> 
> 
Leo

Saya kira benar itu , walaupun
"kenapa begitu" harus dicari alasan-nya , dan ini merupakan
topik tarik ulur antara "bagaimana Negara mendapatkan keuntungan
se-banyak2nya dan kontraktor mendapatkan keuntungan , akan tetapi
se-sedikit2ya ".(karena kalau kontraktor , apalagi asing ketahuan
untungnya besaaaar sekali , pasti bakalan ribuut).
Nah kan susah ,
wong eksplorasi itu masih belum tentu hasilnya kok .>


    Si - Abah, 
> 
> 
> 
> Jadi problemnya bukannya pada menurunnya cadangan, tapi keberanian

> mengeksplor .... 
> 
> 
> 
>
Leo 
> 
> ________________________________ 
> 
> 
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
>
Sent: Thursday, June 21, 2007 3:12 PM 
> To: iagi-net@iagi.or.id

> Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Oil&Gas] Raport merah lima
tahunan migas di 
> Indonesi 
> 
> 
> 
>> Leo 
> 
> Kalau sumberdaya , secara pemikiran
eksplorasi SEMESTINYA kita akan 
> lebih 
> banyak , kita
kan memiliki lebih banyak cekungan sedimen tersier , belum 
> lagi

> yang Mesozoik-nya. 
> Kalau dikatakan
"mature" memang kita tahu beberapa cekungan sedimen 
>
tersier 
> kita sudah cukup "mature". Akan tetapi kita
mesti menganggap bahwa "new 
> oil" 
> in the
old area masih selalu mungkin . Tingal kita mau atawa ndak 
>
,melakukan 
> intensifikasi yang "cerdas". 
>
Tapi cerdas saja tidak cukup kalau tidak ada "hepeng". jadi kita
juga 
> harus 
> cerdas dalam melakukan pencarian hepeng ,
baik dari dalam mapun dari luar 
> negeri. 
> 
>
Payah-nya banyak orang kaya dinegeri ini takut kalau masuk ke-ekplorasi,

> ini 
> saya alami sendiri . 
> 
>
Jadi.................., saya fikir kalau uang "haram" dimasukan
untuk 
> eksplorasi mugkin pelakunya "dimaafkan " ,
bagaimana ya ???? Heeheee , 
> pasti 
> banyak lho duit
seperti itu. 
> 
> Si-Abah 
> 
>
_____________________________________________________________________ 
>> 
>> Kalau saya tidak melihat ke situ, Abah. Yang
saya mau lihat apakah 
>> karena 
>> kita duluan
eksplorasi, field kita kebanyakan sudah mature, jadi jumlah 
>>
minyaknya juga lebih sedikit, sehingga ada penurunan produksi minyak. 
>> 
>> 
>> 
>> Just curious saja
sih, Abah. 
>> 
>> 
>> 
>> Leo

>> 
>> 
>> 
>>
________________________________ 
>> 
>> 
>

From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
>>
Sent: Thursday, June 21, 2007 1:48 PM 
>> To:
iagi-net@iagi.or.id 
>> Subject: RE: [iagi-net-l] Re:
[Oil&Gas] Raport merah lima tahunan migas 
>> di 
>> Indonesi 
>> 
>> 
>> 
>> <deleted to save bandwidth> 
>> 
>>

>> Kalau melihat bahwa Shell (dan Schlumberger ???) lahir di
Indonesia , 
>> mestinya kita lebih dahulu jauh dari Malaysia.

>> 
>> Tapi Leo , kan bukan siapa yang lebih
dulu-An yang akan lebih pinter , 
>> tetapi siapa yang rajin ,
konsisten dan mau bekerja lebih keras. 
>> Apakah kita kurang
bekerja dengan rajin ???? 
>> 
>> Wah , silahkan
jawab sendiri deh . 
>> 
>> 
>> Si-Abah

>> 
>> 
>> Kalo boleh dapat info lebih
lengkap : Kapan sejarah eksplorasi 
>> Indonesia 
>>> dimulai, dan kapan sejarah eksplorasi Malaysia dimulai? 
>>> 
>>> Thanks, 
>>> LL 
>>> 
>> 
>> 
>> 
>>

> 
> 

Kirim email ke