Pak Koesoema Yth,

Memang  betul, hanya saja ada bedanya: di model Skandinavia itu untuk
menjaga kepemilikan negara, maka biaya eksplorasi sebagian besar
ditanggung negara. Jadi para operator hanya mendapat WI yang relatif
kecil saja.

Pertanyaannya: apakah pemerintah kita siap untuk membiayai aktifitas
eksplorasi di Indonesia..?


salam,

On 6/12/15, R.P.Koesoemadinata <koeso...@melsa.net.id> wrote:
> Saya sebetulnya tidak mau melanjutkan debat ideologi politik dengan pak Ong,
> tetapi karena ada sangkut pautnya dengan explorasi migas dan mineral saya
> ingin komentari lagi
> Pak Ong menyebutkan UUD Norway itu masalah sumberdaya alam. tanah, air dsb
> itu bunyinya presis dengan Pasal 33, ya tentu saja. Norwegia dan negara2
> Skandinavia, bahkan juga Europa Barat itu pengaruh sosialismenya sangat
> kuat, bahkan Partai Sosialis disana sering-2 menang.
> Ekonomi di sana memang free-market economy tetapi state wellfare sangat
> kuat, sehingga tidak sepenuhnya menganut capitalism, disebutnnya juga the
> Scandinavian model. Di Europa masih banyak state enterprises, seperti
> perkereta apian. Hanya Inggris saja semenjak Margaret Thatcher menganut
> capitalism penuh seperti di US, dengan memprivatisasi semua state
> enterprise.
> Kalau tidak salah perusahaan raksasa mobil Volvo di Swedia adala merupakan
> suatu koperasi. Bahkan StatOil dari Norwegia dari namanya saja adalah BUMN,
> bahkan konon katanya meniru Pertamina.
> Di negeri Belanda saja katanya semua tanah milik negara, tidak ada milik
> pribadi, petani saja harus sewa tanahnya dari negara.
> Maaf kalau kurang berkenan
> Wassalam
> RPK
>
>
>   ----- Original Message -----
>   From: Ong Han Ling
>   To: iagi-net@iagi.or.id
>   Sent: Friday, June 12, 2015 3:19 AM
>   Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan
> Asing
>
>
>   Pak I.Kusuma,
>
>
>
>   Semua UU Mineral (termasuk migas) memacu pada UUD 45, Pasal 33, Ayat 3
> yang bunyinya: "Bumi dan air kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
> dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
> rakyat".
>
>
>
>   Saya kira ini adalah sesuatu yang umum dan semua Negara didunia pasti
> punya hal yang sama atau serupa.  Umpama di Norway: "The petroleum resources
> belong to the nation - and should be developed to the benefit of the whole
> society".
>
>
>
>   Setelah digodok dan disosialisasikan oleh putra-putri Indonesia terbaik
> selama 10 tahun keluarlah UUMigas baru no.22 tahun 2001. Begitu UU Migas
> baru keluar dihujat kiri kanan. Sekarang sedang digodok oleh Komisi 7 DPR
> untuk dibuat UU Migas baru mengantikan yang lama dan sudah berjalan selama 6
> tahun belum juga selesai.
>
>
>
>   Menurut keterangan Anda, sampai sekarang MK telah membatalkan 17 pasal
> dari UUMIGAS no.22 tsb. Selain itu dengan mengunakan Pasal 33 Ayat 3, MK
> juga telah membubarkan SKKMIGAS, institusi Pemerintah yang sudah berdiri 11
> tahun. Juga MK telah membubarkan UU Sumber Air tahun 2014, hingga 14
> perusahaan yang sudah berjalan dan berinvestasi mengalami kesulitan.
>
>
>
>   Saya tidak mengerti hukum, tetapi menurut saya Pasal 33 Ayat 33 yang
> terdiri dari hanya 18 perkataan adalah hal yang umum sekali. Interpretrasi
> bisa ngalor ngidul. Apapun bisa dibenarkan dan apapun bisa disalahkan.
> Dengan demikian tidak akan ada jaminan bahwa begitu UUMIGAS yang baru keluar
> tidak akan dihujat lagi atau bahkan dibatalkan lagi oleh MK. Pergantian
> anggota MK juga bisa menyebabkan perubahan policy.
>
>
>
>   Sebaiknya pembahasan UU MIgas baru di petieskan. Yang perlu diperbaiki
> kita revisi. Dengan demikian investasi Asing, yang terhenti selama 6 tahun
> terakir ini, bisa berjalan lagi.
>
>
>
>   Salam,
>
>
>
>   HL Ong
>
>
>
>
>
>
>
>   From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of
> ikusum...@gmail.com
>   Sent: Thursday, June 11, 2015 5:51 PM
>   To: iagi-net@iagi.or.id
>   Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan
> Asing
>
>
>
>   Pak Ong dan Abah Yanto,
>   UU Migas no. 22 tahun 2001, pastilah harus dirubah, ngak mungkin bisa
> dipertahankan, karena 17 pasalnya sudah dibatalkan oieh MK, karena tidak
> sesuai dengan konstitusi
>
>   MIK
>
>   Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
>
> ------------------------------------------------------------------------------
>
>   From: "Ong Han Ling" <wim...@singnet.com.sg>
>
>   Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
>
>   Date: Thu, 11 Jun 2015 17:35:31 +0700
>
>   To: <iagi-net@iagi.or.id>
>
>   ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
>
>   Subject: RE: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan
> Asing
>
>
>
>   Pak Yanto,
>
>
>
>   Ya Pak, kita semua harus berusaha supaya UUMIGAS baru yangan dirombak.
> Ya, seperti Anda katakan menjadi "bola  liar" karena tiap orang memberi
> comment waktu diadakan sosialisasi.  Sekarang sudah masuk tahun ke-6, dimana
> Komisi 7 DPR mengodok untuk merubah UUMIGAS. International Oil Co (IOC)
> sudah menunggu 6 tahun dan  ingin mengetahui isinya   sebelum berinvestasi.
> Berapa lama lagi harus menunggu? .
>
>
>
>   Pembayaran dalam Rupiah.
>
>
>
>   Observasi Anda benar. Tentang keharusan pembayaran dalam rupiah, cara
> pemikiran terlalu simple, memberlakukan "across the board" tanpa memilah -
> milah dan memikirkan konsekwensinya. Tujuan baik untuk menguatkan rupiah
> telah menjadi boomerang.
>
>
>
>   Seharusnya secara bertahap dan tidak perlu mengumumkan secara luas.
> Dimulai dimana pembayaran dilakukan tanpa tenggang waktu. Umpama dimulai
> dengan Hotel dan restoran International. Setelah itu domestic flight. Jangan
> seperti sekarang mendadak hingga timbul kekacauan.
>
>
>
>   Sekarang keadaan sangat kacau dan menyebabkan kenaikan harga atau inflasi
> buatan. Orang yang harus impor dengan delivery 3 bulan akan minta pembayaran
> dimuka atau dengan rate tinggi Rp.15,000-16,000. Dengan keadaan sekarang,
> tidak ada yang mau mengutangi, hingga perdagangan lesu.
>
>
>
>   Di semua industri dengan komponen impor tinggi terjadi kesimpang siuran.
> Industri perminyakan dan pertambangan sangat terkena. Konsultan asing. Gaji
> asing. Peralatan impor seperti drilling rods, sewa peralatan, dsb. tidak ada
> yang mau kalau dibayar rupiah. Tetapi peraturan telah dikeluarkan. Sekarang
> terpaksa dibuat koreksi. Tapi karena koreksi  sebagian-sebagian sambil jalan
> tambah kacau. Tiap perusahaan mengambil kebijakan sendiri-sendiri menurut
> kepentingan masing-masing. Terjadi kesimpang siuran ditengah ancaman
> Pemerintah kalau tidak mengikuti peraturannya.
>
>
>
>   Karena kebijakan yang sering instantanoues tsb., akan menyebabkan rupiah
> melemah. Ini buatan manuasia dan bukan fundamental karena lemahnya rupiah.
> Jika tidak cepat ditanggulangi, banyak pengamat memperkirakan sebelum akir
> tahun bisa menjadi Rp.14,000/USD.
>
>
>
>   Salam,
>
>
>
>   HLOng
>
>
>
>   From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Yanto
> R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
>   Sent: Thursday, June 11, 2015 10:44 AM
>   To: iagi-net@iagi.or.id
>   Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan
> Asing
>
>
>
>   Saya sependapat dengan pak Ong HL mengenai bahayanya UU Migas diubah ,wong
> kita itu sudah menjadi "Boss".
>
>   Paling baik mungkin diadendum (?) mengenai  institusi yang menjadi
> manajemen dari SKK Migas (yang merupakan Bagian dari Pemerintah RI) menjadi
> Unit Usaha ( Business Entity Milik Negara /BUMN.)
>
>   Kalau dpaksakan diubah "total" , demi kepentingan politik jangka pendek
> (a.l. pencitraan bahwa partai tsb nasionalis dsb)pembahasan RUU akan menjadi
> "bola liar".
>
>   Dan bisa bisa UU menjadi semacama "nasionalisasi" KKKS , kalau ini terjadi
> (audzubillahlah min zalik) maka kita harus melakukan pengusahaan migas
> dengan modal sendiri.
>
>
>
>   Ada hal lain yg ingin saya tanyakan yaitu pendapat pak Ong HL tentang
> PerMen Keu yang mewajibkan transaksi di DN diwajibkan menggunakan Rupiah .
>
>   Seingat saya , dalam pembicaraan dengan pak Ong HL dia sepertinya setuju ,
> tapi saya yakin pasti ada ekses negatipnya, Mohon Pak Ong HL memberikan
> pencerahan dalam hal ini. Terima kasih.
>
>
>
>   si Abah
>
>
>
>
>
>   On Thursday, June 11, 2015 9:58 AM, Ong Han Ling <wim...@singnet.com.sg>
> wrote:
>
>
>
>   Kepemeilikan cadangan migas Indonesia
>
>
>
>   Sudah sering kita membahas ttg. kepemilikan migas Indonesia dan tidak
> pernah selesai.  Sebetulnya dengan mengatakan mereka adalah konrtraktor,
> dibawah pengawasan SKKMIGAS, dan sistim tender PTK 007 yang demikian
> ketatnya sudah menunjukan bahwa kita adalah "boss".
>
>
>
>   Namun bagi K3S yang penting bukan kepemilikan. Tanpa kecualian semua
> perusahaan harus pinjam dana untuk development lapangan, yaitu pada waktu
> discovery. Ini demi meningkatkan keuntungan mereka.  Jadi bagi K3S yang
> terpenting adalah bahwa  cadangan tsb. bisa digadaikan untuk pinjam uang
> untuk dipakai waktu  development. Secara praktis, K3S tidak peduli siapa
> yang punya. Faktor penentu disini adalah bank. Hingga bagi K3S yang
> terpenting adalah "bankability" dari cadangan tsb. dan bukan kepemilikanya.
>
>
>
>   Dengan PSC sekarang, K3S bisa mengadaikan dan bank Internasional dapat
> menerima PSC Indonesia. Ini sudah berjalan mulus selama 50 tahun. Perusahaan
> minyak raksasa seperti TOTAL, Chevron, Shell, dsb. merasa  "comfortable"
> dengan PSC sekarang hingga yang Independent juga ikut. Sedangkan saat ini
> yang bisa memberi pinjaman hanyalah bank-bank asing.
>
>
>
>   IAGI perlu memperjuangkan supaya Indonesia jangan  merubah UUMIGAS,
> karena konsekwensinya besar sekali dan  arahnya tidak terkendali hingga
> interpretasi bisa macem2.  Dengan Nasionalisme menguat, besar kemungkinan
> UUMIGAS baru akan meng-akomodasi Nasionalisme tsb. Akirnya dilakukan
> perubahan PSC hingga bank diluar Negeri tidak bisa menerimanya lagi untuk
> dijadikan agunan. Artinya cadangan tidak bisa digadaikan oleh IOC.
>
>
>
>   Kalau ini terjadi, berakirlah industri perminyakan Indonesia. Padahal kita
> masih perlu IOC untuk modal dan teknologinya. Apakah kita berani ambil
> risiko demikian besarnya hanya untuk  meyakinkan kita sendiri bahwa kita
> adalah pemiliknya?
>
>
>
>
>
>   HL Ong.
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>   From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Yanto
> R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
>   Sent: Tuesday, June 9, 2015 10:42 AM
>   To: iagi-net@iagi.or.id
>   Subject: Re: [iagi-net] 90% Cadangan Minyak RI Dipegang anaulit Perusahaan
> Asing
>
>
>
>   Pak Is
>
>
>
>   Kayanya emang lebih jelas dan cepat penyelesaian masalah2 di tahapan
> eksekusi.
>
>
>
>   si Abah
>
>
>
>
>
>   On Tuesday, June 9, 2015 9:26 AM, "lia...@indo.net.id"
> <lia...@indo.net.id> wrote:
>
>
>
>   Betul sekali Abah ,
>
>   Semua permasalahan itu sebetulnya sdh ada dan sdh diketahui ,
>   masalahnya di jaman reformasi ini  Semua bisa jadi masalah dan
>   semua bisa mempermasalahkannya . Kadang suatu masalah itu tdk
>   langsung diselesaikan tapi dibikin dulu lembaganya dan aturanya
>   .
>   Dampak lain juga si Pembuat Keputusan juga takut takuk
>   "dikriminilisasikan " akibat nya suatu masalah berlarut larut
>   tanpa ada solusi.....
>   Jadi nggak aneh ada yg bilang " Masih Enak jaman saya to ".
>   ( apakah industri ekstraksi lbh "enak"  sebelum reformasi ? )
>
>
>   salam
>
>   Ism
>
>
>
>
>
>   > Ini.perdebatan lama mengenai arti kata "dikuasai negsra".
>   >
>   >
>   > si Abah
>   >
>   > Sent from Yahoo Mail on Android
>   >
>
>
>
>
>   ___________________________________________________________
>   indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id
>
>
>   ----------------------------------------------------
>
>   Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>   Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>   ----------------------------------------------------
>   Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>   Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>   Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>   No. Rek: 123 0085005314
>   Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>   Bank BCA KCP. Manara Mulia
>   No. Rekening: 255-1088580
>   A/n: Shinta Damayanti
>   ----------------------------------------------------
>   Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>   Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>   ----------------------------------------------------
>   DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>   posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>   In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
>   to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
>   from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
>   any information posted on IAGI mailing list.
>   ----------------------------------------------------
>
>
>   ----------------------------------------------------
>
>   Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>   Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>   ----------------------------------------------------
>   Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>   Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>   Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>   No. Rek: 123 0085005314
>   Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>   Bank BCA KCP. Manara Mulia
>   No. Rekening: 255-1088580
>   A/n: Shinta Damayanti
>   ----------------------------------------------------
>   Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>   Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>   ----------------------------------------------------
>   DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>   posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>   In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
>   to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
>   from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
>   any information posted on IAGI mailing list.
>   ----------------------------------------------------
>
>
>   ----------------------------------------------------
>
>   Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>   Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>   ----------------------------------------------------
>   Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>   Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>   Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>   No. Rek: 123 0085005314
>   Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>   Bank BCA KCP. Manara Mulia
>   No. Rekening: 255-1088580
>   A/n: Shinta Damayanti
>   ----------------------------------------------------
>   Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>   Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>   ----------------------------------------------------
>   DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>   posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>   In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
>   to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
>   from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
>   any information posted on IAGI mailing list.
>   ----------------------------------------------------
>
>
>
>
>   ----------------------------------------------------
>
>   Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>   Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>   ----------------------------------------------------
>   Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>   Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>   Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>   No. Rek: 123 0085005314
>   Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>   Bank BCA KCP. Manara Mulia
>   No. Rekening: 255-1088580
>   A/n: Shinta Damayanti
>   ----------------------------------------------------
>   Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>   Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>   ----------------------------------------------------
>   DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>   posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>   In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
>   to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
>   from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
>   any information posted on IAGI mailing list.
>   ----------------------------------------------------
>
>
>   ----------------------------------------------------
>
>   Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>   Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>   ----------------------------------------------------
>   Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>   Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>   Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>   No. Rek: 123 0085005314
>   Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>   Bank BCA KCP. Manara Mulia
>   No. Rekening: 255-1088580
>   A/n: Shinta Damayanti
>   ----------------------------------------------------
>   Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>   Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>   ----------------------------------------------------
>   DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>   posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>   In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
>   to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
>   from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
>   any information posted on IAGI mailing list.
>   ----------------------------------------------------
>
>
>   ----------------------------------------------------
>
>   Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>   Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>   ----------------------------------------------------
>   Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>   Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>   Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>   No. Rek: 123 0085005314
>   Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>   Bank BCA KCP. Manara Mulia
>   No. Rekening: 255-1088580
>   A/n: Shinta Damayanti
>   ----------------------------------------------------
>   Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>   Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>   ----------------------------------------------------
>   DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>   posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>   In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
>   to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
>   from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
>   any information posted on IAGI mailing list.
>   ----------------------------------------------------
>
>
> ----------------------------------------------------
>
>
>
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>
> ----------------------------------------------------
>
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>
> No. Rek: 123 0085005314
>
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
>
> No. Rekening: 255-1088580
>
> A/n: Shinta Damayanti
>
> ----------------------------------------------------
>
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>
> ----------------------------------------------------
>
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
>
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
>
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
>
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
>
>
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the
> use of
>
> any information posted on IAGI mailing list.
>
> ----------------------------------------------------
>
>
----------------------------------------------------

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
----------------------------------------------------
Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
----------------------------------------------------
Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
----------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.
----------------------------------------------------

Kirim email ke