> 
Saya sependapat dengan Pak Miko , apakah  tidak
sebaiknya ulasan Anda ini dikirmkan ke Kompas ?
Harian Kompas
mempunyai rubrik yang mengetenhakan "bedah buku"  dan ini
biasanya tidak disusun oleh Redaksi-nya , akan tetpai leh penulis
dari luar Kompas.

Si-Abah

________________________________________________________________________

   Pak Awang, 
> 
> Ulasan Pak Awang
benar-benar sangat menghipnotis , sangat menarik , dan 
> sangat
asyik dibaca. Seandainya penulis novelnya, Daniel Kehlmann , atau 
> penterjemah / penerbitnya membaca ulasan Pak Awang, pastilah
apresiasi 
> tinggi akan diberikan ke Pak Awang. 
> 
> Dan alangkah bermanfaatnya kalau ulasan Pak Awang ini dapat dimuat
di 
> media 
> cetak nasional, agar dapat dibaca oleh
khalayak ramai . Kita sangat 
> memerlukan ulasan semacam yang
ditulis oleh Pak Awang ini, agar semangat 
> untuk mengeksplorasi
alam dan lingkungannya terus membara di jiwa kita. 
> 
>
Selamat ya Pak Awang, 
> 
> MGBU 
> mang Okim 
> 
> 
> ----- Original Message ----- 
> 
From: "Awang Harun Satyana" <[EMAIL PROTECTED]> 
> To: <iagi-net@iagi.or.id> 
> Sent: Tuesday, November
20, 2007 3:09 PM 
> Subject: [iagi-net-l] Die Vermessung Der Welt
- Mengukur Dunia (Kehlmann, 
> 2005, 2007) 
> 
>

> "Die Vermessung Der Welt" (Measuring the World)
adalah sebuah novel sains 
> setengah komedi asal Jerman tulisan
Daniel Kehlmann yang baru 
> diterjemahkan 
> oleh Desti
Nur Aini dan enam kawannya dan diterbitkan oleh Penerbit 
>
TransMedia Pustaka, Tangerang pada tahun ini. Tidak gampang menemukan buku

> ini, saya pun kebetulan saja menemukannya di sebuah toko buku
dan hanya 
> satu2nya, entah laku atau memang si toko buku hanya
sedikit sekali 
> memesannya. 
> 
> 
> 
> Mengapa saya tulis ulasannya buat IAGI-net ? Tentu ada geologinya,
bahkan 
> lumayan penuh. Novel ini menurut saya bukan novel yang
biasanya fiktif, 
> tetapi lebih semacam biografi dua ilmuwan
Jerman yang terkenal pada 
> zamannya, yaitu Alexander von
Humboldt, si penyelidik alam yang sangat 
> terkenal
penjelajahannya ke Amerika Selatan, dan Karl Friedrich Gauss, si 
> raja matematika yang mengukur dunia tanpa pernah meninggalkan tanah

> kelahirannya. 
> 
> 
> 
> Novel
setebal 350 halaman ini terbagi atas enam belas bab berganti-ganti 
> bercerita tentang Humboldt dan Gauss secara terpisah, masa-masa
mudanya 
> membangun reputasinya, sampai dalam tiga bab terakhir
dua-duanya bertemu 
> pada masa tua mereka dan kompak melakukan
pemberontakan terhadap 
> pemerintahan saat itu. 
> 
> 
> 
> Latar belakang cerita terjadi saat Jerman,
Prancis, Afrika Utara, dan 
> Amerika Selatan pada akhir abad
ke-18 dan awal abad ke-19. Dua pemuda 
> Jerman, Humboldt dan
Gauss, "melanglang buana" berusaha mengukur dunia. 
>
Alexander von Humboldt, seorang bangsawan, berupaya menyusuri hutan 
> belantara dan padang rumput, menjelajah Orinoko, menguji coba efek
racun 
> yang ditemuinya di bangsa-bangsa suku Indian kepada
dirinya sendiri, 
> mencicipi kotoran burung, mengukur temperatur
petir, kemana-mana membawa 
> barometer, mendaki gunung tertinggi,
masuk ke setiap lubang yang 
> ditemuinya 
> di tanah
untuk membuktikan bahwa neputisme Abraham Werner salah, mengamati 
> serangga dan burung-burung, menghitung kutu di kepala penduduk
pribumi, 
> dan 
> pekerjaan-pekerjaan ilmuwan eksentrik
lainnya termasuk mengikatkan diri di 
> ujung kapal di tengah
badai lautan untuk mengetahui efek kuatnya angin 
> badai.
Perjalanannya selama lima tahun (1799-1804) menghasilkan puluhan 
> peti 
> kayu berisi sampel-sampel batuan, serangga, burung,
tanaman, dll. 
> 
> 
> 
> Pemuda satunya
lagi, Karl Friedrich Gauss, dijuluki sang raja matematika, 
>
geodesi, dan astronomi, malah hampir seluruh waktunya tidak ke mana-mana

> selain di Gottingen rumahnya demi membuktikan bahwa kalau dunia
ini bulat, 
> cukup dengan melakukan perhitungan-perhitungan
matematis nan rumit, 
> pengukuran2 geodetik sederhana, dan
peneropongan langit malam. Untuk 
> berbicara di sebuah forum para
ilmuwan saja, Gauss mesti ditipu dulu agar 
> mau berangkat. 
> 
> 
> 
> Dua-duanya mengukur dunia, yang
satu menempuh jarak ribuan kilometer, 
> satunya lagi cukup di
Gottingen saja. 
> 
> 
> 
> Dunia sejarah
mengenal von Humboldt sebagai si Columbus kedua, yang 
> sama-sama
mendapatkan anugerah dan sokongan luar biasa dari raja Spanyol 
>
untuk mengembara (meskipun von Humboldt orang Jerman). Sementara, Gauss

> dikenal sebagai ahli matematika terhebat setelah Isaac Newton.
Sejarah 
> menentukan keduanya bertemu pada tahun 1828 di Berlin
ketika mereka sudah 
> tua, terkenal, dan berperilaku aneh-aneh.
Lalu mereka sama-sama terlibat 
> jauh dalam kerusuhan politik di
Jerman pasca runtuhnya pemerintahan 
> Napoleon. 
> 
> 
> 
> Asyik membaca bab demi bab petualangan dua
orang hebat ini, membuat kita 
> menggeleng-gelengkan kepala dan
terkekeh sendirian. Dialog-dialognya 
> menakjubkan. Menghibur,
penuh humor dengan cara yang ringan, mendalam, dan 
> cerdas.
Penerjemahannya bagus, tidak kaku sama-sekali. 
> 
> 
> 
> Kita soroti Alexander von Humboldt (1769-1859) sebab ia
juga pantas 
> dijuluki 
> pendekar geologi. Penelusuran
saya atas biografinya (bukan dari novel ini) 
> mengkonfirmasi apa
yang ditulis Daniel Kehlmann ini, maka saya menyebut 
> novel ini
bukan fiktif tetapi fakta. 
> 
> 
> 
>
Sisi geologi yang menarik adalah bahwa Alex Humboldt telah menyiapkan 
> dirinya sebagai geologist sebelum melakukan penjelajahannya.
Kegemarannya 
> adalah alam, apapun yang ada di alam dia pelajari,
begitulah memang 
> umumnya 
> para penjelajah zaman
dahulu. Maka dia belajar biologi, geologi, anatomi, 
> astronomi,
fisika, bahasa, dan lain-lain yang sekiranya diperlukan dalam 
>
penjelajahan. Maka, karya-karya tulis von Humboldt pun macam-macam 
> jadinya, 
> mislanya "Mineralogische Beobachtungen
über einige Basalte am Rhein 
> (Brunswick, 1790)", -
ciri-ciri mineralogi beberapa basalt di sungai 
> Rhein; 
> "Florae Fribergensis Specimen" (1793) -contoh-contoh
tumbuhan dari 
> Friberg; 
> dan "Versuche über
die gereizte Muskel- und Nervenfaser" -sistem gerak 
> otot

> dan saraf (Berlin 1797). Tulisan pertama penting untuk
pertarungan antara 
> konsep neptunisme dan plutonisme asal
batuan, dan tulisan ketiga telah 
> mengilhami ilmuwan Italia
Luigi Galvani tentang respon otot terhadap arus 
> listrik. 
> 
> 
> 
> Von Humboldt belajar geologi dari
Abraham Gotlob Werner yang saat itu 
> terkenal se-Eropa sebagai
ahli geologi kenamaan di Technische Universität 
>
Bergakademie Freiberg, sebuah sekolah pertambangan terkenal di Freiberg.

> Werner berpendapat bahwa semua lautan adalah asal-usul batuan
(universal 
> sea), termasuk untuk batuan beku, hasil kristalisasi
air laut. Bahwa 
> gunungapi, apinya atau lavanya bukan berasal
dari magma, tetapi dari 
> lapisan 
> batubara yang
terbakar. Teorinya sangat terkenal pada zamannya. Sebelum 
> James
Hutton di Skotlandia melawannya dengan plutonisme, sesungguhnya 
>
muridnya sendiri, yaitu Alexander von Humboldt yang melawannya. Tulisan

> pertamanya tahun 1790 tentang sifat mineralogi basalt itu
adalah 
> perlawanan 
> pertamanya. Tetapi, selama
penjelajahannya ke Afrika dan Amerika Selatan 
> selama lima tahun
itulah ia mendaki semua gunung dan masuk ke semua lubang 
>
pertambangan atau gua sumuran untuk membuktikan bahwa gurunya itu salah

> berpendapat bahwa semua batuan berasal dari lautan. 
>

> 
> 
> Abraham Gotlob Werner mengajarkan bahwa
perut bumi itu dingin dan kokoh. 
> Pegunungan terbentuk melalui
endapan kimiawi dari samudra yang menyusut di 
> zaman purba. Api
yang muncul dari gunung berapi sama sekali tidak berasal 
> dari
dalam perut bumi. Api membesar karena tumpukan batu bara yang 
>
membakarnya. Sedangkan inti bumi sendiri berasal dari batuan keras. Suatu

> kali, Werner pernah mematahkan hidung seorang mahasiswa yang
meragukan 
> teorinya. Bertahun-tahun sebelumnya bahkan ia pernah
menggigit telinga 
> mahasiswa yang menyepelekan teorinya. Werner
juga adalah seorang alchemist 
> terakhir, yang meramu teori-teori
tentang bumi dengan upacara-upacara 
> memanggil setan dan api.
Tanya Werner kepada Humboldt, "Apakah Anda 
> seorang 
> Neptunis dan percaya akan adanya perut bumi yang dingin ?"
"Apakah Anda 
> memiliki seorang kekasih ?" Jawab
Humboldt, "Tidak, itu hanya akan 
> menghalangi saja"
"Orang akan menikah jika tidak merencanakan sesuatu yang 
>
penting dalam hidupnya", kata Humboldt. Balas Werner, "Seorang
pria yang 
> tidak menikah belum menjadi seorang Neptunis
sejati" (dan ternyata memang 
> von Humboldt tetap membujang
seumur hidupnya - bukan karena ia memang 
> bukan 
>
Neptunist, tetapi karena ia memang tidak mau menikah). Humboldt belajar

> geologi tiga bulan dari Werner, setiap pagi selama enam jam ia
berada di 
> bawah tanah di pertambangan Freiberg, dan mulai dari
situ dia merasa bahwa 
> Werner salah, sebab semakin turun jauh ke
bawah semakin panas, -tidak ada 
> perut Bumi yang dingin. 
> 
> 
> 
> Neputisme Werner sangat terkenal
di Jerman, dan siapa pun yang berpendapat 
> lain adalah orang
yang hina dan pantas masuk neraka, begitulah katanya. 
> Bahkan
Goethe sendiri menasihati begini kepada von Humboldt saat dia mau 
> pergi melanglang benua. "Sebuah usaha yang berani. Yang
terpenting adalah 
> meneliti gunung berapi untuk mendukung teori
Neptunisme. Tidak ada api di 
> perut bumi. Pusat alam bukanlah
lava yang bergolak. Hanya jiwa yang rusak 
> yang dapat
memunculkan pikiran menjijikkan seperti itu" Humboldt berjanji 
> untuk mengamati gunung berapi. Maka, von Humboldt meneliti dan
mendaki 
> semua 
> gunungapi yang ditemuinya, dan masuk
ke setiap lubang di tanah yang 
> ditemuinya, dan ....makin
yakinlah ia bahwa Werner, gurunya, salah - 
> ternyata ada api di
perut bumi. 
> 
> 
> 
> Adalah vom
Humboldt juga salah seorang yang paling pertama berpendapat 
>
bahwa 
> Amerika Selatan dan Afrika pernah bersatu berdasarkan
peneltian semua 
> organisme dan formasi batuan yang ditemuinya
dalam penjelajahannya selama 
> lima tahun. 
> 
>

> 
> Pengalamannya selama lima tahun dia bukukan dalam
seri buku puluhan volume 
> berjudul "Kosmos" yang
ditulisnya selama 21 tahun, buku2 yang menyatukan 
> berbagai
cabang ilmu pengetahuan untuk mengenal dunia. Apa pun yang bisa 
>
diukur telah diukurnya, apa pun yang bisa diamati, telah diamatinya. 
> Rasanya 
> tak ada orang se-maniak Alexander von Humboldt
dalam menyelidiki alam. 
> Maka, 
> namanya dipakai
sebagai nama beberapa unsur geografi fisik dan kota di 
> dunia

> dan belasan spesies baru yang ditelitinya. 
> 
> 
> 
> Kata beberapa tokoh tentang Alexander von
Humboldt : 
> 
> 
> 
> Charles Darwin:
"He was the greatest travelling scientist who ever lived." 
> - 
> "I have always admired him; now I worship
him." 
> 
> Johann Wolfgang Goethe: "Humboldt
showers us with true treasures." 
> 
> Simón
Bolívar: "Alexander von Humboldt has done more for America
than all 
> its conquerors, he is the true discoverer of
America." 
> 
> Thomas Jefferson: "I consider
him the most important scientist whom I have 
> met." 
> 
> Emil Du Bois-Reymond: "Every scientist is a
descendant of Humboldt. We are 
> all his family." 
>

> 
> 
> Begitulah, sedikit tentang Alexander von
Humboldt dan Karl Gauss, novel 
> Daniel Kehlmann enak diikuti
tanpa perlu mengernyitkan kening bahkan 
> membuat 
> kita
tersenyum, terkekeh, terbahak, dan menggeleng-gelengkan kepala 
>
sendirian mengikuti dialog dan keeksentrikan dua ilmuwan
"pengukur" dunia 
> ini. 
> 
> 
> 
> salam, 
> 
> awang 
> 
>

> 
> 
> 
> 
> 
> 
>
----------------------------------------------------------------------------

> JOINT CONVENTION BALI 2007 
> The 32nd HAGI, the 36th
IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and 
> Exhibition, 
> Bali Convention Center, 13-16 November 2007 
>
----------------------------------------------------------------------------

> To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id 
> To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id 
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: 
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta 
> No. Rek: 123
0085005314 
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) 
> Bank BCA KCP. Manara Mulia 
> No. Rekening: 255-1088580 
> A/n: Shinta Damayanti 
> IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ 
> IAGI-net
Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi 
>
--------------------------------------------------------------------- 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to
information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI
or others. In no event 
> shall IAGI be liable for any, including
but not limited to direct or 
> indirect damages, or damages of
any kind whatsoever, resulting from loss 
> of use, data or
profits, arising out of or in connection with the use of 
> any
information posted on IAGI mailing list. 
>
--------------------------------------------------------------------- 
> 
> 

Kirim email ke