Dr. Danny Hilman yang baik dan budiman, Saya marah karena anda bilang asbun! Apakah anda tidak pernah diajar sopan santun? Tolong baca baik2 komentar saya itu seluruhnya, bagian mana yang asbun? Ini milis terbuka dibaca ribuan orang lho. Mengenai kolomnar joint yang anda pake kartu truf itu kebetulan ada rekan yang send salah satu contoh singkapan bagus sekali, tolong perhatikan arahnya, ada yang vertikal, ada yang horizontal, bahkan saya pernah lihat ada yang berbentuk kipas, sangat kompleks. Salam hormat, Yatno (yang bergelar baru doktor geologi asbun).
2013/5/5 Danny Hilman Natawidjaja <danny.hil...@gmail.com> > Pak Yatno, daripada asbun dan komentar hal-hal yang bapak sendiri kurang > paham mendingan bantuin Mang Okim untuk bedain susunan kolom andesit yang > alamiah atau bukan. Atau sekalian ikut meneliti semen Gunung Padang itu > dengan keahlian bapak. Itu baru mantap.**** > > ** ** > > *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of > *yustinus > yuwono > *Sent:* 05 Mei 2013 0:12 > *To:* iagi-net > > *Subject:* Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : BELAJAR DARI ARKEOLOG**** > > ** ** > > Mang Okim yth,**** > > ** ** > > Jadi apakah memang betul pijakan hipotesa kemungkinan adanya bangunan > canggih di bawah G Padang itu didasarkan atas dugaan paranormal (ghoib)? > Wah..wah..wah (gk ada komentar lanjut).**** > > ** ** > > Sharing I : Kalo menggunakan paranormal gitu, meskipun saya yang doktor > geologi dengan desertasi petrologi volkanik purba ini, masih bisa > mentolerir bila menggunakan jasa paranormal misalnya kalo menyangkut > keselamatan nyawa manusia (misal mencari orang hilang dsb nya). Tapi kalo > untuk tujuan mencari endapan mineral, ataupun esplorasi geologi lainnya, > dibayar berapapun saya tidak akan mau nglakoni, karena saya menganggap > pelecehan terhadap geoscience. Malu sama profesor yang membimbing saya, > malu sama almamater tempat saya mendapat gelar, malu sama kaidah science > itu sendiri (meskipun mungkin berhasil?).**** > > ** ** > > Sharing II : Seingat saya, ajaran dari Prof Sukendar Alm: di bidang > geologi, ada banyak tool untuk mendapatkan data (geologi) salah satunya > adalah metoda geofisik. Jadi (menurut beliau, dan saya juga percaya) > geofisik adalah tool. Namanya saja tool, jadi hasil geofisik adalah basic > data, bukan final result untuk membuat sintesa geologi. Yang lebih > berkompeten untuk membuat sintesa- nya adalah geologist bukan geophysisist. > Dalam hal G Padang geologist yang paling berkompeten untuk membuat sintesa > nya adalah geologist bidang gunungapi karena materi yang dipelajari adalah > produk volkanik (karena tidak semua geologist mengenal dengan baik karakter > volcanic products, apalagi geophysisist). Bisa saja seorang geophysisist > belajar geologi tetapi yaitu, pasti pengetahuan dasar geologinya sangat > tidak memadai dibanding geologist yang sehari- hari menggeluti ilmu geologi > itu sendiri. Bukan melecehkan teman2 geophysisist wong nyatanya kebanyakan > mereka rata2 makmur secara finansial karena sering dapat proyek yg nilainya > em -em an dan mereka rata2 pandai-pandai. Tetapi saya ingin mendudukkan > profesi masing2 secara proporsional. **** > > ** ** > > Sekedar sharing malam Minggu.**** > > Salam,**** > > Yatno**** > > ** ** > > 2013/5/4 <bandon...@gmail.com>**** > > Naa siapa mas yang penasihat turangga seta?**** > > Powered by Telkomsel BlackBerry®**** > ------------------------------ > > *From: *"Sujatmiko" <m...@cbn.net.id> **** > > *Sender: *<iagi-net@iagi.or.id> **** > > *Date: *Sat, 4 May 2013 12:31:59 +0700**** > > *To: *<iagi-net@iagi.or.id>**** > > *ReplyTo: *iagi-net@iagi.or.id **** > > *Subject: *RE: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : BELAJAR DARI ARKEOLOG**** > > ** ** > > Abah Yanto,**** > > **** > > Eta teh hereuy Abah. Yang mang Okim tahu, pencetus pertamanya adalah > Yasasan Turangga Seta. Mang Okim tahunya ketika mereka presentasi di kantor > Wagub Jabar dimana mang Okim spesial diundang. Disanalah mang Okim lihat > video yang menayangkan penjelasan penasehat ahli Turangga Seta tentang > hasil interpretasi geolistrik/georadar yang mendukung hipotesis Turangga > Seta ( asalnya dari bisikan ghoib ). Semoga jelas Abah,**** > > **** > > Wassalam,**** > > **** > > Mang Okim**** > > **** > > *From:* Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] > *Sent:* 04 Mei 2013 12:11 > *To:* iagi-net@iagi.or.id > *Subject:* Re: [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : BELAJAR DARI ARKEOLOG**** > > **** > > Mang Okim**** > > **** > > Apakah untuk satu situs cagar alam/cagar budaya berlaku asas HAKI ?**** > > Kalau baca UU cagar budaya tidak ada disebut mengenai HAKI.**** > > Tapi memang penemu akan diberikan penghargaan oleh Pemerintah , karena > prinsip yang dipakai dalam UU itu bahwa seluruh cagar budaya adalah milik > Negara.**** > > **** > > Saya sangat kagum akan kegigihan dan konsistensi Mang Okim dalam menekuni > persoaan persoalan tsb (yang ndak ada fulusnya hehehe).**** > > **** > > Salam manis dari sweet seventy si Abah**** > > **** > > **** > ------------------------------ > > *From:* Sujatmiko <m...@cbn.net.id> > *To:* iagi-net@iagi.or.id > *Cc:* MGEI <economicgeol...@yahoogroups.com> > *Sent:* Saturday, May 4, 2013 10:10 AM > *Subject:* [iagi-net] SITUS GUNUNG PADANG : BELAJAR DARI ARKEOLOG**** > > > Rekan-rekan IAGI yang budiman, > > > > Situs Gunung Padang rupanya memiliki misteri dan pancaran energi yang luar > biasa sehingga mengundang perdebatan dan diskusi multi disiplin yang tak > berkesudahan. Ketika mang Okim berkeliaran di kawasan ini tahun 1970-an > dalam rangka penerbitan Peta Geologi Lembar Cianjur ( 1972 ), tak terlintas > di pikiran mang Okim bahwa batu andesit berserakan di Gunung Padang itu > berkaitan dengan bangunan punden berundak. Di peta geologipun tak muncul > karena dianggap unmapable alias tak terpetakan di peta skala 1:100.000,- . > Nah, 40 tahun kemudian, ketika mang Okim sudah menjadi geolog gaek yang > over > petung puluh, muncullah kontroversi Gunung Padang. Sebetulnya kalau mau > jujur, hak atas kekayaan intelektual (HAKI) dari hipotesis tentang > tersembunyinya bangunan budaya di perut Gunung Padang tersebut dan juga di > Gunung Lalakon dan Gunung Sadahurip ada di tangan Yayasan Turangga Seta > yang > Direkturnya mengaku jebolan MIT ( Menyan Institute of Technology ) . > > > > Puji syukur kepada Tuhan YMK bahwa berkat ketiga gunung piramida tersebut > maka mang Okim dapat berkenalan dengan beberapa arkeolog yang jam > terbangnya > puluhan tahun, di antaranya ada yang doktor dan bahkan profesor. Berkat > para arkeolog tersebutlah maka mang Okim menjadi tertarik dengan > geo-arkeologi sehingga tergerak untuk mengumpulkan stone tools alias > artefak . Semangat mang Okim dipacu lagi oleh Bagawan Atlantis Oppenheimer > yang ketika berkunjung ke Pak SBY tahun lalu atas undangan Stafsus Presiden > Bidang Bantuan Sosial dan Bencana berpesan : Untuk mengetahui kejayaan > manusia pra-sejarah di Indonesia, telitilah stone tools, jangan piramida > di > perut gunung, karena hal itu tidak mudah ! Believe it or not, koleksi > artefak mang Okim yang umumnya dari periode Paleolitik sudah nyampe puluhan > ribu batu, dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat. Jenis batunya > beragam, demikian juga tipologinya. Dari hasil buka-buka internet dan > baca-baca buku arkeologi, mang Okim menjadi yakin bahwa manusia prasejarah > Indonesia memang lebih maju dari rekan-rekannya di negara lain. > > > > Semen purba berumur 23.000 tahun > > > > Ketika Tim Mandiri Gunung Padang mengumumkan ke seantero dunia bahwa mereka > menemukan semen perekat kolom andesit berumur 13.000 - 23.000 tahun, mang > Okim kebetulan sedang bersama beberapa Arkeolog dan mendengarkan diskusi > mereka. Mereka bilang bahwa penentuan umur yang demikian nothing to do with > archeology or paleo-culture . Lain halnya kalau semen tersebut bertautan > dengan objek arkeologi yang sudah confirmed. Ketika mang Okim berkunjung ke > Gunung Padang 3 hari lalu, semen purba tersebut sempat mang Okim amati > bersama Prof. Sutikno Bronto dan Ir. Pudjo Asmoro, keduanya ahli gunung api > purba. Semen purba tersebut yang tersingkap di tebing undak antara teras 1 > dan teras 2 diduga kuat sebagai hasil pelapukan batuan andesit dimana > terlihat adanya perlapisan semu yang di bagian tengahnya ada lapisan tipis > karbon hitam sub-horizontal . Fenomena semacam ini sangat umum terlihat di > singkapan batuan yang mengalami proces leaching. Nah, kalau contoh semen > purba ini didating, tentu saja bermanfaat, tetapi tidak untuk arkeologi > melainkan untuk geologi - - - ta' iya !!! > > > > Dari contoh sederhana di atas apalagi dengan dating yang nyampe 23.000 > tahun, seharusnya Dr. Ali Akbar memberikan sinyal kepada Tim Mandiri bahwa > seperti diakui oleh arkeolog di seluruh dunia, umur segitu adalah masanya > manusia homo-erectus yang baru mampu bikin alat batu sederhana. Di Situs > Gua > Pawon saja yang tengkoraknya ketemu dan rentang umurnya sekitar 5.000 - > 10.000 tahun yang lalu, keahlian manusia prasejarah kita terbatas pada > membuat stone tools dan perhiasan sederhana dari kulit kerang. Bagaimana > mungkin mereka mampu bikin bangunan maha karya dengan pasir peredam gempa > dan semen perekat kolom andesit, apalagi keahlian di bidang metalurgi - - - > ta' iya !!! Pak Lutfi Yondri , arkeolog peneliti utama yang spesialis dalam > penelitian Situs Gua Pawon dan Situs Gunung Padang berujar : Mang Okim, > seandainya di Situs Gua Pawon yang kita sampling adalah dinding batu kapur > di sekitar fosil tengkoraknya, umur yang keluar pastilah Oligosen atau > lebih > dari 25 juta tahun yang lalu. Kalau yang diambil lapisan tanah yang > mengendap di dalam gua, mungkin hasilnya puluhan atau ratusan ribu tahun. > > > > Itulah rekan-rekan sekedar contoh kecil yang semoga dapat menambah wawasan > kita semua. Contoh-contoh lainnya , ditambah dengan hasil pengamatan dan > pertimbangan geologis praktis , membuat mang Okim yakin bahwa hipotesis > bangunan mahakarya di perut Gunung Padang adalah akibat mis-interpretation > dan terlalu cepat mengambil kesimpulan. Semoga Allah SWT selalu membuka > hati > kita untuk tidak malu belajar dari orang lain dan berani berkata benar > walaupun pahit. Selamat berakhir minggu, mohon maaf kalau ada yang salah. > > > > Salam cinta geo-arkeologi > > > > Mang Okim > > Note : di Petisi G.Padang ditulis sebagai anggota KRCB. > > > > > > > > > > > > **** > > ** ** >