Kalau berita dari malaysia, saya dapat info dari teman yg di petronas,
Katanya:
Yang datang petinggi2 Pertamina (VP exploration, dll....)
Didahului dengan presentasi ttg PT.PTM
Mereke membujuk agar supaya G&G-R yg sekarang jadi TKI di Malyasia
kerja di Pertamina, masalahnya sama loss generation.
Katanya lagi:
Sekarang Pertamina sudah berubah, dan kepingin menjadi pemain global
di industri migas.
Katanya juga:
Respons dari G&G-R ..wait and see...sampai sekarang.

Cheers,
TJ
  -----Original Message-----
  From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Thursday, May 24, 2007 6:43 AM
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Subject: Re: [iagi-net-l] FW : Info Migas Indonesia (dari Houston)


  Saya belum bisa menarik alasan kunjungan ke Houston. Apakah GnG kita yang
terserap pasar disana tinggi? apakah tujuan utama kesana sekedar sosialisasi
kondisi perminyakan di indonesia? atau sebenarnya mau mencoba merekrut
kembali tenaga GnG yang terserap disana?

  Kalo tujuan yang terakhir yang dicari (perekrutan kembali tenaga GnG),
barangkali akan lebih efisien dan bagus daya saingnya dengan berkunjung ke
negara tetangga kita yaitu Malaysia dimana tenaga GnG indonesia saya pikir
melimpah ruah disana.

  Salam

  Shofi


  On 5/23/07, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
    Dari milist tetangga,...
    Ada comment ??

    From: zulfakhar zulfakhar < [EMAIL PROTECTED] >
    To: [EMAIL PROTECTED]
    Sent: Wednesday, May 23, 2007 5:54:37 AM
    Subject: [ex_ptb] Info Migas Indonesia



    Friends,

    Tadi malam Pak Konjen mengumpulkan para profesional migas Indonesia di
Wisma Indonesia Houston untuk sekedar ngobrol santai dengan Kepala BPMIGAS
dan rombongan (deputy, staff ahli Dept. SDM/Mantan Ka BPMIGAS Pak Rahmat
Sudibyo, Pofessor2 dari ITB) sehubungan dengan kunjungan team BPMIGAS ke
Houston. Ada beberapa point penting yang saya tangkap dari diskusi tersebut
yang akan saya share di sini:

    1. Penurunan produksi migas nasional yang terjadi sejak 1997 mulai
memasuki turning point dimana tahun ini sudah mulai terlihat menuju arah
kenaikan kembali. Kondisi ini banyak didukung dengan laju investasi (lokal
dan asing) yang mulai menanjak. ....This is good news...!

    2. Tenaga profesional migas yang ada saat ini di Indonesia sangat-sangat
kurang dan di BPMIGAS sendiri kekurangan hampir 100 orang staff
professioanal untuk mendukung laju investasi di sektor migas. Mengambil
tenaga dari PSC juga hanya memindahkan persoalan karena di hampir semua
PSC-pun sekarang sangat-sangat kekurangan tenaga professional. Artinya
orang2 migas yang ada dan beredar di Indonesia ya hanya yang itu-itu saja
dan laju kebutuhan tidak secepat laju perguruan tinggi produce lulusannya
ditambah dengan training development sampai menjadi staff yang handal.
....This is too bad....!

    3. Program retention akan digalakkan di PSC, dan BPMIGAS encourage PSC
di Indonesia agar memberikan remuneration package kepada tenaga professional
indonesia yang bersaing dengan para expat yang dipekerjakan di Indonesia.
BPMIGAS tidak akan menahan PSC untuk menaikkan remuneration package pekerja
national sama atau di atas tenaga expat untuk competency dan fungsi yang
sama. ...This is another good news....!

    4. Para professional migas yang ada di luar Indonesia diharapkan suatu
saat dapat kembali ke Indonesia untuk bahu membahu meningkatkan produksi
migas Indonesia yang mulai melihatkan tanda-tanda kebangkitan. ...Let's
think about that....!

    5. Sedang dipikirkan untuk memperpanjang usia pensiun di atas 56 tahun
untuk tenaga migas untuk mengurangi gap yang cukup besar. Sudah banyak PSC
di Indonesia yang mengajukan usulan perpanjangan usia pensiun bagi
pekerjanya karena sumbangsihnya masih sangat diperlukan bagi perusahaan.
....This is good new....! Tapi mungkin nggak menarik bagi yang menunggu
mendapatkan pensiun muda dan terjun jadi wira usahawan...!

    6. BPMIGAS dan pemerintah Indonesian diharapkan dapat mencari sistem
kontrak karya migas yang baru yang lebih menarik bagi Indonesia seperti
service contract (buyback), license, etc. in addtion to PSC yang sekarang
masih diapakai sejak tahun 1965 atas perintah Presiden Soekarno.

    7. ITB dan perguruan tinggi lainnya diminta untuk bekerja sama dengan
BPMIGAS dan masyarakat MIGAS Indonesia untuk mencari jalan meningkatkan
supply tenaga ahli / engineer untuk keperluan industri migas.

    8. Target kenaikan produksi migas diharapkan dapat mencapai 30%.

    Diskusi terbuka dan santai diikuti sekitar 40~50 tenaga Professional
migas di Houston, tidak semunya dapat hadir karena short noticed dari staff
Konjen (kurang lebih hanya 1/3 dari yang ada di Houston). Diskusi
berlangsung sangat menarik sampai jam 10:30 malam. dan rombongan BPMIGAS
banyak mendapatkank masukan yang berupa kritik, saran dan pandagan2 yang
dapat ditindaklanjuti di tanah air. Atas nama pemerintah Pak Kardaya
mengekspressikan betapa pentingnya kunjungan ke Houston ini karena industri
migas memang headquartered di Houston. Kunjungan dinas beliau ke perusaahaan
migas di sini diharapkan dapat mendukung laju pertumbuhan investasi migas
indonesia yang tahun ini sudah mulai menggeliat kembali secara positif. Pak
Konjen sangat antusias untuk memfasilitasi pertemuan seperti ini secara
regular karena dalam beberaps bulan ke depan Kepala BPMIGA dan rombongan
akan mulai sering trip ke Houston untuk kunjungan2 dinas penting. Pertemuan
berikutnya, masyarakat migas Indonesia di Houston dengan pimpinan BPMIGAS,
staff ahli, perguruan tinggi, dan organisasi Migas Indonesia, dijadwalkan
bulan Juli ini.

    OK segitu saja sekilas infonya, tetap optimis dengan dunia migas
Indonesia.

    Cheers,
    Zulfakhar
    __._,_.___

Kirim email ke