Nimbrung...

 

Menggaris bawahi ulasan Mbak Parvita, ingat dulu ketika CPI awal-awal
operasi di Riau, yang termasuk penting mereka usahakan adalah memfasilitasi
berdirinya sekolah bermutu utk anak karyawannya, sehingga berdirilah Sekolah
Cendana mulai dari TK-SMA. Sampai hari ini banyak teman yang masih bertahan
berkarir ditengah hutan Riau karena kehidupan keluarga lebih normal, bisa
menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarga, sementara sekolah anak
tidak kalah bermutu, sarana perumahan dan fasilitas lainnya enjoyable, dll. 

 

So, uang tidak segalanya. Memperbaiki renumerasi saja jelas tidak cukup. DKI
perlu mengatasi lalulintas jkt agar tdk semakin macet, misalnya.. (duilee,
kok nyerempet2.)

 

Salam

Ahmiyul Rauf

 

-----Original Message-----
From: Parvita Siregar [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, May 24, 2007 07:21
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] FW : Info Migas Indonesia (dari Houston)

 

Shofi, 

 

Saya juga setuju dengan pendapat Anda.   Presentasi Pak Kardaya ini mungkin
mirip dengan presentasi beliau waktu awal tahun di IPA.  Mengomentari point
pertama, saya juga sama ragunya dengan Cak Noor.  Mungkin saja secara
produksi ya, tetapi sebagai tambahan, sewaktu di SEAPEX beberapa presenter
menunjukkan jumlahh sumur explorasi tidak seimbang dengan jumlah license
yang dikeluarkan.  Ini artinya ada blok2 yang 'dipantek' orang tetapi tidak
melaksanakan komitmen eksplorasinya.  

 

Kalau soal tenaga kerja ya saya kurang mengerti juga ya, soalnya memang
tawaran kerja di luar negri tidak bisa disaingi oleh tawaran dalam negri.
Wong namanya juga expat kok.  Mungkin kalo Jakarta ngga ribet dan ngga macet
dan sistem pendidikan untuk anaknya bagus, mereka akan mikir2 untuk pindah
ke luar.  Namanya juga negri sendiri, keluarga dan teman2 ada di sini.  Biar
bagaimana juga kalau menurut saya sejauh2nya burung terbang, akan balik juga
kok ke sarangnya.asal baliknya masih pada saat usia produktif aja.  Ngobrol2
sama orang2, kekurangan orang ini juga dialami di Vietnam.  Bukan di sini
aja.  Cuma banyak yang bilang kalau Vietnam lebih menarik untuk investment,
birokrasinya lebih dikit.  Nah, ada kemungkinan bakal kesedot lagi deh tuh
ke Vietnam tenaga kerja kita. 

 

Sekedar info.biasanya geoscientist perempuan yang punya suami yang kerja
mapan di Indonesia tidak mau bekerja di luar negri lho.

 

Parvita H. Siregar

Salamander Energy

Jakarta-Indonesia

 

 

Disclaimer:  This email (including any attachments to it) is confidential
and is sent for the personal attention of the intended recipient only and
may contain information that is privileded, confidential or exempt from
disclosure.  If you have received this email in error, please advise us
immediately and delete it.  You are notified that using, disclosing,
copying, distributing or taking any action in reliance on the contents of
this information is strictly prohibited.

  _____  

From: Shofiyuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, May 24, 2007 6:43 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] FW : Info Migas Indonesia (dari Houston)

 

Saya belum bisa menarik alasan kunjungan ke Houston. Apakah GnG kita yang
terserap pasar disana tinggi? apakah tujuan utama kesana sekedar sosialisasi
kondisi perminyakan di indonesia? atau sebenarnya mau mencoba merekrut
kembali tenaga GnG yang terserap disana? 

 

Kalo tujuan yang terakhir yang dicari (perekrutan kembali tenaga GnG),
barangkali akan lebih efisien dan bagus daya saingnya dengan berkunjung ke
negara tetangga kita yaitu Malaysia dimana tenaga GnG indonesia saya pikir
melimpah ruah disana. 

 

Salam

 

Shofi


 

On 5/23/07, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 

Dari milist tetangga,...

Ada comment ??

 

From: zulfakhar zulfakhar < <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
[EMAIL PROTECTED] >
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, May 23, 2007 5:54:37 AM
Subject: [ex_ptb] Info Migas Indonesia

Friends,

 

Tadi malam Pak Konjen mengumpulkan para profesional migas Indonesia di Wisma
Indonesia Houston untuk sekedar ngobrol santai dengan Kepala BPMIGAS dan
rombongan (deputy, staff ahli Dept. SDM/Mantan Ka BPMIGAS Pak Rahmat
Sudibyo, Pofessor2 dari ITB) sehubungan dengan kunjungan team BPMIGAS ke
Houston. Ada beberapa point penting yang saya tangkap dari diskusi tersebut
yang akan saya share di sini: 

 

1. Penurunan produksi migas nasional yang terjadi sejak 1997 mulai memasuki
turning point dimana tahun ini sudah mulai terlihat menuju arah kenaikan
kembali. Kondisi ini banyak didukung dengan laju investasi (lokal dan asing)
yang mulai menanjak. ....This is good news...! 

 

2. Tenaga profesional migas yang ada saat ini di Indonesia sangat-sangat
kurang dan di BPMIGAS sendiri kekurangan hampir 100 orang staff
professioanal untuk mendukung laju investasi di sektor migas. Mengambil
tenaga dari PSC juga hanya memindahkan persoalan karena di hampir semua
PSC-pun sekarang sangat-sangat kekurangan tenaga professional. Artinya
orang2 migas yang ada dan beredar di Indonesia ya hanya yang itu-itu saja
dan laju kebutuhan tidak secepat laju perguruan tinggi produce lulusannya
ditambah dengan training development sampai menjadi staff yang handal.
....This is too bad....! 

 

3. Program retention akan digalakkan di PSC, dan BPMIGAS encourage PSC di
Indonesia agar memberikan remuneration package kepada tenaga professional
indonesia yang bersaing dengan para expat yang dipekerjakan di Indonesia.
BPMIGAS tidak akan menahan PSC untuk menaikkan remuneration package pekerja
national sama atau di atas tenaga expat untuk competency dan fungsi yang
sama. ...This is another good news....! 

 

4. Para professional migas yang ada di luar Indonesia diharapkan suatu saat
dapat kembali ke Indonesia untuk bahu membahu meningkatkan produksi migas
Indonesia yang mulai melihatkan tanda-tanda kebangkitan. ...Let's think
about that....! 

 

5. Sedang dipikirkan untuk memperpanjang usia pensiun di atas 56 tahun untuk
tenaga migas untuk mengurangi gap yang cukup besar. Sudah banyak PSC di
Indonesia yang mengajukan usulan perpanjangan usia pensiun bagi pekerjanya
karena sumbangsihnya masih sangat diperlukan bagi perusahaan. ....This is
good new....! Tapi mungkin nggak menarik bagi yang menunggu mendapatkan
pensiun muda dan terjun jadi wira usahawan...! 

 

6. BPMIGAS dan pemerintah Indonesian diharapkan dapat mencari sistem kontrak
karya migas yang baru yang lebih menarik bagi Indonesia seperti service
contract (buyback), license, etc. in addtion to PSC yang sekarang masih
diapakai sejak tahun 1965 atas perintah Presiden Soekarno.  

 

7. ITB dan perguruan tinggi lainnya diminta untuk bekerja sama dengan
BPMIGAS dan masyarakat MIGAS Indonesia untuk mencari jalan meningkatkan
supply tenaga ahli / engineer untuk keperluan industri migas.

 

8. Target kenaikan produksi migas diharapkan dapat mencapai 30%. 

 

Diskusi terbuka dan santai diikuti sekitar 40~50 tenaga Professional migas
di Houston, tidak semunya dapat hadir karena short noticed dari staff Konjen
(kurang lebih hanya 1/3 dari yang ada di Houston). Diskusi berlangsung
sangat menarik sampai jam 10:30 malam. dan rombongan BPMIGAS banyak
mendapatkank masukan yang berupa kritik, saran dan pandagan2 yang dapat
ditindaklanjuti di tanah air. Atas nama pemerintah Pak Kardaya
mengekspressikan betapa pentingnya kunjungan ke Houston ini karena industri
migas memang headquartered di Houston. Kunjungan dinas beliau ke perusaahaan
migas di sini diharapkan dapat mendukung laju pertumbuhan investasi migas
indonesia yang tahun ini sudah mulai menggeliat kembali secara positif. Pak
Konjen sangat antusias untuk memfasilitasi pertemuan seperti ini secara
regular karena dalam beberaps bulan ke depan Kepala BPMIGA dan rombongan
akan mulai sering trip ke Houston untuk kunjungan2 dinas penting. Pertemuan
berikutnya, masyarakat migas Indonesia di Houston dengan pimpinan BPMIGAS,
staff ahli, perguruan tinggi, dan organisasi Migas Indonesia, dijadwalkan
bulan Juli ini. 

 

OK segitu saja sekilas infonya, tetap optimis dengan dunia migas Indonesia.

 

Cheers,

Zulfakhar

__._,_.___
 

Reply via email to