Posko longsore nang endi rek? Aku yang selalu bergelut dengan longsor di
Jatim, kok gak pernah diundang ke Poskonya? "Bukan kulak jare dodol" apa
artinya mas? Kalo punya banyak data/ informasi tentang longsor, bagi-bagi
dong mas! Suwun.

On Fri, Apr 11, 2008 at 1:16 AM, Posko Longsor <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> ada yang di edit dari ucapan saya ke mbak Maemunah, di
> akhir guyon di tanggul tadi saya sarankan mbak Mae
> untuk tidak percaya kalimat saya begitu saja atau
> percaya hasil lab banyak pihak, yang terbaik ambil
> sample sendiri analisa laboratorium sendiri dan lihat
> sendiri hasilnya bukan kulak jare dodol bekne
>
> salam
> Soffian
>  --- oki musakti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> > Dikirimi teman artikel ini.
> >   Saya gak tahu darimana asalnya, tapi ada nama mas
> > Sofyan Hadi, saya forwardkan kesini.
> >
> >
> >   Salam
> >   Oki
> >   ---------
> >   Catatan: Siti Maemunah adalah koordinator Jatam di
> > Jakarta. Dia pernah
> > mengambil kursus menulis di Yayasan Pantau yang
> > diampu Budi Setiyono dan
> > saya. Saya kira ini salah satu karya terkuat soal
> > Lapindo yang pernah saya
> > baca. Saya usul Anda membacanya. Terima kasih.
> > (andreas harsono)
> >
> >
> >
> >   Masker Lumpur Lapindo
> >
> > Oleh Siti Maemunah
> >
> > ³Saya menjamin lumpur ini tak berbahaya, juga
> > kandungan logam beratnya.
> > Saya sudah mempraktekannya. Saya pakai lumpur itu
> > untuk masker. Lihat kulit
> > muka saya, lebih bagus dan lebih kenyal², ujar
> > Soffian Hadi, salah satu
> > pejabat Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo, sambil
> > menunjuk dan
> > memegang-megang pipinya.
> >
> > ***
> > Pagi itu, Surabaya cukup terik. Tapi tak menghalangi
> > kami berkendaraan ke
> > Porong Sidoarjo. Tepatnya ke desa Pejarakan dekat
> > spillway atau pembuangan
> > lumpur ke kali Porong. Jarak tempuhnya setengah
> > hingga satu jam dari
> > Surabaya.
> >
> > Saya dan tiga kawan mengantar empat kawan bule.
> > Mereka ingin membuktikan
> > langsung kedahsyatan lumpur Lapindo yang dimuat
> > majalah TIME edisi minggu
> > kedua Maret 2008.
> >
> > Saat kami disana, lumpur Lapindo sudah
> > menenggelamkan 12 desa, termasuk 34
> > gedung sekolah, mulai Taman Kanak-kanak hinga SMA.
> > Ada lebih 60 ribu orang
> > mengungsi. Sekitar 87 industri skala rumahan hingga
> > skala pabrik besar yang
> > ditenggelamkan lumpur, telah mengadukan tuntutan
> > kerugian kepada Lapindo.
> > Belum lagi sarana publik macam, jalan tol, listrik,
> > pipa gas, air minum dan
> > telekomunikasi ­ yang terganggu bahkan tak bisa
> > lagi digunakan.
> >
> > Tiba di tempat, dengan antusias kawan-kawan
> > melihat-lihat, memotret-
> > motret dan bertanya. Mereka ingin tahu, bagaimana
> > bisa - 12 desa ditelan
> > lumpur dari sebuah lubang pengeboran minyak bernama
> > Banjir Panji satu.
> >
> > Saat asyik menjelaskan bagaimana bisa lumpur keluar
> > dan desa-desa
> > sekitarnya tenggelam, tiba-tiba sebuah mobil
> > berwarna gelap berhenti di
> > dekat kami berdiri. Keluar seorang pria, berbadan
> > tegap, memakai kaca mata
> > hitam. Ada tiga orang lainya mengikuti di
> > belakangnya. Si tegap mendekati
> > saya, membuka kacamata dan mengulurkan tangan.
> >
> > ³Ah ha. Mas Soffian. Apa kabar?,² sapa saya. Si
> > tegap itu ternyata
> > Soffian Hadi. Ia seorang geolog, yang pernah menjadi
> > salah satu narasumber
> > dalam diskusi bulanan kami ­ Love Monday
> > Discussion, tahun lalu.
> >
> > Dari percakapan kami kemudian, baru saya tahu - ia
> > sekarang menjabat
> > deputi program peghentian lumpur Lapindo di Badan
> > Penanggulangan Lumpur
> > Sidoarjo, disingkat BPLS. Mengetahui yang datang
> > adalah pejabat BPLS,
> > teman-teman saya antusias bertanya.
> >
> > ³Apakah lumpur ini berbahaya. Bagaimana menjamin
> > kandungan lumpurnya tak
> > berbahaya bagi warga sekitar?², tanya mereka, tak
> > sabar.
> >
> > Dengan yakin, Soffian menjawab sambil menunjuk dan
> > memegang-megang
> > pipinya. ³Saya menjamin lumpur ini tak berbahaya,
> > juga kandungan logam
> > beratnya. Saya sudah mempraktekannya. Saya pakai
> > untuk masker. Lihat kulit
> > muka saya, lebih bagus dan lebih kenyal.²
> >
> > Teman-teman saya bengong. Kerutan dahi akibat terik
> > matahari siang itu,
> > bertambah dua kali lipat - mendengar jawaban ajaib
> > pejabat BPLS itu.
> >
> > Padahal setahun lalu, peneliti IPB - Dr. Dwi Andreas
> > Santosa menemukan
> > lumpur Lapindo mengandung logam berat macam Cadmium,
> > Chromium, Arsen juga
> > Merkuri ­ diatas ambang baku mutu yang
> > dipersyaratkan. Juga kandungan
> > mikrobilologi pembawa bibit penyakit atau bakteri
> > patogen, macam Coliform,
> > Salmonella dan Stapylococcus Aureus ­ juga di
> > atas ambang batas yang
> > dipersyaratkan.
> >
> > Belum lagi dugaan adanya kandungan PAH di kawasan
> > luberan lumpur. PAH atau
> > Polyciclic Aromatic Hydrocarbon, senyawa kimia yang
> > terbentuk akibat proses
> > pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar fosil di
> > areal pengeboran, yang
> > tak banyak disinggung orang.
> >
> > Menurut United Nations Environment Programme, PAH
> > adalah senyawa organik
> > yang berbahaya dan karsinogenik. Ia tidak
> > menyebabkan terbentuknya tumor
> > ataupun kanker secara langsung. Tapi dalam sistem
> > metabolisme tubuh akan
> > diubah menjadi senyawa alkylating dihydrodiol
> > epoxides, yang sangat reaktif
> > dan berpotensi menyebabkan tumor dan resiko kanker.
> >
> > PAH juga bisa berakibat kanker paru-paru, kanker
> > kulit dan kanker kandung
> > kemih. PAH dapat masuk dalam tubuh manusia melalui
> > pernafasan akibat
> > menghirup asap rokok, asap pabrik yang menghasilkan
> > limbah gas dengan banyak
> > senyawa PAH di dalamnya, makanan atau minuman yang
> > terkontaminasi senyawa
> > ini. Misalnya memakan ikan yang hidup dalam air yang
> > terkontaminasi senyawa
> > ini, berinteraksi secara langsung dengan menyentuh
> > tanah atau air yang
> > tercemar PAH, dimana senyawa ini terserap melalui
> > pori-pori kulit walaupun
> > kadarnya rendah.
> >
> > PAH tidak larut dalam air, beberapa PAH terlarut
> > ringan, tetapi terikat
> > pada partikel kecil dapat mengalami fotodekomposisi.
> > Belum pernah diketahui
> > efek menghirup PAH dalam dosis tinggi secara
> > langsung. Kontak langsung
> > dengan kulit dapat menyebabkan kulit merah, iritasi,
> > dan melepuh. Efek
> > kesehatan dapat diketahui beberapa tahun setelah PAH
> > terakumulasi dalam
> > tubuh, antara lain dapat menyebabkan kanker,
> > permasalahan reproduksi, dan
> > membahayakan organ tubuh seperti liver, paru-paru,
> > dan kulit.
> >
> > Saya jadi ingat wajah-wajah korban Lapindo di pasar
> > baru Porong. Juga
> > keluarga Pak Hery dari kedung Bendo, wajah ibu
> > Uswatun dan Mulyadi dari
> > jatirejo, Mursid dari Besuki. Tahukah mereka tentang
> > resiko di tahun-tahun
> > kedepan, jika kandungan PAH disana cukup tinggi.
> > Siapa yang akan menjamin
> > kesehatan mereka kelak?
> >
> > Tak terasa, hari makin siang. Rupanya rombongan kami
> > cukup lama berdiri di
> > pinggiran luapan lumpur ini, sehingga menarik
> > perhatian orang-orang yang
> > melewati jalan. Ada dua orang ibu mendekati kami.
> > Mereka baru pulang dari
> > pasar sepertinya. Ibu jamilah dan Rodiah ­ warga
> > desa Besuki. Dari
> > ketinggian tanggul lumpur di Pejarakan ini, kampung
> > keduanya terlihat
> > lebih rendah. Mereka was-was, lumpur meluber ke desa
> > mereka.
> >
> > Kami lantas menanyakan hal yang sama ­ tentang
> > jaminan lumpur Lapindo aman
> > bagi warga, kepada dua ibu ini.
> >
> > ³Tidak bahaya bagaimana mbak. Kami aja mau muntah
> > dan sering pusing
> >
> === message truncated ===
>
>
> __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> http://mail.yahoo.com
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PIT IAGI KE-37 (BANDUNG)
> * acara utama: 27-28 Agustus 2008
> * penerimaan abstrak: kemarin2 s/d 30 April 2008
> * pengumuman penerimaan abstrak: 15 Mei 2008
> * batas akhir penerimaan makalah lengkap: 15 Juli 2008
> * abstrak / makalah dikirimkan ke:
> www.grdc.esdm.go.id/aplod
> username: iagi2008
> password: masukdanaplod
>
>
> --------------------------------------------------------------------------------
> PEMILU KETUA UMUM IAGI 2008-2011:
> * pendaftaran calon ketua: 13 Pebruari - 6 Juni 2008
> * penghitungan suara: waktu PIT IAGI Ke-37 di Bandung
> AYO, CALONKAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA!!!
>
>
> -----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to
> direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
> use of any information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>

Kirim email ke