ooooo Gaji di Astra - IBM , antara 3 sampe 6 juta yah,
makanya banyak orang yang jadi pengemis
seperti di bawah ini, Gaji juga 3-6 juta per bulan.

=============================
Pengemis Bukan Si Kantong Tipis*
*

Kemas Irawan Nurrachman dan Moehammad Samoedera Harapan - Tim Laporan
Khusus Jakarta. *

Anggapan mengemis h! anya dilakoni orang miskin bisa berubah bila
bertemu kakek yang satu ini. Penampilannya memang memelas, namanya saja
orang sudah tua. Umurnya 70 tahun tentu kulit sudah kerut merut. Sudah
begitu bajunya compang-camping pula.

Dan di siang yang terik itu, kakek itu menggelesot saja di depan teater
Senen, Jakarta Pusat. Setiap ada orang lewat, ia mengulurkan tangannya.
Hati siapa yang tidak iba. Kasihan orang sudah setua itu pasti sudah
tidak bisa bekerja, mungkin begitulah pikir orang yang mengangsurkan
uang kepadanya.

Tapi jangan salah. Kakek tua itu adalah Cahyo. Ia berasal dari Madura,
Jawa Timur. Sudah menjadikan pengemis sebagai profesi utama sejak dua
tahun lalu. Dan pendapatannya dari pekerjaan tidak terhormat itu
ternyata besar. Bahkan mengalahkan pegawai kantoran.
"Dalam setengah hari saya bisa mendapatkan Rp120 ribu. Bahkan dalam
sehari bisa mencapai Rp200 ribu. Karena sekarang jarang ada orang
memberikan Rp 200, minimal biasanya Rp 500," cetus kakek ini.

Cahyo awalnya bekerja menjadi pemulung dan tinggal bersama anaknya di
Pademangan. Namun karena sudah tua, pria asal Madura itu tidak kuat lagi
melakoni kerja pemulung yang berat. Ia kemudian beralih profesi menjadi
pengemis di sekitar Senen. Kakek ini lalu mengontrak rumah petak di
Kampung Gaplok, Senen. Biaya sewanya Rp 150 ribu per bulan termasuk
listrik. Di sini ia tinggal bersama dua orang cucunya yang juga menjadi
peminta-minta. "Iya mau bagaimana lagi? Itung-itung ada pemasukan
tambahan," kata Cahyo soal cucunya.

Cucu Cahyo biasanya mangkal di Perempatan ITC Cempaka Putih. Mereka
dibawa orang yang lebih dewasa sehingga penghasilan pun dibagi dua.
Dalam sehari rata-rata cucu Cahyo membawa pulang Rp 70-90 ribu. Banyak
uang tidak membuat Cahyo lupa menabung. Uang itu biasanya kemudian
dipakai untuk ongkos pulang kampung. Bila pulang kampung, kakek ini
memegang Rp 3 juta untuk biaya hidup selama seminggu di sana .

Selain untuk ongkos, sisa tabungan dibelikan sapi. Kini setelah dua
tahun bekerja di Jakarta , Cahyo sudah bisa memiliki 8 ekor sapi. Setiap
pulang kampung, kakek ini membeli 3-4 ekor sapi.

Untuk merawat binatang ternak itu, si kakek membayar orang. "Setelah itu
nanti hasilnya dibagi dua dengan yang merawat. Itung-itung untuk
bagi-bagi rezeki," katanya santai. Dengan penghasilan yang lumayan itu,
jangan heran bila Cahyo betah menjadi pengemis. Ia tidak kapok melakoni
profesi tidak terhormat itu meski sudah pernah ditangkap trantib.

Penangkapan itu terjadi beberapa bulan lalu. Saat itu Cahyo sedang
berada di depan bioskop Senen. Hari itu si kakek tidak membayar uang
keamanan. Maka ia pun dilaporkan dan ditangkap trantib. Untuk bisa bebas
lagi, Cahyo terpaksa harus membayar Rp 600 ribu. Kini Cahyo lebih
berhati-hati. Ia telah menemukan trik agar tidak tertangkap lagi. Setiap
hari ia tidak lupa membayar uang keamanan pada preman Senen. Hasilnya
hingga kini tidak pernah ada masalah lagi saat terjadi razia.

Keberadaan pengemis seperti Cahyo ini diketahui benar oleh Dinas
Kesejahteraan Sosial (Dinas Kesos) DKI Jakarta. Dalam razia, instansi
yang dipimpin Syarif Mustofa ini sering menemukan bukti pengemis bukan
berasal dari orang miskin.

Syarif Mustofa pun lantas menyebut para pengemis sebagai pemalas. Mereka
pura-pura menjadi gelandangan di Jakarta, padahal di kampungnya mereka
cukup berada. "Saya membuktikan sendiri bahwa mereka orang berada,
karena saya pernah mengantar mereka sampai ke depan rumah?" kata Syarif.

Berdasarkan realitas itu, menurut Syarif, solusi paling tepat mengurangi
jumlah gepeng di Jakarta adalah dengan tidak menaruh belas kasihan pada
kelompok ini. Warga Jakarta diimbau tidak memberikan uang kepada para
pengemis di jalanan. Uang sebaiknya disumbangkan pada badan amal yang
bisa dipertanggungjawabk an. *(iy)*


==============================

Pada tanggal 14/05/07, Wiharto Hernowo <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
 Sekedar cerita aja  bahwa jika anda mau masuk jadi pegawai tetap di
perusahaan gedhe  seperti IBM,astra, chevron ,schlumberger maka anda
akan melewati test2  yang biasanya ada beberapa tahapan dan anda akan
lihat bahwa nantinya  sekitar 1000 orang pelamar yang notabene udah
bagus akan disaring lagi  sehingga hanya akan ada yang diangkat
pegawai tetap bener 3 atau 2  orang saja. Dan jangan mengira kita
langsung dapet gaji besar kita  pasti akan mengawali gaji dari kecil
dahulu yang saya ketahui group  astra dimulai dari gaji bersih 3,5-4
jt , IBM 5-6 juta .
>   



-- 
Salam Revolusi IT Indonesia !!!!

Alpha Bagus Sunggono
------------------------------------------------------
http://bagusalfa(dot)blogspot(dot)com


-- 
www.itcenter.or.id - Komunitas Teknologi Informasi Indonesia 
Gabung, Keluar, Mode Kirim : [EMAIL PROTECTED] 
## Jobs: itcenter.or.id/jobs ## Bursa: itcenter.or.id/bursa ##

## Jaket ITCENTER tersedia di http://shop.itcenter.or.id 
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ITCENTER/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ITCENTER/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke