Nah itulah mas, yang memiliki kepastian dan ketentuan adalah Allah. Di sisi 
manusia yang terlihat adalah peluang, yang bisa dibahasakan sebagai kebetulan 
atau bahkan kepastian.
Seorang atheis mengatakan bahwa keberadaan alam semesta ini adalah kebetulan. 
Kita lalu bisa bertanya, berapa tingkat kebetulannya tuan atheis? Atau, berapa 
tingkat kebetulannya elemen-elemen alam semesta ini bisa tertata rapi membentuk 
sebuah sistem yang saling dukung mendukung, yang bekerja secara simultan dan  
harmonis? Jawabannya adalah 0,0000000000000000.... Dalam kalimat senada, 
keberadaan alam semesta ini bukanlah kebetulan.
Di dalam sebuah kantong ada jarum yang masing-masing diberi label 1-10. Di 
tembok ada lingkaran-lingkaran yang diberi label 1-10. Baiklah kita terima 
tesis bahwa segala peristiwa di dunia ini adalah kebetulan. Nah, berapa tingkat 
kebetulan seorang buta bisa memadukan jarum dan lingkaran secara tepat sesuai 
labelnya?
Semoga bisa jadi tambahan bekal kalau kita lagi ngobrol-ngobrol dengan pemeluk 
madzab kebetulan:-)

Salam hangat

B. Samparan

--- On Fri, 5/1/09, saidi <sa...@intraco.co.id> wrote:

From: saidi <sa...@intraco.co.id>
Subject: Re: [is-lam] (no subject)
To: is-lam@milis.isnet.org
Date: Friday, May 1, 2009, 8:54 AM



 
 
 
KAlo yang saya tangkap dari pertanyaan Kang Bango 
itu adalah bukan kebetulan yang "bermain", namun peluang..... Jika memang belum 
pernah usg atau cek ke dokter, setidaknya kita tahu pengalaman2 dari yang 
sudah2 
(ibu, sodara atau tetangga), orang yang hamil anak laki2 dan perempuan memiliki 
tanda2 yang berbeda, misalnya hamil anak laki2....  Kata orang2 biasanya si 
ibu akan mengalami sakit di bagian pinggang belakang.....   Ini kata 
orang2 yang sudah mengalami lho...... Karena saya belum 
mengalaminya......  Allohu alam.... 
 
Nah berarti peluangnya bisa jadi 70-40 
Pak.......   hehehehehe....  soal lahirnya laki2 atau perempuan 
itu khan hak ALLOH....... kita hanya bisa berharap dan memprediksi suatu 
kejadian.......  Hasilnya ???  bukan 
kita yang menentukan....

  ----- Original Message ----- 
  From: 
  Bango 
  Samparan 
  To: is-lam@milis.isnet.org 
  Sent: Thursday, April 30, 2009 7:41 
  PM
  Subject: Re: [is-lam] (no subject)
  

  
    
    
      Wah, mas Saidi saya kok belum ngeh sama pertanyaannya. 
        Saya balik bertanya dulu saja ya.
        

        Kalau misalnya saat ini mas Saidi mengantarkan istri mas Saidi yang 
        mau melahirkan ke rumah sakit, dan sebelumnya mas Saidi tidak pernah 
        melakukan USG, lalu saya bertanya: seberapa kebetulan nantinya anak mas 
        Saidi adalah laki-laki?
        

        Nah, kalau misalnya saya jawab sendiri, tingkat kebetulannya adalah 
        50%, apakah saya berarti telah menolak keharusan beriman kepada qodho 
        dan qodar?

        
Salam hangat
B. Samparan

--- On Thu, 4/30/09, 
        saidi <sa...@intraco.co.id> wrote:

        
From: 
          saidi <sa...@intraco.co.id>
Subject: Re: [is-lam] (no 
          subject)
To: is-lam@milis.isnet.org
Date: Thursday, April 30, 
          2009, 5:25 PM


          
          

          Tapi dalam ISlam tidak ada yang namanya 
          kebetulan....  semuanya itu adalah Takdir.....   Qada 
          dan Qadr....  Dan kita harus mengimaninya, bukan 
          kebetulan...
           
          Misalnya (maaf2 nih) :  Waktu Ibunya 
          Kang Bago melahirkan Kang Bango, apakah kebetulan ataukah takdir 
          disaat beliau mengharapkan anak perempuan ???
           
           

  
  

  _______________________________________________
Is-lam mailing 
  list
Is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
 

-----Inline Attachment Follows-----

_______________________________________________
Is-lam mailing list
Is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam



      
_______________________________________________
Is-lam mailing list
Is-lam@milis.isnet.org
http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam

Kirim email ke