Coba kalau kita tawarkan kepada mahasiswa yang mau menjadi volunteer
membangun dan merawat blog untuk ulasan-ulasan Pak Awang saya yakin banyak
yang antri. Pak Awang tetap konsisten membuat ulasan-ulasan di IAGI net
kemudian ulasan tersebut dimasukan oleh volunteer ke blog-nya Pak Awang
secara otomatis (dengan sedikit editing tentunya).

OK adakah yang mau menjadi volunteer,..?

cp



                                                                       
             Awang Satyana                                             
             <[EMAIL PROTECTED]                                         
             oo.com>                                                    To
                                       iagi-net@iagi.or.id             
             11/21/2007 12:44                                           cc
             AM                                                        
                                                                   Subject
                                       RE: [iagi-net-l] Die Vermessung Der
             Please respond to         Welt - Mengukur Dunia (Kehlmann,
             <[EMAIL PROTECTED]         2005, 2007)                     
                   .id>                                                
                                                                       
                                                                       
                                                                       
                                                                       
                                                                       




Pak Jossy,

  Saya tidak punya blog pribadi, pasti tidak akan sempat untuk merawatnya
dari waktu ke waktu. Tetapi, beberapa tulisan saya yang mungkin
dipertimbangkan menarik untuk konsumsi khalayak ramai, suka muncul di
beberapa blog. Tulisan2 itu asalnya dari tulisan2 saya di milis2 yang saya
jadi anggotanya, beredar secara berantai, akhirnya muncul di blog ini dan
blog itu. Biasa terjadi hal seperti itu.

  Kelak mungkin kalau punya waktu lumayan lowong saya akan coba membuat
blog pribadi. Untuk itu, saya pasti akan banyak bertanya kepada Pak Rovicky
atau Pak Wahyu Budi, rekan2 di milis ini yang punya blog pribadi. Sekarang
ini, hampir tidak mungkin buat saya membuat blog dan terutama merawatnya.
Baca buku saja biasanya saya lakukan di perjalanan ke/dari kantor (maka
saya naik angkutan umum saja ke kantor biar bisa baca, lumayan bisa 2-3 jam
membaca ), atau setelah lewat pukul 23, bersaing dengan rasa kantuk.

  Ulasan2 tentang buku2 memang dimaksudkan untuk berbagi kesukaan sesudah
membacanya, sekaligus menginformasikan bahwa ada buku2 bagus yang enak
dibaca dan perlu. Membaca buku masih tetap memperkaya imajinasi (kalau
nonton TV tentu imajinasi kita dimatikan), menantang pikiran, melatih sel2
otak agar bekerja, dan tentu aksioma lama tetap berlaku :  menambah
pengetahuan. Maka, baca saja bukunya daripada sekedar ulasannya he2...

  salam,
  awang

"Inaray, Jossy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak Awang,

Sudah waktunya nih utk membuat blog yang berisi ulasan2 semua buku yang Pak
Awang pernah baca, for sure saya adalah visitor pertama utk blog nya Pak
Awang, atau sudah adakah?

Salam,

JOSSY

-----Original Message-----
From: miko [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, November 20, 2007 5:52 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt - Mengukur Dunia
(Kehlmann, 2005, 2007)

Pak Awang,

Ulasan Pak Awang benar-benar sangat menghipnotis , sangat menarik , dan
sangat asyik dibaca. Seandainya penulis novelnya, Daniel Kehlmann , atau
penterjemah / penerbitnya membaca ulasan Pak Awang, pastilah apresiasi
tinggi akan diberikan ke Pak Awang.

Dan alangkah bermanfaatnya kalau ulasan Pak Awang ini dapat dimuat di media
cetak nasional, agar dapat dibaca oleh khalayak ramai . Kita sangat
memerlukan ulasan semacam yang ditulis oleh Pak Awang ini, agar semangat
untuk mengeksplorasi alam dan lingkungannya terus membara di jiwa kita.

Selamat ya Pak Awang,

MGBU
mang Okim


----- Original Message -----
From: "Awang Harun Satyana"
To:
Sent: Tuesday, November 20, 2007 3:09 PM
Subject: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt - Mengukur Dunia (Kehlmann,
2005, 2007)


"Die Vermessung Der Welt" (Measuring the World) adalah sebuah novel sains
setengah komedi asal Jerman tulisan Daniel Kehlmann yang baru diterjemahkan
oleh Desti Nur Aini dan enam kawannya dan diterbitkan oleh Penerbit
TransMedia Pustaka, Tangerang pada tahun ini. Tidak gampang menemukan buku
ini, saya pun kebetulan saja menemukannya di sebuah toko buku dan hanya
satu2nya, entah laku atau memang si toko buku hanya sedikit sekali
memesannya.



Mengapa saya tulis ulasannya buat IAGI-net ? Tentu ada geologinya, bahkan
lumayan penuh. Novel ini menurut saya bukan novel yang biasanya fiktif,
tetapi lebih semacam biografi dua ilmuwan Jerman yang terkenal pada
zamannya, yaitu Alexander von Humboldt, si penyelidik alam yang sangat
terkenal penjelajahannya ke Amerika Selatan, dan Karl Friedrich Gauss, si
raja matematika yang mengukur dunia tanpa pernah meninggalkan tanah
kelahirannya.



Novel setebal 350 halaman ini terbagi atas enam belas bab berganti-ganti
bercerita tentang Humboldt dan Gauss secara terpisah, masa-masa mudanya
membangun reputasinya, sampai dalam tiga bab terakhir dua-duanya bertemu
pada masa tua mereka dan kompak melakukan pemberontakan terhadap
pemerintahan saat itu.



Latar belakang cerita terjadi saat Jerman, Prancis, Afrika Utara, dan
Amerika Selatan pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Dua pemuda
Jerman, Humboldt dan Gauss, "melanglang buana" berusaha mengukur dunia.
Alexander von Humboldt, seorang bangsawan, berupaya menyusuri hutan
belantara dan padang rumput, menjelajah Orinoko, menguji coba efek racun
yang ditemuinya di bangsa-bangsa suku Indian kepada dirinya sendiri,
mencicipi kotoran burung, mengukur temperatur petir, kemana-mana membawa
barometer, mendaki gunung tertinggi, masuk ke setiap lubang yang ditemuinya
di tanah untuk membuktikan bahwa neputisme Abraham Werner salah, mengamati
serangga dan burung-burung, menghitung kutu di kepala penduduk pribumi, dan
pekerjaan-pekerjaan ilmuwan eksentrik lainnya termasuk mengikatkan diri di
ujung kapal di tengah badai lautan untuk mengetahui efek kuatnya angin
badai. Perjalanannya selama lima tahun (1799-1804) menghasilkan puluhan
peti
kayu berisi sampel-sampel batuan, serangga, burung, tanaman, dll.



Pemuda satunya lagi, Karl Friedrich Gauss, dijuluki sang raja matematika,
geodesi, dan astronomi, malah hampir seluruh waktunya tidak ke mana-mana
selain di Gottingen rumahnya demi membuktikan bahwa kalau dunia ini bulat,
cukup dengan melakukan perhitungan-perhitungan matematis nan rumit,
pengukuran2 geodetik sederhana, dan peneropongan langit malam. Untuk
berbicara di sebuah forum para ilmuwan saja, Gauss mesti ditipu dulu agar
mau berangkat.



Dua-duanya mengukur dunia, yang satu menempuh jarak ribuan kilometer,
satunya lagi cukup di Gottingen saja.



Dunia sejarah mengenal von Humboldt sebagai si Columbus kedua, yang
sama-sama mendapatkan anugerah dan sokongan luar biasa dari raja Spanyol
untuk mengembara (meskipun von Humboldt orang Jerman). Sementara, Gauss
dikenal sebagai ahli matematika terhebat setelah Isaac Newton. Sejarah
menentukan keduanya bertemu pada tahun 1828 di Berlin ketika mereka sudah
tua, terkenal, dan berperilaku aneh-aneh. Lalu mereka sama-sama terlibat
jauh dalam kerusuhan politik di Jerman pasca runtuhnya pemerintahan
Napoleon.



Asyik membaca bab demi bab petualangan dua orang hebat ini, membuat kita
menggeleng-gelengkan kepala dan terkekeh sendirian. Dialog-dialognya
menakjubkan. Menghibur, penuh humor dengan cara yang ringan, mendalam, dan
cerdas. Penerjemahannya bagus, tidak kaku sama-sekali.



Kita soroti Alexander von Humboldt (1769-1859) sebab ia juga pantas
dijuluki
pendekar geologi. Penelusuran saya atas biografinya (bukan dari novel ini)
mengkonfirmasi apa yang ditulis Daniel Kehlmann ini, maka saya menyebut
novel ini bukan fiktif tetapi fakta.



Sisi geologi yang menarik adalah bahwa Alex Humboldt telah menyiapkan
dirinya sebagai geologist sebelum melakukan penjelajahannya. Kegemarannya
adalah alam, apapun yang ada di alam dia pelajari, begitulah memang umumnya
para penjelajah zaman dahulu. Maka dia belajar biologi, geologi, anatomi,
astronomi, fisika, bahasa, dan lain-lain yang sekiranya diperlukan dalam
penjelajahan. Maka, karya-karya tulis von Humboldt pun macam-macam jadinya,
mislanya "Mineralogische Beobachtungen über einige Basalte am Rhein
(Brunswick, 1790)", - ciri-ciri mineralogi beberapa basalt di sungai Rhein;
"Florae Fribergensis Specimen" (1793) -contoh-contoh tumbuhan dari Friberg;
dan "Versuche über die gereizte Muskel- und Nervenfaser" -sistem gerak otot
dan saraf (Berlin 1797). Tulisan pertama penting untuk pertarungan antara
konsep neptunisme dan plutonisme asal batuan, dan tulisan ketiga telah
mengilhami ilmuwan Italia Luigi Galvani tentang respon otot terhadap arus
listrik.



Von Humboldt belajar geologi dari Abraham Gotlob Werner yang saat itu
terkenal se-Eropa sebagai ahli geologi kenamaan di Technische Universität
Bergakademie Freiberg, sebuah sekolah pertambangan terkenal di Freiberg.
Werner berpendapat bahwa semua lautan adalah asal-usul batuan (universal
sea), termasuk untuk batuan beku, hasil kristalisasi air laut. Bahwa
gunungapi, apinya atau lavanya bukan berasal dari magma, tetapi dari
lapisan
batubara yang terbakar. Teorinya sangat terkenal pada zamannya. Sebelum
James Hutton di Skotlandia melawannya dengan plutonisme, sesungguhnya
muridnya sendiri, yaitu Alexander von Humboldt yang melawannya. Tulisan
pertamanya tahun 1790 tentang sifat mineralogi basalt itu adalah perlawanan
pertamanya. Tetapi, selama penjelajahannya ke Afrika dan Amerika Selatan
selama lima tahun itulah ia mendaki semua gunung dan masuk ke semua lubang
pertambangan atau gua sumuran untuk membuktikan bahwa gurunya itu salah
berpendapat bahwa semua batuan berasal dari lautan.



Abraham Gotlob Werner mengajarkan bahwa perut bumi itu dingin dan kokoh.
Pegunungan terbentuk melalui endapan kimiawi dari samudra yang menyusut di
zaman purba. Api yang muncul dari gunung berapi sama sekali tidak berasal
dari dalam perut bumi. Api membesar karena tumpukan batu bara yang
membakarnya. Sedangkan inti bumi sendiri berasal dari batuan keras. Suatu
kali, Werner pernah mematahkan hidung seorang mahasiswa yang meragukan
teorinya. Bertahun-tahun sebelumnya bahkan ia pernah menggigit telinga
mahasiswa yang menyepelekan teorinya. Werner juga adalah seorang alchemist
terakhir, yang meramu teori-teori tentang bumi dengan upacara-upacara
memanggil setan dan api. Tanya Werner kepada Humboldt, "Apakah Anda seorang
Neptunis dan percaya akan adanya perut bumi yang dingin ?" "Apakah Anda
memiliki seorang kekasih ?" Jawab Humboldt, "Tidak, itu hanya akan
menghalangi saja" "Orang akan menikah jika tidak merencanakan sesuatu yang
penting dalam hidupnya", kata Humboldt. Balas Werner, "Seorang pria yang
tidak menikah belum menjadi seorang Neptunis sejati" (dan ternyata memang
von Humboldt tetap membujang seumur hidupnya - bukan karena ia memang bukan
Neptunist, tetapi karena ia memang tidak mau menikah). Humboldt belajar
geologi tiga bulan dari Werner, setiap pagi selama enam jam ia berada di
bawah tanah di pertambangan Freiberg, dan mulai dari situ dia merasa bahwa
Werner salah, sebab semakin turun jauh ke bawah semakin panas, -tidak ada
perut Bumi yang dingin.



Neputisme Werner sangat terkenal di Jerman, dan siapa pun yang berpendapat
lain adalah orang yang hina dan pantas masuk neraka, begitulah katanya.
Bahkan Goethe sendiri menasihati begini kepada von Humboldt saat dia mau
pergi melanglang benua. "Sebuah usaha yang berani. Yang terpenting adalah
meneliti gunung berapi untuk mendukung teori Neptunisme. Tidak ada api di
perut bumi. Pusat alam bukanlah lava yang bergolak. Hanya jiwa yang rusak
yang dapat memunculkan pikiran menjijikkan seperti itu" Humboldt berjanji
untuk mengamati gunung berapi. Maka, von Humboldt meneliti dan mendaki
semua
gunungapi yang ditemuinya, dan masuk ke setiap lubang di tanah yang
ditemuinya, dan ....makin yakinlah ia bahwa Werner, gurunya, salah -
ternyata ada api di perut bumi.



Adalah vom Humboldt juga salah seorang yang paling pertama berpendapat
bahwa
Amerika Selatan dan Afrika pernah bersatu berdasarkan peneltian semua
organisme dan formasi batuan yang ditemuinya dalam penjelajahannya selama
lima tahun.



Pengalamannya selama lima tahun dia bukukan dalam seri buku puluhan volume
berjudul "Kosmos" yang ditulisnya selama 21 tahun, buku2 yang menyatukan
berbagai cabang ilmu pengetahuan untuk mengenal dunia. Apa pun yang bisa
diukur telah diukurnya, apa pun yang bisa diamati, telah diamatinya.
Rasanya
tak ada orang se-maniak Alexander von Humboldt dalam menyelidiki alam.
Maka,
namanya dipakai sebagai nama beberapa unsur geografi fisik dan kota di
dunia
dan belasan spesies baru yang ditelitinya.



Kata beberapa tokoh tentang Alexander von Humboldt :



Charles Darwin: "He was the greatest travelling scientist who ever lived."
-
"I have always admired him; now I worship him."

Johann Wolfgang Goethe: "Humboldt showers us with true treasures."

Simón Bolívar: "Alexander von Humboldt has done more for America than all
its conquerors, he is the true discoverer of America."

Thomas Jefferson: "I consider him the most important scientist whom I have
met."

Emil Du Bois-Reymond: "Every scientist is a descendant of Humboldt. We are
all his family."



Begitulah, sedikit tentang Alexander von Humboldt dan Karl Gauss, novel
Daniel Kehlmann enak diikuti tanpa perlu mengernyitkan kening bahkan
membuat
kita tersenyum, terkekeh, terbahak, dan menggeleng-gelengkan kepala
sendirian mengikuti dialog dan keeksentrikan dua ilmuwan "pengukur" dunia
ini.



salam,

awang








----------------------------------------------------------------------------

JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
----------------------------------------------------------------------------

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use,
data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------



----------------------------------------------------------------------------

JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
----------------------------------------------------------------------------

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
IAGI be liable for any, including but not limited to direct or indirect
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use,
data or profits, arising out of or in connection with the use of any
information posted on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------




---------------------------------
Be a better pen pal. Text or chat with friends inside Yahoo! Mail. See how.


This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain  confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any  other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.

----------------------------------------------------------------------------
JOINT CONVENTION BALI 2007
The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
Exhibition,
Bali Convention Center, 13-16 November 2007
----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI be 
liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or 
damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, 
arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI 
mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke