Karena saya kurang pandai menulis jadi alangkah baiknya bila ada kesempatan
silahkan coba baca buku tsb.
Banyak di toko2 buku (katanya best seller).

Walaupun tidak mutlak benar (yg maha mutlak hanya Allah swt), menurut saya,
tafsir ttg waktu yg diuraikan oleh Pak Agus cukup untuk memperbaiki
tafsir2 ttg "waktu" dari para mufasir sebelumnya. Oya, uraiannya juga
dilengkapi dg dalil2 dan argument2 yg cukup ilmiyah imaniyah.

Cuman dalam buku Pusaran Energy Ka'bah...saya masih ada pertanyaan (sayang
gak tahu address beliau) : ........Bisakah energy2 tsb diukur ?

PS: Pak Agus adalah sarjana teknik nuklir yg juga bertasawuf.
wassalam/kp



                                                                                
                
                    Hermanto                                                    
                
                    <[EMAIL PROTECTED]        To:     Milis is-lam 
<is-lam@milis.isnet.org>   
                    id>                         cc:                             
                
                    Sent by:                    Subject:     RE: [is-lam] RE: 
Rukun Islam/Iman  
                    [EMAIL PROTECTED]                                           
             
                    .isnet.org                                                  
                
                                                                                
                
                                                                                
                
                    19-04-05 10:54                                              
                
                    Please respond to                                           
                
                    Milis is-lam                                                
                
                                                                                
                
                                                                                
                




Ikutan nimbrung....
Mas aku belum baca buku karangan Pak Agus Mustofa.
Terus-terang selama ini yang aku ketahui adalah...
Kekal Allah SWT kekal tidak berawal dan tidak berakhir.
Tetapi kekal untuk makhluk-Nya adalah kekal hingga kehendak-Nya.
Maksudnya, walaupun kekal tetapi Allah Al-Baaqiy tetap berkuasa atas
batasan
kekalan makhluk-Nya.
Jadi kalo dikatakan Akhirat itu kekal, yach Insya-Allah kekal, bukan
berarti
tidak kekal.
"Wal aakhiratu khairuu wa abqaa" (QS:Al-A'laa 17).

Apakah ada dalil yg menyatakan sesungguhnya Akhirat itu tidak kekal?

Mohon dengan sangat pencerahannya.
Hermanto.



-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 19, 2005 10:51 AM
To: Milis is-lam
Subject: Re: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman



Betul, komentar anda pada hakikatnya sesuai dg uraian  Pak Agus Mustofa
dalam buku "Pusaran Energy Ka'bah" dan "Ternyata Akhirat Tidak Kekal".

wassalam/kp







                    AFR

                    <[EMAIL PROTECTED]>        To:     Milis is-lam
<is-lam@milis.isnet.org>
                    Sent by:                    cc:

                    [EMAIL PROTECTED]        Subject:     Re: [is-lam]
RE: Rukun Islam/Iman
                    .isnet.org





                    19-04-05 10:23

                    Please respond to

                    Milis is-lam










pertanyaan sederhana, semoga ini jadi khasanah ilmu yg
baik dlm Islam, ttg kekekalan akhirat.

1. apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn
kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal?

2. manusia itu lemah sekali dlm urusan
hitung-menghitung. jgnkan menghitung jumlah bintang,
volume ruang langit, berapa volume air di seluruh
lautan bumi saja tak tahu kecuali bilang 'buaaaanyak
sekali'. ekspresi asal bunyi 'tak terbatas' yg pdhl
pastilah terbatas hanya akal kita tak sanggup.

nabi SAW pernah membuat bandingan ttg dunia-akhirat
atas pertanyaan sahabat. bahwa kehidupan dunia itu
bagai tetesan air di jari-jari dgn jumlah air di
lautan sbg akhirat.

itulah ekspresi kekal akhirat, tak sekekal sifat Allah
SWT sebab Dia tak ada yg samaiNya, tak berawal, tak
berakhir. sedang surga & neraka adlh makhluk yg bakal
ditempati spt halnya bumi dgn panjang-pendek waktu
keberadaannya dgn alam yg berbeda.

berbicara alam akhirat itu tak perlu detail tapi yg
utama adlh imani. spt jumlah kombinasi permainan catur
yg berbidang 8x8 pun pasti terbatas walau tak mesti
tahu persis berapa. disitulah seninya akal & iman yg
terbimbing Islam.

insya Allah.


salam,
Fahru
--- Agus Safudi - HRD <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Assalamu'alaikum wr. wb.
>
> Mas Dardjo dan Mas Gede,
>
> Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda
> berdua menyatakan
> bahwa akherat tidak kekal berdasarkan referensi
> anu...anu. dlsb.
> Pertama yang harus dicermati adalah
> pendapat-pendapat yang anda sitir
> itu dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena
> para ulama/mufasir
> baik dari dulu maupun yang sekarang tidak ada yang
> menyatakan bahwa
> surga dan neraka (akherat) itu kena rusak.
> Kenapa, karena tekstual nash dari Alloh sendiri
> menyatakan demikian, buktinya
>
> QS 2:39
> "Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan
> ayat-ayat Kami,
> mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di
> dalamnya".
>
> QS 3:151
> "Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir
> rasa takut,
> disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan
> sesuatu yang
> Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang
> itu. Tempat
> kembali mereka ialah neraka; dan itulah
> seburuk-buruk tempat
> tinggal orang-orang yang zalim"
>
> Berikut ayat-ayat lain tentang neraka:
>
> QS 2:80-81/167/257/275,
> QS 3:116  ;QS4:14/56/145/169
> QS 5:37
> Dan masih banyak ayat-ayat lainnya.
>
> Dalam Al Qur'an tidak ada ayat yang menyatakan bahwa
> Neraka itu
> tidak kekal (fana) justru yang ada sebaliknya,
> ayat-ayat dalam Al Qur'an
> menyatakan bahwa neraka itu kekal, artinya bila ada
> yang menyatakan
> Neraka itu tidak kekal (fana) maka pernyataan itu
> harus ada nash (ayat) nya,
> karena ayat tidak bisa dibantah/diklahkan oleh ra'yu
> (pendapat/logika/qiyas).
> Ini menjadi penting karena hal ini merupakan masalah
> aqidah, dimana kalo
> menyangkut aqidah maka masalah itu adalah tauqifi.
>
> Pernyataan bahwa surga dan neraka tidak kekal ini
> sangat berbahaya, karena menyangkut
> keyakinan (aqidah), sebab bila sudah meyakini neraka
> tidak kekal maka orang akan
> berkeyakinan .." ah untuk apa bersusah payah supaya
> masuk surga, toh nanti juga surga
> akan hancur tidak kekal, begitu juga yang di neraka
> toh kalo pun masuk neraka
> tidak selamanya, nanti neraka juga akan
> hancur.....".
> Akhirnya tidak ada bedanya antara yang baik dan yang
> buruk, yang haq dan yang bathil,
> padahal kata Alloh yang haq dan yang bathil itu
> tidak bisa bercampur.
>
> Jika pertanyaan muncul KEKAL nya bagaimana maka
> hanya Alloh SWT saja
> yang mengetahuinya.
>
> Itu saja sedikit nimbrung khusus mengenai Rukun
> Iman, dan bila sesuatu
> itu tidak terdapat pada Al Qur'an tapi terdapat pada
> hadits yang sahih, cukuplah
> itu bagi kita.
>
> Maaf bila ada yang kurang berkenan.
>
> Wassalamu'alaikum wr. wb.
> Agus Safudi
>
> -----Original Message-----
> From: Dewa Gede Permana
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>
> Yang KEKAL, yang tidak kena rusak, ya cuman satu....
> DIA, yang bukan
> makhluk. Segala sesuatu berasal dari DIA dan akan
> kembali kepadaNYA.
>
> Innalillahi wa innaillaihi rojiun.
>
> :)
>
> Wassalamu'alaikum wr. wb.
>
>
> -----Original Message-----
> From: [EMAIL PROTECTED]
> [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> On Behalf Of soedardjo
> Sent: Monday, April 18, 2005 10:02 AM
> To: Milis is-lam
> Subject: Rukun Islam/Iman RE: [is-lam] 'arisan'
> haji: mungkinkah?
>
> Assalamu'alaikum wa rohmatullahi wa barrokatuh
> Maaf pindah topik
> Jika Rukum Islam ada 5 dan ternyata rukun Islam yang
> ke lima adalah bagi
> yang
> MAMPU, maka apakah sebaiknya Rukun Islam itu ada 4
> saja, baru menjadi 5 jika
>
> ada tambahan persyaratan BILA MAMPU?.
>
> Mohon maaf lagi jika telah dibahas dimilis ini.
>
> Apa benar jika rukun IMANPUN hanya 5, dan BUKAN
> ENAM, dengan alasan di Al
> qur'an jarang masalah Taqdir disebut untuk di IMANI.
> Paling tidak IMAN
> kepada
> ROBBI (harus pada urutan pertama), Iman kepada
> malaikat, nabi, kitab,
> kiyamat
> atau hari akhir atau akherat / boleh tidak urut).
> Dan keempat-empatnya dari
> yang harus kita imani yang boleh tidak diurutkan
> tersebut, ada yang bilang
> termasuk MAHLUK ALLOH yang FANA, artinya AKHERATPUN
> TIDAK KEKAL (Buku Agus
> Mustofa, Tasawuf Modern) . Mohon pencerahannya.
>
> Wassalam soedardjo
>
>
>
> Quoting Harry Sufehmi <[EMAIL PROTECTED]>:
>
> ** Wa'alaikumsalam wr. wb,
> **
> ** Syukurlah bahwa rukun Islam ke 5 ini hanya
> dikenakan kepada yang mampu.
> ** Jadi kalau kita tidak mampu, maka tidak menjadi
> wajib.
> ** Allah memang Maha Adil.
> **
> **
> ** Wassalam,
> ** Harry
> **
> **
> ** At 15:11 15/04/2005 +0700, Dewa Gede Permana
> wrote:
> ** >Saya tak bermaksud beri komentar masalah "arisan
> haji" ini. Namun yg
> ** menjadi
> ** >perhatian saya adalah mengenai masalah "bila
> mampu" nya beribadah haji
> itu
> ** >sendiri. Apakah pengertian "bila mampu" ini
> didasarkan pada kemampuan
> ** >finansial semata ataukah "kemampuan-kemampuan"
> yang lebih kompleks
> ** misalnya,
> ** >kesadaran diri, rasa keterpanggilan, ilmu,
> nawaitu, dlsb? Bukankah
> setiap
> ** >ibadah itu akan selalu melibatkan aspek
> lahiriyah maupun bathiniyah, yg
> ** >dilakukan secara sadar dan dengan didorong oleh
> niat yg suci....hanya
> demi
> ** >Allah, dan sama sekali tak terkotori oleh demi -
> demi yang lain....
> ** >
> ** >Menurut saya, kog sepertinya akan terlihat
> janggal apabila bisa/tidak
> nya
> ** >pelaksanaan suatu ibadah itu amat sangat
> tergantung oleh ada/tiada nya
> ** >finansial semata, kog sepertinya tampak sulit ya
> untuk menyempurnakan
> ** rukun
> ** >Islam yg ke-5 ini bagi saudara-saudara kita yg
> mungkin mengalami
> ** >kendala-kendala disisi finansial.
> ** >Saya sendiri saat ini juga ndak nututi penuhi
> biaya sebesar itu. Kalo
> ** >mampu-niat mah udah ada. Tapi mampu-duit.... ?
> Dan saya ndak tahu
> kapankah
> ** >ke-Islam-an saya ini akan bisa benar-benar
> menjadi RUKUN, yg artinya
> ** >kelima-limanya berjalan secara serentak dan
> bersamaan...
=== message truncated ===




__________________________________
Do you Yahoo!?
Plan great trips with Yahoo! Travel: Now over 17,000 guides!
http://travel.yahoo.com/p-travelguide
_______________________________________________
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam







______________________________________________________________

Disclaimer :
- This email and any file transmitted with it are confidential and
are intended solely for the use of the individual or entity whom
they are addressed, if you are not the original recipient, please
delete it from your system.
- Any views or opinions expressed in this email are those of the
author only.
______________________________________________________________
_______________________________________________
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam







______________________________________________________________

Disclaimer :
- This email and any file transmitted with it are confidential and
are intended solely for the use of the individual or entity whom
they are addressed, if you are not the original recipient, please
delete it from your system.
- Any views or opinions expressed in this email are those of the
author only.
______________________________________________________________
_______________________________________________
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Kirim email ke