakkan di PSC, dan BPMIGAS encourage PSC
di Indonesia agar memberikan remuneration package kepada tenaga
professional indonesia yang bersaing dengan para expat yang dipekerjakan
di Indonesia. BPMIGAS tidak akan menahan PSC untuk menaikkan
remuneration package pekerja national sama atau di atas tenaga expat
untuk competency dan fungsi yang sama. ...This is another good news....!


 

4. Para professional migas yang ada di luar Indonesia diharapkan suatu
saat dapat kembali ke Indonesia untuk bahu membahu meningkatkan produksi
migas Indonesia yang mulai melihatkan tanda-tanda kebangkitan. ...Let's
think about that....! 

 

5. Sedang dipikirkan untuk memperpanjang usia pensiun di atas 56 tahun
untuk tenaga migas untuk mengurangi gap yang cukup besar. Sudah banyak
PSC di Indonesia yang mengajukan usulan perpanjangan usia pensiun bagi
pekerjanya karena sumbangsihnya masih sangat diperlukan bagi perusahaan.
....This is good new....! Tapi mungkin nggak menarik bagi yang menunggu
mendapatkan pensiun muda dan terjun jadi wira usahawan...! 

 

6. BPMIGAS dan pemerintah Indonesian diharapkan dapat mencari sistem
kontrak karya migas yang baru yang lebih menarik bagi Indonesia seperti
service contract (buyback), license, etc. in addtion to PSC yang
sekarang masih diapakai sejak tahun 1965 atas perintah Presiden
Soekarno.  

 

7. ITB dan perguruan tinggi lainnya diminta untuk bekerja sama dengan
BPMIGAS dan masyarakat MIGAS Indonesia untuk mencari jalan meningkatkan
supply tenaga ahli / engineer untuk keperluan industri migas.

 

8. Target kenaikan produksi migas diharapkan dapat mencapai 30%. 

 

Diskusi terbuka dan santai diikuti sekitar 40~50 tenaga Professional
migas di Houston, tidak semunya dapat hadir karena short noticed dari
staff Konjen (kurang lebih hanya 1/3 dari yang ada di Houston). Diskusi
berlangsung sangat menarik sampai jam 10:30 malam. dan rombongan BPMIGAS
banyak mendapatkank masukan yang berupa kritik, saran dan pandagan2 yang
dapat ditindaklanjuti di tanah air. Atas nama pemerintah Pak Kardaya
mengekspressikan betapa pentingnya kunjungan ke Houston ini karena
industri migas memang headquartered di Houston. Kunjungan dinas beliau
ke perusaahaan migas di sini diharapkan dapat mendukung laju pertumbuhan
investasi migas indonesia yang tahun ini sudah mulai menggeliat kembali
secara positif. Pak Konjen sangat antusias untuk memfasilitasi pertemuan
seperti ini secara regular karena dalam beberaps bulan ke depan Kepala
BPMIGA dan rombongan akan mulai sering trip ke Houston untuk kunjungan2
dinas penting. Pertemuan berikutnya, masyarakat migas Indonesia di
Houston dengan pimpinan BPMIGAS, staff ahli, perguruan tinggi, dan
organisasi Migas Indonesia, dijadwalkan bulan Juli ini. 

 

OK segitu saja sekilas infonya, tetap optimis dengan dunia migas
Indonesia.

 

Cheers,

Zulfakhar

__._,_.___
 

Kirim email ke