Pak Awang , ikutan tanya dikit.
Fenomena Gn Muria ini spt yg diterangkan berada/duduk persis diatas sesar
tua Muria - Kebumen , seberapa besar kemungkinan "bahayanya" dari kedua
fenomena tsb ( bahaya letusan dan bahaya aktifnya kembali sesar tsb ) ,
apakah hal ini bisa diabaikan. Sebagai perbandingan sekarang ini ada semacam
kekawatiran juga dg sesar Bandung......
Pertanyaan saya ini menyangkut dari hasil kajian tentang akan dibangunnya
PLTN didaerah tsb , studi yang pernah dilakukan sudah bertahun tahun lalu
( jauh sebelum adanya gempa Jogya dan gempa gempa lain yang akhir akhir ini
mulai aktif ) yang menetapkan daerah Muria ( Pantai Balongan - Ujung Watu )
Jepara Aman dari bahaya geologi shg layak untuk dibangun PLTN didaerah tsb.
Dengan kejadian akhir akhir ini ( aktifnya beberapa gempa ) apakah ada
pengaruhnya ( mentrigernya ) , karena sesar besar tadi mulai dari Muria (
pantai utara ) sampai Kebumen ( pantai selatan )
( kebetulan banyak pertanyaan awam ttg masalah ini adanya kekawatiran
gempa spt gempa jogya yang bagi awam tdk terlintas dipikirannya sebelumnya )
Salam
ISM
----- Original Message -----
From: "Awang Satyana" <awangsaty...@yahoo.com>
To: <iagi-net@iagi.or.id>; "Forum HAGI" <fo...@hagi.or.id>; "Geo Unpad"
<geo_un...@yahoogroups.com>; "Eksplorasi BPMIGAS"
<eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>
Sent: Monday, January 05, 2009 7:48 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Gunung Muria
Pak Min,
Barangkali bisa diperiksa di arsip IAGI-net dengan memasukkan kata kunci
"Muria". Beberapa tahun yang lalu, saya pernah mengulas setting tektonik dan
volkanik gunung ini.
Ada beberapa gunung di Jawa yang keluar dari jalur gunungapi Kuarter dominan
di bagian tengah. Walaupun menyimpang dari jalan utama, semuanya ada
penjelasannya. Semua gunung2 di sebelah utara itu (yang paling terkenal
Muria) adalah contoh back-arc volcanism yang kejadiannya dipicu oleh
hadirnya sesar regional di wilayah back-arc.
Khusus Muria, tak perlu langsung mengaitkannya ke sudut Benioff atau
penunjaman kerak samudra di bawah Jawa. Sehingga kemungkinan kemiringan
sudut Benioff dan umur penunjaman saya pikir tak perlu dilihat lagi. Mengapa
? Sebab, korelasi positif antara petrokimia gunungapi dengan kedalaman Zone
Benioff hanya cocok untuk spektrum tholeiitic, calc-alkaline, dan high-K
calc alkaline (Whitford dan Nicholls, 1976 : Potassium variation in lavas
across the Sunda Arc in Java and Bali : Volcanism in Australasia, Elsevier
Amsterdam). Petrokimia Muria tidak seluruhnya berada di dalam spektrum
tersebut.
Muria secara petrokimia terkenal sebagai shoshonitic, dan hanya wet
series-nya (suatu istilah dalam petrokimia gunungapi) yang menunjukkan
hubungan K2O yang calk-alkaline dan punya kaitan dengan Zone Benioff. Dry
series-nya, antara K2O dan SiO2 tak menunjukkan kaitan. Kalau benar2
subduction-related, harus terjadi kaitan korelasi antara K2O dan SiO2. Dry
shoshonitic series Muria didominasi oleh olivine leucitite, dengan Sr
isotope ratio 0.7043-0.7047, lebih rendah dari gunungapi2 Kuarter di tengah
Jawa yang rasio isotop Sr rata-ratanya 0.7055.
Sebenarnya, ada dua hal terkait Muria : (1) komposisinya yang lebih alkalin
dibandingkan jalur gunungapi Kuarter utama, (2) lokasinya yang isolated
keluar dari jalur utama. Kedua hal ini berhubungan.
Komposisi yang lebih alkalin dan shoshonitic selain dijelaskan seperti cara
Whitford dan Nicholls (1976) di atas adalah karena, bila ia
subduction-related, partial melting materialnya mesti berasal dari bagian
bawah astenosfer yang basa. Dari data kedalaman fokus gempa, kedalaman
Benioff di bawah Muria adalah sekitar 400 km (Hamilton, 1979 - Tectonics of
the Indonesian Region - USGS Professional Paper 1078). Pendapat ini bisa
benar bila setelah komposisi kimiawi Muria (SiO2 dan K2O-nya) dimasukkan ke
dalam rumus komposisi kimia-kedalaman Benioff menunjukkan kedalaman sekitar
400 km, bila tidak maka Muria bukan gunungapi yang subduction-related.
Ketebalan dan kompoisi kerak kontinen yang dilalui partial melting materials
dalam rangka ia membentuk gunungapi harus diperhitungkan juga.
Lokasi yang isolated bisa dijelaskan dengan memahami struktur regional Jawa.
Gunung Muria duduk persis di atas sesar besar (tua) yang suka saya sebut
Muria-Kebumen - sebuah sesar besar transtension mengiri berarah Meratus
trend dan sebenarnya juga menyambung ke elemen Meratus trend (dalam
publikasi indentasi tektonik Jawa Tengah, Satyana IAGI 2002, 2005, AAPG
2006, IPA 2007)
Menurut Hutchison (1989) : Geological Evolution of SE Asia - Clarendon Press
Oxford, bila magma suatu gunungapi bersifat alkalin, dan diekstrusikan di
wilayah belakang busur, maka kemungkinan bukan subduction-related. Tetapi,
asalnya berhubungan dengan penyesaran di wilayah belakang busur, sehingga
gunungapi tersebut bukan merupakan bagian spektrum calk-alkaline. Muria
masuk ke dalam kriteria ini.
Dalam hal ini, baik juga mengingat postulasi Kuno (1966) - yang tidak kuno
("Lateral variation of basalt magma type across continental margins and
island arcs" - Bulletin of Volcanology 29) bahwa : semakin alkalin lava
gunungapi, semakin jauh ia dari palung. Semakin tholeiitik lava gunungapi,
semakin dekat ia ke palung. Di Jawa, Gunung Muria dan Krakatau membuktikan
hal ini.
Penjelasan yang pendek dan mudah adalah : Muria berbeda dari trend utama
gunungapi Kuarter Jawa karena Muria bukan subduction-related volcanism
seperti trend utama, tetapi fault-controlled back-arc volcanism.
salam,
awang
--- On Tue, 1/6/09, MINARWAN <minarw...@gmail.com> wrote:
From: MINARWAN <minarw...@gmail.com>
Subject: [iagi-net-l] Gunung Muria
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tuesday, January 6, 2009, 3:44 AM
Saya mendapatkan sebuah pertanyaan (di forum Geotutor) mengenai
mengapa di pantai utara Jawa Tengah sana ada Gunung Muria.
Saat ini gunung api yang aktif di pulau Jawa berada lebih ke arah
selatan dan kita tahu bahwa deretan gunung api itu berkaitan dengan
zona penunjaman yang ada di selatan pulau Jawa.
Nah, kisah Gunung Muria ini bagaimana yah?
Apakah ada kaitannya dengan zona penunjaman yang lebih tua (padahal
Gunung Muria baru berumur 1.1 juta s/d 4000 tahun sebelum masa
sekarang [Bellon et al., 1990]).
Apakah karena sudut kemiringan "slab" yang menunjam di bawah pulau
Jawa itu pernah lebih kecil dan sekarang membentuk sudut lebih besar
karena slab yang masuk ke mantel semakin banyak dan berat sehingga
tertarik ke selatan?
Saya kekurangan referensi untuk membantu menjawab pertanyaan itu,
mudah-mudahan ada rekan-rekan di IAGI-Net yang kebetulan pernah
tahu/membaca untuk sharing kisah tentang Gunung Muria ini. Jawabannya
nanti akan saya pasang di Geotutor, lengkap dengan namanya :))
Terima kasih.
Salam
mnw
--
- when one teaches, two learn -
http://www.geotutor.tk
http://desaguadero.blogspot.com
--------------------------------------------------------------------------------
serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...
--------------------------------------------------------------------------------
ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
on
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI
and
its members be liable for any, including but not limited to direct or
indirect
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data
or
profits, arising out of or in connection with the use of any information
posted
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------
serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...
--------------------------------------------------------------------------------
ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------