2008/10/1 aviandri hidayat <[EMAIL PROTECTED]>:
> Hallo semua,
>
> Mungkin-mungkin aja belom ada yang tau masalah Spring Source new policy..
> Sekarang Spring Source hanya akan memberikan support untuk produk
> mereka selama (bug fixes,patches) selama 3 bulan dari major release.
> JIka kita ingin mendapat update setelah 3 bulan itu, maka kita harus
> menjadi Spring Source Enterprise Customer (yg pastinya bayar).
>
> Bener gak nih? atau saya yg salah nangkep
>
> references:
> http://www.theserverside.com/news/thread.tss?thread_id=50727
> http://www.springsource.com/node/558
>
> Kalo bener, gimana masa depan Spring?
>
> Saatnya belajar JBoss Seam nih kayanya :P
>
> Cheers
> Aviandri
>

First of all, mohon maaf lahir batin.
Second of all, kalo ada suatu issue, baca baik2 sehingga tidak tersesat.

Menurut Rod Johnson
(http://www.theserverside.com/news/thread.tss?thread_id=50727#268886),
skema baru ini berarti :

1. Release hanya akan disupport selama 3 bulan.
    Artinya, dalam waktu 3 bulan akan ada maintenance release
    Pasca 3 bulan, tidak ada maintenance release.
    Semua bug yang ditemukan selewat 3 bulan, fixnya akan diterbitkan
pada rilis selanjutnya.

2. Kalau kebelet butuh rilis berisi bugfix, bisa langganan support
SpringSource (berbayar)

3. Fix terhadap semua bug akan dicommit ke repository utama (trunk)
    yang mana ini bisa diakses bebas (open source)

Nah, apa implikasinya bagi kita pasukan gratisan ??
:p

1. Kita bisa tetap donlod rilis secara gratis.
Seperti aplikasi open source lainnya, tidak ada jaminan kapan rilis
berikutnya akan terbit.
Misalnya, siapa yang bisa bilang kapan kernel linux terbaru akan bisa rilis?
Suka-sukanya oom Linus aja.

Demikian juga dengan JBoss Seam, tidak ada jadwal rilis yang reguler.
Yang bisa rilis reguler selain Ubuntu masih jarang, soalnya belum
menjadi budaya.

2. Bagaimana kalau ada bug?
Well, ikut prosedur standar ... posting bug report di JIRA, kemudian
tunggu beberapa saat.
Kalau kita beruntung, akan ada fix di JIRA, yang dilengkapi dengan
nomer revision di trunk.
Check out nomer revision tersebut, compile, pakai.
Kalau masih nge-bug, reopen bug.

Gimana kalo bug report tidak kunjung menghasilkan fix?
Nah, di sini terlihat bedanya open-source user dan gratisan-user.
Gratisan user akan komplain ke berbagai milis, mengeluh Rod Johnson
sudah menjadi tamak.
Atau nulis di blog.
Open Source user simply akan checkout trunk, fixing bug, dan submit
hasilnya ke repo Spring.
That's open source all about.
Apa lagi masalahnya ??
Kita kan programmer Java, donlod library Java, ada source codenya ...
kurang apa lagi?

Kalo pakai (misalnya) Bugzilla, mungkin masih ada pembenaran kalau
kita gak fix sendiri.
Soalnya Bugzilla ditulis pakai Perl.
Lah Spring kan pakai Java ...

3. Sebetulnya ini peluang bisnis bagi yang bermental pekerja.
RedHat bisa cari uang dari menjual support Linux.
Caranya, dia kompile kernel linux, dipaket dengan aplikasi lain,
diintegrate sehingga mulus.

Kenapa gak cari uang juga jualan support Spring?
Kompile source code spring, paket dengan framework lain seperti
Hibernate, integrate dan tuning, jualan support deh.

Just 2 cents ...

-- 
Endy Muhardin
http://endy.artivisi.com
Y! : endymuhardin
-- life learn contribute --

Kirim email ke