kalau org artikan kekal akhirat itu sebegitu rupa
namun tak mau sekekal al-Baaqiy, ini agak sulit. kalau
beda, bedanya dimana kalau sama itu mustahil karena
menyalahi prinsip tauhid. 

kalau yg namanya haq adlh haq; bathil adlh bathil yg
kedua tidak dpt dicampur aduk, tentu kekal akhirat vs
kekal al-Baaqiy juga nggak boleh campur, donk?
memahami perbedaan maknawi demikian masih konsisten
dgn al-Ikhlas:4.

semua brg dicipta ini serba berpasangan, demikian juga
dgn pengertian kata sifa. makna yg hakiki milik Allah
SWT, dan yg nisbi dimiliki semua makhluk. saya kira
itu menjawab pertanyaan

> Bagaiaman sampeyan menjelentrehkan ayat
> "...Khoo lidiina fiihaa abada.." (QS 4:169)

dan utk mempertegas pengertian kekal nisbi akan
akhirat, saya tambahi pernyataan sederhana berikut,

surga & neraka itu mahkluk atau bukan? adakah makhluk
yg bersifat hakiki?

prinsip ketauhidan itu hanya mengenal: al-Khaaliq &
makhluq. Al-Khaaliq adlh Allah SWT dgn 99 'asma
al-husnaNya & selain Dia adlh makhluk yg sbgian juga
dikaruniai sifat baik spt Allah SWT miliki dlm
kapasitas yg sangat-sangat terbatas sekali.
---

menggapi kekhawatiran kalau-kalau ada org berpikiran, 

> > .. " ah untuk apa bersusah payah
> supaya
> > masuk surga, toh nanti juga surga
> > akan hancur tidak kekal, begitu juga yang di
> neraka
> > toh kalo pun masuk neraka
> > tidak selamanya, nanti neraka juga akan
> > hancur.....".

sebenarnya itu bukan salah ilmu yg sampai, tapi salah
org karena kurang sempurna pelajarinya hingga titik
hikmah. ayat manapun dlm Qur'an kalau salah memahami,
hasilnya bisa keliru saja (dpt diampuni), atau keliru
fatal (kufur).

adapun tekanan memahami akhirat tidak kekal itu bukan
pd adanya batasan nikmat/siksa walau tanpa rinci, tapi
pd bangunan disiplin berpikir bertauhid. Allah SWT itu
siapa, selain Dia itu apa?


salam,
Fahru
--- Agus Safudi - HRD <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Assalamu'alaikum wr. wb.
> 
> -----Original Message-----
> From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> pertanyaan sederhana, semoga ini jadi khasanah ilmu
> yg
> baik dlm Islam, ttg kekekalan akhirat.
> 
> >1. apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn
> >kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal?
> 
> heheheh...sampeyan opo lupa tho mas, bukankah Alloh
> sendiri 
> sudah mengatakan "..Laysa kamitslihi syayun.."
> (Asy-Syuura:11)
> artinya kan tidak boleh/ada sesuatu yang bisa
> dibandingkan
> dengan Alloh Azza wa Jalla.
> 
> >2. manusia itu lemah sekali dlm urusan
> >hitung-menghitung. jgnkan menghitung jumlah
> bintang,
> >volume ruang langit, berapa volume air di seluruh
> >lautan bumi saja tak tahu kecuali bilang
> 'buaaaanyak
> >sekali'. ekspresi asal bunyi 'tak terbatas' yg pdhl
> >pastilah terbatas hanya akal kita tak sanggup.
> 
> Itulah kenapa Alloh juga bilang ".. La taqfumaa
> laysa laka
> bihi 'ilmun.." (QS 17:36), kalo tidak tahu ya jangan
> 'asal
> bunyi'
> 
> >nabi SAW pernah membuat bandingan ttg dunia-akhirat
> >atas pertanyaan sahabat. bahwa kehidupan dunia itu
> >bagai tetesan air di jari-jari dgn jumlah air di
> >lautan sbg akhirat.
> 
> Bagaiaman sampeyan menjelentrehkan ayat
> "...Khoo lidiina fiihaa abada.." (QS 4:169)
> 
> >itulah ekspresi kekal akhirat, tak sekekal sifat
> Allah
> >SWT sebab Dia tak ada yg samaiNya, tak berawal, tak
> >berakhir. 
> 
> Betul Alloh SWT itu tidak ada yang menyamainya
> seperti
> ayat yang saya tulis di atas.
> 
> >sedang surga & neraka adlh makhluk yg bakal
> >ditempati spt halnya bumi dgn panjang-pendek waktu
> >keberadaannya dgn alam yg berbeda.
> 
> maaf saya tidak bisa komentar untuk yang ini, karena
> saya tidak punya pengetahuan tentang ini.
> Kalo cuma sekedar baca mah dari buku-buku IPA dari
> mulai SMP
> sampe selanjutnya saya kira semua orang juga sudah
> pernah
> baca.
> 
> 
> >berbicara alam akhirat itu tak perlu detail tapi yg
> >utama adlh imani. spt jumlah kombinasi permainan
> catur
> >yg berbidang 8x8 pun pasti terbatas walau tak mesti
> >tahu persis berapa. disitulah seninya akal & iman
> yg
> >terbimbing Islam.
> 
> Itulah yang ingin saya sampaikan, kalo sudah bicara
> akherat
> berarti bicara yang ghaib, artinya kalo hal itu
> (ghaib) disebutkan
> dalam Al-Qur'an ya sudah imani saja tanpa harus di
> jlentrehkan
> lebih jauh yang khawatir malah salah, sehingga
> menimbulkan
> pendapat-pendapat yang membingungkan umat apalagi
> kalo sampe
> mengarah pada sesat dan menyesatkan, kenapa karena
> terlalu
> jauh membahas sesuatu yang tidak ada/kurang
> referensi atas hal tsb.
> 
> Pengetahuan memang didapat dengan memanfaatkan akal,
> tetapi penggunaan
> akal juga harus berhati-hati sehingga tetap
> terbimbing dengan wahyu.
> 
> Tetapi bukan kita juga dengan mudah mengatakan
> 'tidak tahu/tidak ngerti/
> diluar jangkauan akal, padahal kita sendiri belum
> memaksimalkan penggunaan
> akal, sehingga hal ini pun bisa mengarah pada
> 'penghianatan/pelecehan
> terhadap akal'.
> 
> Itu saja, sekali lagi maaf bila kurang berkenan.
> 
> Wassalamu'alaikum wr. wb.
> 
> Agus Safudi
> 
> 
> 
> 
> 
> insya Allah.
> 
> 
> salam,
> Fahru
> --- Agus Safudi - HRD <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Assalamu'alaikum wr. wb.
> > 
> > Mas Dardjo dan Mas Gede,
> > 
> > Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo
> anda
> > berdua menyatakan
> > bahwa akherat tidak kekal berdasarkan referensi
> > anu...anu. dlsb.
> > Pertama yang harus dicermati adalah
> > pendapat-pendapat yang anda sitir
> > itu dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena
> > para ulama/mufasir
> > baik dari dulu maupun yang sekarang tidak ada yang
> > menyatakan bahwa 
> > surga dan neraka (akherat) itu kena rusak.
> > Kenapa, karena tekstual nash dari Alloh sendiri
> > menyatakan demikian, buktinya
> > 
> > QS 2:39
> > "Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan
> > ayat-ayat Kami,
> > mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di
> > dalamnya".
> > 
> > QS 3:151
> > "Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang
> kafir
> > rasa takut,
> > disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan
> > sesuatu yang
> > Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang
> > itu. Tempat
> > kembali mereka ialah neraka; dan itulah
> > seburuk-buruk tempat
> > tinggal orang-orang yang zalim"
> > 
> > Berikut ayat-ayat lain tentang neraka:
> > 
> > QS 2:80-81/167/257/275,
> > QS 3:116  ;QS4:14/56/145/169
> > QS 5:37
> > Dan masih banyak ayat-ayat lainnya.
> > 
> > Dalam Al Qur'an tidak ada ayat yang menyatakan
> bahwa
> > Neraka itu
> > tidak kekal (fana) justru yang ada sebaliknya,
> > ayat-ayat dalam Al Qur'an
> > menyatakan bahwa neraka itu kekal, artinya bila
> ada
> > yang menyatakan
> > Neraka itu tidak kekal (fana) maka pernyataan itu
> > harus ada nash (ayat) nya,
> > karena ayat tidak bisa dibantah/diklahkan oleh
> ra'yu
> > (pendapat/logika/qiyas).
> > Ini menjadi penting karena hal ini merupakan
> masalah
> > aqidah, dimana kalo
> > menyangkut aqidah maka masalah itu adalah tauqifi.
> > 
> > Pernyataan bahwa surga dan neraka tidak kekal ini
> > sangat berbahaya, karena menyangkut
> > keyakinan (aqidah), sebab bila sudah meyakini
> neraka
> > tidak kekal maka orang akan
> > berkeyakinan .." ah untuk apa bersusah payah
> supaya
> > masuk surga, toh nanti juga surga
> > akan hancur tidak kekal, begitu juga yang di
> neraka
> > toh kalo pun masuk neraka
> > tidak selamanya, nanti neraka juga akan
> > hancur.....".
> > Akhirnya tidak ada bedanya antara yang baik dan
> yang
> > buruk, yang haq dan yang bathil,
> > padahal kata Alloh yang haq dan yang bathil itu
> > tidak bisa bercampur.
> > 
> > Jika pertanyaan muncul KEKAL nya bagaimana maka
> > hanya Alloh SWT saja
> > yang mengetahuinya.
> 
=== message truncated ===





                
__________________________________ 
Do you Yahoo!? 
Make Yahoo! your home page 
http://www.yahoo.com/r/hs
_______________________________________________
is-lam mailing list
is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Kirim email ke