Pak Yanto dan teman-teman IAGI yang “pokoknya Pertamina”, 

 

Saya melihat tiga alasan mengapa teman-teman di IAGI memberikan “bravo” kepada 
Pertamina dalam pembelian 38% dari saham Petrodelta SA, perusahaan E&P, 
Venezuela. Karena (1) keberaniannya, (2) punya cash $725 juta, atau (3) 
mengharapkan keuntungan besar dari pembelian ini?

 

Buat apa kita bangga kalau nantinya rugi. Jadi yang kita harapkan adalah 
keuntungan besar. Perusahaan yang menjual ke Pertamina, HNR Energia BV, adalah 
perusahaan swasta Belanda. Pasti dia jual kepada penawar yang tertinggi, 
mungkin saja lewat bidding. Dia jual dengan harga tsb. karena dia anggap ini 
menguntungkan baginya daripada kalau dia tahan. Dia juga punya alasan kuat 
kenapa mau dijual. Mungkin karena politik Chavez atau mungkin dia jenuh 
menghadapi peraturan di Venezuela, dll. Kebetulan perusahaan yang dipilih atau 
menang adalah Pertamina karena memberikan harga tertinggi. Mungkin juga HNR 
Energia BV adalah perusahaan TBK Belanda dan menjual di pasar stock exchange 
hingga semua orang bisa saja beli sahamnya; atau beli saham dari induknya, 
Harvest International Inc. Artinya beli saham bukan suatu “big deal”. Semua 
orang bisa. Yang pernah beli saham mengetahui bahwa harga saham seperti yo-yo, 
bisa naik dan bisa turun. 

 

Dua contoh “kegagalan” yang terjadi baru-baru ini. Pertamina memberanikan diri 
bor dilaut dalam. Pertamina dengan partner StatOil ikut konsortium pemboran. 
Biaya bor diperkirakan sekitar $20-25 juta. Waktu gilirannya setelah dua tahun, 
biaya pemboran naik 3-4 kali. Padahal pemboran sekitarnya oleh perusahaan IOC 
semuanya gagal, tetapi Pertamina somehow tidak bisa mundur. Hasilnya negatif. 
Contoh  lain, tender di Papua, Pertamina berpartner dengan Shell dikalahkan. 
Protes ke ESDM, ditolak. Pemenang tender telah mengebor 10 well dan 
menghabiskan sekitar $70 juta. Hasil negatif. Pertamina lucky, padahal tadinya 
ngotot.  Memang eksplorasi jauh lebih tinggi risikonya dibandingkan Petrodelta 
yang melakukan explorasi dan produksi. Namun prinsipnya sama, pemenang tender 
blok migas belum bisa kita banggakan, belum tentu untung, kemungkinan untuk 
rugi besar. Memang kalau untung besar sekali. 

 

Jadi belum waktunya kita bilang “Bravo” kepada Pertamina. Hanya “waktu” bisa 
ceritera apakah pembelian ini  menguntungkan atau merugikan. Kalau sekarang 
ingin memberikan “bravo” kepada Pertamina, sebaiknya dibatasi karena 
keberanianya dan karena punya cash; bukan karena keberhasilannya untuk 
mendapatkan keuntungan bagi Negara. 

 

Maaf kalau pendapat saya berlainan dengan kebanyakan anggota IAGI.  

 

Salam,

 

Hl Ong

 

 

 

 

From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] 
Sent: Wednesday, October 17, 2012 2:11 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million

 

GOOOOOD  GOOOD , SELAMAT BERJUANG  PERTAMINA.

 

si Abah

 

 

  _____  

From: rakhmadi avianto <rakhmadi.avia...@gmail.com>
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Wednesday, October 17, 2012 10:11 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million

 

Bravo ... good news.... selamat buat temen2 Pertamina New Venture

Avi

On Wed, Oct 17, 2012 at 9:37 AM, rori awg <imel_r...@yahoo.com> wrote:

Hebat PERTAMINA ya?

 

HNR Energia BV, a wholly owned subsidiary of Harvest Natural Resources Inc. 
<http://www.harvestnr.com/> , has signed a definitive agreement to sell its 
interests in Venezuela 
<http://www.ogj.com/articles/2012/03/harvest-negotiating-to-sell-venezuelan-interests.html>
  to state-owned PT Pertamina (Persero) <http://pertamina.com/index.php/home>  
of Indonesia for $725 million (OGJ Online, Mar. 6, 2012).

 

After costs and taxes, net proceeds from the all-cash sale will be about $525 
million.

 

Pertamina will acquire Harvest’s 32% interest in Petrodelta SA by buying HNR 
Energia’s 80% interest in Harvest-Vinccler Dutch Holding BV.

The deal is subject to approval by the governments of Venezuela and Indonesia 
and Harvest shareholders.

 

Petrodelta produced an average 32,700 b/d of oil in the first 3 months of 2012. 
It holds 274,113 gross acres in eastern Venezuela, 90% undeveloped, on which it 
operates Uracoa, Bombal, Tucupita, El Salto, El Inseno, and Temblador fields. 
Proved and probable reserves are estimated at 486 million boe.

 

Salam,

Rori

 

 

Kirim email ke