2012/9/6 <bsap...@geodin.net> > Untuk Gn. Padang kayanya memang kita semua hrs menunggu hasil dan > kesimpulan yang lebih matang berkaitan dengan hipotesa dan dreamnya. Karena > kita semua tidak ikutan dalam penelitian dan juga tidak bisa membuat > interpretasi tandingan jika memang tidak setuju. Sekali lagi pembuktian > hipotesa bisa memakan waktu yang sangat panjang bahkan pada akhirnya tetap > saja ada yang skeptik.. Sebagai conto teori tektonik lempeng yang masih di > challenge sampai hari ini walaupun seabrek bukti sdh di presentasikan. > > Yang salut utk penelitian ini disupport sampai - milyar.. Sedangkan kita > cari utk penelitian unconventional energi susah sekali dapetnya. >
Salah satu tantangan geologist atau explorationist adalah menjual ide (opini atau hipotesa) supaya dibiayai oleh orang yang berkepentingan. Intinya mencari dana riset untuk tetap bekerja dan menghasilkan. Nah daya tarik yang sering manjur dan mampu menarik dana adalah sebuah ide yang memberikan dampak LANGSUNG dan CEPAT (Direct and Quick). Menjual ide untuk penelitian yang hasilnya tidak langsung dan dampaknya memakan waktu lama ini memerlukan ilmu yang jauh lebih sulit. Penelitian geologi, seringkali tidak memberikan dampak langsung dan cepat, berbeda dengan pengeboran yg memberikan iming2 hasilnya langsung dan cepat. Penelitian geologi, eksplorasi, dan riset sangat mungkin memberikan hasil rekomendasi yang *efisien *dalam jangka panjang tetapi tidak *efektif *untuk menyembuhkan "luka" secara cepat. Apalagi menunggu turunnya dana bantuan riset untuk unconventional energi. Pasti pengusulan dana support untuk riset ini mudah dikalahkan dengan riset atau survey untuk mengurangi subsidi BBM, karena BBM dampaknya langsung dan cepat, walaupun belum tentu efisien dalam jangka panjang. Kembali ke Gunung Padang. Saya sepakat hasil akhir atau kesimpulannya dilakukan dengan excavasi, bukan pengeboran maupun GPR. Pengeboran serta GPR akan mengarahkan untuk pembuktian dengan excavasi. Tentusaja pengeboran tidak cukup untuk membuktikan "human activity artefac". rdp